Sabtu, 30 Juni 2012

SELIMUT CINTA





Terkadang kita sering merasa "sakit hati" atau mungkin "kesepian" suatu rasa yayang manusiawi, rasa yang menjadi sebuah proses penyempurnaan yang akan menghasilkan kesederhanaan, juga dengan sentuhan sebuah keistimewaan. Terdengar agak sedikit berlebihan ya? Hahahaha

Pernahkah terpikirkan jika cinta tidak selalu memiliki jalan yang sama? Pernahkah bertanya, mungkinkah cinta tak datang dalam hidupku?
Pernahkah kita berpikir cinta itu tidak untuk ditunggu, mungkinkah ia bersembunyi dalam diri kita? Kenapa kita tak coba untuk membukanya, membaginya, cinta dari-Nya dalam diri kita, untuk dunia. Hmm, mungkin pernah terpikirkan jika cinta itu adalah sebuah energi? Yang bergetar dalam setiap frekuensi yang berbeda, atau seperti hukum tarik menarik, ketika kita menebarkan energi cinta, mungkinkah cinta itu tertarik kembali datang dengan cara yang istimewa. Ataukah cinta mengalir seperti hukum irama?, yang terdapat pada setiap aliran, setiap gerakan, bahkan dari seyum yang terpancarkan. Atau cinta berlaku dengan hukum sebab-akibat? Mungkinkah sebuah kebaikan akan menuai kembali kebaikan itu? Mungkinkah cinta yang tulus melewati pengorbanan yang begitu berat? Ataukah semua itu hanya dusta?

Tepatnya, kita sering mengabaikan, mereka yang datang, karena hanya mencari mereka yang mungkin hanyalah fana.

Meski hanya sebuah senyuman, yang tulus yang penuh kasih dan sayang, pasti akan membuat yang melihatnya merasa senang, seperti mendapat sebuah kebahagiaan. Mungkin selama ini senyum kita hanya sebatas hiasan saja. Pernahkah berfikir senyuman selalu membawa ribuan arti bahkan menyampaikan pesan hati mereka yang sebenarnya pada setiap orang yang melihatnya? Maka mulai saat ini, tersenyumlah, sebuah kebahagiaan bagi mereka yang melihatnnya.

Mungkin hanya sebuah pandangan, mungkin selama ini kita hanya memandang sesuatu yang hanya sebatas “melihat” pernahkah mencoba memandangnya lebih dalam, dari mata ke mata, mungkinkah itu kesedihan, kesepian, kerinduan, kesakitan, atau entah kebahagiaan. Apa benar cinta mengalir dari sebuah pandangan? Mulai saat ini, akan kita lihat dunia dengan mata kita yang sempat tertutup oleh rasa negatif yang ada dalam hati.

Benarkah kelembutan itu terasa hanya dengan sebuah ucapan? Suara yang lembut, menggetarkan hati, atau malah terngiang-ngiang ditelinga mereka yang mendengarkan. Ada emosi yang terekam lalu dimuat dalam suatu getaran, bagi mereka yang mendengarkannya akan merasakan hati dari yang berbicara. Mulai saat ini, akan kita jaga perasaan mereka dengan kasih sayang yang lembut yang kita sampaikan dalam lisan, maupun tulisan.

Mungkin, cinta itu mengalir dalam nadi kita, yang kian berjabat tangan, cinta itu mengalir, bertransmutasi. Sehingga ketika menyentuhnyapun bukan karena sebatas rasa ingin merasakan, tapi menjaganya. Seperti seorang ibu yang memandikan bayinya, kasih sayang seorang ibu yang menjaga kelembutan kulit sang bayi, dengan ia berhati-hati, mengusapnya, membasuhnya, sehingga sering kita lihat bayi itu tertawa, mungkinkah kasih sayang ibunya mengalir pada sang bayi? Mulai sekarang, jabat tanganku adalah salam perkenalanku, menjaga, menghormati, memberi, dengan cinta-Nya, dalam diri kita, untuk dunia.

Sebenarnya ini hanya sebuah catatan kecil, terinspirasi oleh mereka semua, yang terbelenggu dalam kegelapan, yang dilema dalam kelabu, dan yang bercahaya berselimut pelangi. Tetap positif, semangat, dan berikan yang terbaik. Karena disini, ditempat kita membaca catatan ini, masih ada orang-orang disekitar kita, yang menyayangi, dan mencintai kita.

Terimakasih,
Salam hangatku, Bulan Kecil.

Kamis, 28 Juni 2012

Bisikan dari Semesta


Ketika kita "Bermimpi atau Berpengharapan" menandakan bahwa kita adalah manusia yang hidup.
Ketika kita "Membuka Mata dan Membuka Hati" lalu dunia menyambutnya dengan banyak kebahagiaan dan penderitaan.
Ketika kita "Mencoba Mendengar" dunia menyentuhnya dengan banyak ceritanya.
Ketika kita "Bercerita" dunia ikut berbagi tentang pengalaman banyak orang.
Ketika kita "Membaca" kita mencoba mencaritahu apa yang dunia sembunyikan.
Ketika kita "Belajar" kita mencoba memahami dan merasakan.
Ketika kita "Bekerja" kita berkerja keras dan memberikan yang terbaik untuk proses dan hasil yang terbaik. Dan ketika kita "Menulis" kita membuat sejarah dan membagun masa depan !

Mulai saat ini, aku dan mimpi-mimpiku, akan mewujudkannya, dengan niat dan kesungguhan, juga rasa syukur pada-Nya atas segala kenikmatan yang diberikan-Nya.

Salam Pena, Bulan Kecil.

Rabu, 27 Juni 2012

Ayo PRIVATE BIKIN WEB !

Ayo PRIVATE BIKIN WEB !
Hanya dengan Rp. 3.300.000 untuk 5 kali pertemuan, anda akan kami ajarkan cara membuat website secara resmi dan kami yang akan datang langsung ke tempat anda !

Bergaransi uang kembali jika terbukti website tidak jadi dan jika terbukti tidak punya alamat web (Domain) sendiri.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi CP kami 089639562290/(021)33565575
Terjamin PASTI BISA BIKIN WEB !


Senin, 25 Juni 2012

Secret Admirer Part II


In My Room

Anatomi Tubuh Manusia! Untuk apa? Padahal kan dia kuliah dijurusan yang sama denganku. Apa dia kuliah juga di tempat lain? Ah, siapa pun bisa membaca buku seperti ini, mungkin saja untuk kepentingan lain, atau mungkin ini buku milik temannya.

Sambil berbaring, perlahan-lahan ku buka lembar perlembar tiap halaman, memperhatikan isi dari bukunya, dan coretan-coretan kecil berwarna disetiap pinggiran-pinggiran lembar dan pada bagian-bagian terpenting. Ternyata gadis ini tak pandai juga dalam hal mencatat, tulisannya tidak terbaca, saking jeleknya, aku tertawa dalam hati. Sesuai judulnya, isi dari buku ini kurang lebih membahas tentang anatomi tubuh dari mulai tulang, pernafasan, dan sistem-sistem lainnya. Tunggu! Setiap hari apa dia membawa buku yang berbeda? Waktu itu dia meninggalkan bukunya juga kan, tapi tidak setebal ini, dan sampul bukunya juga tidak berwarna putih, tapi biru. Dia itu, sok pintar, setiap hari membawa buku yang berbeda-beda, apa pula maksudnya dia meninggalkan bukunya, kenapa pula harus aku yang menemukan bukunya, aku yakin orang lain ada yang melihatnya juga, ya mungkin mereka tidak peduli, siapa pula yang mau mengambil buku yang isinya orang bilang membosankan ini, kenapa pula, aku dengan bodohnya mencaritahu sejauh ini, hoaaamzz, benar ya seharusnya ku tinggalkan saja bukunya itu. Ku taruh buku itu dibawah kasur, ada lipatan kertas yang terjatuh, aku pun memeriksa apa isinya. Gambar? Sebuah sketsa paru-paru dengan catatan-catatan kecil, dan sebuah print out hasil ronsen yang ikut terlipat. Milik siapa ini? Apa mungkin gadis itu?

Keesokan hari, dalam sebuah rapat BEM-HIMA

“Ini bukumu” Aku mengembalikan buku miliknya itu, ternyata selama ini dia juga anggota BEM di jurusan kami.
“Waah, syukurlah, terimakasih ya, pantas saja kemarin seperti ada yang kelupaan, hahaha” Ujarnya tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya.
“Sama-sama, lain kali, hati-hati” Balasku singkat dan kembali merapat ke tempat dudukku.
“Um?”

Rapat yang akan selalu membosankan, adakah sesuatu yang menarik selain hal-hal yang konyol untuk di diskusikan di forum ini. Kadang aku merasa BEM jurusanku ini payah sekali.

“Hoy!”
“Ha?!” Aku terkejut kecil seketika menoleh dan ternyata gadis itu lagi, sial.
“Eh anu, maaf, aku tak bermaksud mebuatmu terkejut kok” Wajahnya terlihat menyesal.
“Apa maumu, bukannya kamu duduk disana ya?” Tanyaku agak kesal dan heran.
“Um, tadinya kupikir sekalian berkenalan, selama ini kita sering bertemu dan berpapasan tapi belum tahu nama masing-masing, aku jadi bingung kalau mau menyapa, hehe” Ujarnya polos.
“Terlalu berbelit-belit ya, bilang saja ingin berkenalan” Jawabku singkat sambil mencoba fokus pada rapat saja.
“Ya, seperti itu lah, hehe, aku Tabitha, namamu siapa?” Ujarnya tersenyum mendekatkan wajahnya padaku, dasar, padahal dia duduk disampingku.
“Berisik! Perhatiin yang rapat tidak sih? Tolong jauhkan juga tatapanmu itu sangat mengerikan” Bisikku agak kesal juga.
“Huhh, aku kan cuma ingin tahu namamu saja, habis aku ngomong tidak diperhatikan sih” Gadis itu cemberut sambil memandang kedepan, bukan memperhatikan ketua yang sedang berbicara, pasti dipikirannya dia menggerutu karena omonganku barusan, haha, dasar.
“Aku Raka, maaf ya, habis nanti dikira ngobrol dan gak merhatiin, malas juga kalau harus ditegur-tegur segala” Ujarku padanya, sambil tersenyum.
“Lagipula kamu juga tidak memperhatikan rapat ini kan, Raka?” Cetusnya sambil asyik bermain dengan ponselnya.
“Sok tahu, ada juga kamu yang tidak memperhatikan” Balasku jutek.
“Orang sepertimu pasti menganggap ini rapat yang membosankan kan, aku sih jujur memang tidak begitu tertarik dengan rapat ini, tapi aku masih bisa menangkap poin-poin dari rapat ini apa, wleee” Gadis itu lagi-lagi mengolok-olokku, menyebalkan.
“Terserah kamu” Balasku singkat.
Rapat selesai, seperti biasa berakhir membosankan, ternyata ketua BEM Rio, berencana untuk mengadakan study tour mahasiswa, dasar kesannya kita seperti anak sekolahan saja. Eh, si Tabitha itu hanya diam saja, dia asyik dengan catatan-catatannya.

“Kamu enggak keluar? Aku duluan ya” Ujarku melangkah keluar ruangan.
“Tidak, iya duluan saja” Jawabnya sambil tetap asyik menulis.

Aku putuskan untuk pulang saja, tapi teman-temanku masih nongkrong saja di lobi kampus, aku sih tadinya ingin ijin pulang saja, ya ampun, aku lupa hari ini ada rapat Organisasi diluar, terpaksa aku ijin untuk pulang duluan. Selama diperjalanan kenapa aku masih sempat-sempatnya memikirkannya ...

Senin, 18 Juni 2012

Perasaan Apa Ini ?



Disaat kita berdua bersama, saling terdiam bersembunyi dibalik perasaannya masing-masing. Dapatkah kau mendengarnya? Teriakkan hati diantara kita? __
Sekali lagi kita hanya terdiam, entah apa yang dipikirkan. Mungkinkah kita membisu dalam bayangan akan kenangan yang dilewati bersama, ataukah kita terbelenggu dengan pilihan-pilihan yang terus berputar ditengah dilema.

Kau tahu? Aku tak mengerti perasaan ini__ Haruskah aku membohongi perasaanku lagi?
Tidakkah ini terlalu berlebihan?__

Waktu semakin melambat, kita masih terdiam.
Ku dengar isak tangis yang tertahan dan airmata yang menetes lembut dari pipimu. Seketika sakit rasanya__ seandainya kau tahu aku sangat benci ketika melihatmu menangis__
Karena aku merasa tak dapat melakukan apapun untukmu.

______


Seiring waktu kembali berjalan, entah bagaimana caranya, kau tersenyum kembali, bukan karena aku menghiburmu, tapi karena aku tahu, karena dirimu adalah___


Written by Bulan Kecil

Minggu, 17 Juni 2012

Gejala Pada Tidur REM


Semakin jelas kita melihat, merasakan dan mendengar dengan fikiran kita disaat terjaga, semakin jelas pula kita akan mengingat mimpi-mimpi yang menghantui tidur kita.

Dalam observasi ada yang dinamakan dengan tidur REM, seperti penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan dengan menggunakan alat EEG (Electroencephalogram: Sebuah rekaman yang dihasilkan dari elektroda yang dipasangkan di kening untuk mengukur gelombang otak) terhadap orang yang tertidur setelah 90 menit dihitung setelah melalui tahap tidur terdalam akan terlihat seperti akan bangun, mata bergerak cepat dibawah kelopak mata. Ada juga perubahan  ketegangan otot dan tidak teraturnya detak jantung. Inilah fase tidur REM itu atau yang juga dikenal dengan TIDUR PARADOKSIKAL karena hasil pola dari alat EEG terlihat seperti layaknya orang yang sedang terjaga dan aktif mentalnya.

Tidur REM juga terkadang disebut sebagai tidur mimpi, tapi ini sebenarnya penamaan yang salah karena kita dapat bermimpi dalam tahap-tahap tidur lainnya. Dalam tahap inilah kita bermimpi paling intens dan kita akan mengingat mimpi yang dihasilkan pada fase tidur REM. Pada fase tidur ini kita juga mengalami mimpi-mimpi paling aneh. Orang-orang yang terbangun dari mimpi pada fase tidur yang lain akna melaporkan mimpi-mimpi yang cenderung lebih seperti lamunan.

Jika kita membangunkan seseorang ditengah-tengah mimpi REMnya ia akan menyaksikan mimpi yang berbeda saat ia kembali tidur. Kita juga dapat bermimpi selama tidur non-REM akan tetapi mimpi non-REM tersebut menyerupai pikiran normal. Misalnya mimpi saat anda tidur siang dan lain sebagainya. Sekmentara mimpi REM tampak sangat jelas, berbentuk gambar atau lukisan dan melibatkan berbagai penginderaan bahkan juga melibatkan sensasi gerak yang penuh dengan emosi. Mengapa kita sangat terlena saat mengalami mimpi-mimpi REM? Salah satu alasannya adalah adanya perubahan-perubahan kimiawi otak disaat tidur REM, kurir-kurir kimiawi otak, acetylcholine membludak melebihi kapasitas normal, sedangkan kimiawi noradrenalin dan serotonin menutup kran – kran mereka. Perubahan-perubahan dalam otak ini mematikan bagian penting otak, cuping frontal, juga bagian-bagian lain di bagian lain di cuping parietal.

Salah satu perbedaan terbesar antara tidur REM dan fase lainnya dalam siklus tidur adalah berubahnya pergerakan tubuh. Kita tidak gelisah kesana kemari saat bermimpi di fase REM. Bahkan sebenarnya kita seakan lumpuh, tak ada pergerakan otot. Walaupun begitu ini bukan hal yang buruk. Bayangkan betapa berbahayanya jika kita dapat bergerak sesuai apa yang sedang kita impikan. Walaupun otak mungkin saja mengirimkan pesan pada otot untuk bergerak selama REM, pesan-pesan ini terhambat di tingkat urat saraf tulang belakang. Akan tetapi dalam beberapa kasus tertentu kelumpuhan ini tidak terjadi yang disebabkan terciptanya hubungan antara gambar mimpi dan pengontrol gerak sehingga terbukalah pintu dari otak menuju otot-otot.

Tak Mampu Mengingat Mimpi atau Tak Mampu Melupakannya?
Ada sebab lain mengapa mimpi REM kita menjadi begitu aneh, terpetak-petak, dan sulit diduga. Ini karena perubahan-perubahan neurochemical dalam otak selama mimpi REM telah membuat kita alpa atau lupa, baik saat mimpi mauppun sesudah terjaga. Artinya, bahkan disaat mimpi maupun, kita akan lupa apa yang baru saja kita mimpikan, karena adanya perubahan pemandangan, plot, dan karakter dalam alam mimpi yang surrealistis tersebut. Seseorang yang selalu mengalami mimpi buruk yang sama, dalam berbagai kasus, dapat menghindari dari mimpi ini dengan cara mencatat mimpi itu dan memikirkannya dalam sebuah kondisi yang santai. Jika anda melatih mimpi buruk kita dengan ending yang berbeda dalam pikiran kita, maka kita akan dapat mengatasi mimpi buruk yang selama ini mengganggu kita. Untuk itu kenapa kita perlu belajar (Lucid Dream) Mimpi nyata, salah satunya juga membantu merubah mimpi buruk menjadi mimpi yang lebih positif.Ini juga bisa digunakan pada penderita fobia dan semacamnya.


Source:
I. Robertson. 2009. Misteri Pikiran Manusia. Jogjakarta: Garailmu.
Ennis, Moeve & Parker, Jennifer. 2005. Mimpi. Penerbit Erlangga.
Mustofa, Agus. 2011. Energi Dzikir Alam Bawah Sadar. Surabaya: Padma Press.

Lucid Dream


Pernahkah anda mengalami saat di mana mimpi anda terasa begitu nyata? Jika jawabannya "ya", berarti anda sudah pernah mengalami apa yang disebut dengan "Lucid Dream".

"Lucid Dream" bisa diartikan sebagai sebuah pengalaman di alam mimpi, di mana kita bisa mengontrol mimpi kita, merasakan hal-hal di dalamnya, dan yang terpenting adalah tetap tersadar selama bermimpi. Lucid dream terbagi dua, yaitu Lucid Dream yang dialami secara tidak sengaja, dan Lucid Dream yang diatur dengan sengaja supaya kita bisa mengalaminya.  Boleh dibilang, Lucid Dream setingkat lebih mudah dibandingkan Astral Projection


Apa perbedaan antara Lucid Dream dan mimpi biasa?
Yang membedakan intinya adalah satu kata :  Kesadaran.  Dalam Lucid Dream, kita benar-benar mengalami segala sesuatu di dalam mimpi secara sadar, sedangkan di dalam mimpi biasa, kita seolah-olah hanya menyaksikan atau menonton hal-hal di dalamnya. Setelah terbangun, kita bisa mengingat dengan sangat jelas hal-hal di dalam Lucid Dream, sementara jika kita bermimpi biasa, akan ada hal-hal yang hilang dalam ingatan kita.

Apa manfaat Lucid Dream?
Tentu saja, tujuan utama merasakan Lucid Dream adalah untuk menikmati kehidupan di dunia mimpi, di mana kita bisa mendapatkan berbagai pengalaman yang sangat menyenangkan.  Tujuan lain adalah untuk memenuhi keinginan yang tidak bisa tercapai di dunia nyata.  Karena dalam lucid dream kita bisa mengontrol segala sesuatu di dalamnya, maka untuk mengatur berbagai hal yang ingin kita capai akan menjadi hal yang sederhana.  Manfaat lain dari Lucid Dream adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, mengatasi fobia dan trauma, meningkatkan kreativitas, dan menambah rasa percaya diri.

Apa saja yang bisa kita lakukan dalam kondisi Lucid Dream?
Sangat banyak dan bervariasi.  Kita bisa mencoba apapun dan menjadi apapun di alam mimpi.  Pengalaman paling umum adalah merasakan terbang dari satu tempat ke tempat lainnya.  Ada pula penjelajahan ke dimensi lain, interaksi dengan orang-orang yang ada di alam bawah sadar anda (subconscious) dan lain-lain.  Perlu diingat, indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman anda tetap aktif dalam lucid dream. Anda bahkan bisa mengalami berbagai emosi seperti rasa senang,sedih, terharu, bahagia, dan lain-lain.  Ada 3 kategori Lucid Dreamer, dan berikut adalah hal-hal yang bisa dialami :

A.  Tingkat Pemula
Berjalan menembus tembok, menggambar di langit, terbang di angkasa, menjelajah dunia mimpi.

B.  Tingkat Menengah
Makan, berkencan atau bertemu tokoh-tokoh yang selama ini hanya ada dalam imajinasi anda seperti artis, olahragawan, politikus, pahlawan, tokoh kartun, dan lain-lain.

C.  Tingkat Ahli
Merasakan kehidupan setelah mati, mendapatkan inspirasi untuk diterapkan ke dunia nyata (contoh :  ide untuk menulis buku, membuat film, dan sebagainya)


Adakah dampak negatif Lucid Dream?
Selama tidak dilakukan secara berlebihan, tidak ada dampak fisik negatif dari Lucid Dream.  Beberapa kasus stres mungkin muncul jika Lucid Dream anda bersifat mengerikan atau menakutkan.  Dalam kasus lucid dream yang akut, beberapa orang mungkin kehilangan motivasi di dunia nyata karena mereka merasa bisa mendapatkan apapun di dunia mimpi.  Satu hal yang anda harus ingat, segala hal dalam Lucid Dream hanyalah mimpi, tidak ada yang berupa kenyataan.

Tahapan dan Langkah-Langkah Lucid Dream

1.  Tidur dalam kondisi serileks mungkin, dengan pakaian longgar dan santai.

2.  Kontrol pernafasan dan konsentrasi.  Cobalah untuk memperlambat pernafasan, namun tetap berkonsentrasi ke organ-organ tubuh anda, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.  Cara ini pernah dibahas dalam blog Wikumagic, di artikel tentang Astral Projection.

3.  Jaga pikiran tetap sadar, namun santai.  Jika anda berusaha tersadar namun tidak santai, anda tidak akan bisa tertidur.  Berusahalah untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat anda tetap sadar dalam kondisi rileks, seperti menghitung domba atau membayangkan diri anda naik turun tangga.

4.  Sleep Paralysis.  Kondisi ini adalah tahapan utama ke arah Lucid Dream.  Ini adalah tahap di mana sering disebut sebagai "tindihan".  Anda mungkin akan merasa ditindih oleh sesuatu yang sangat berat, susah bernafas, tubuh serasa berputar dan terlempar.  Ingat, jangan terbangun saat mencapai tahap ini.  Jika anda bangun karena merasa ketakutan, Lucid Dream anda akan gagal.

5.  Black Out.  Periode transisi di mana anda merasa memasuki ruang hitam kelam.  Akan berlangsung selama beberapa saat, dan sekali lagi jangan sampai terbangun.

Nah, setelah melewati tahapan ini, anda akan mulai merasakan suatu sensasi, entah berupa penglihatan atau suara, yang intinya berarti anda telah memasuki dunia mimpi dan siap untuk menjelajahinya.  Ingat, jangan mengeluarkan emosi terlalu ekstrim, seperti terlalu bahagia, terlalu marah, atau terlalu takut, karena hal-hal tersebut bisa membuyarkan Lucid Dream.  Intinya hanya satu, tetap konsentrasi.


Cara Mendapatkan Lucid Dream
Jadi, bagaimana anda bisa mengalami Lucid Dream?
Intinya adalah dua hal :  Mengetahui dan menyadari bahwa anda sedang di dunia mimpi dan terus menerus mengecek kesadaran anda.


1.  Cek realitas dan kesadaran anda; Kenali tanda-tanda mimpi
Cobalah untuk membiasakan diri mengecek realita dan kesadaran anda, bahkan ketika anda tidak sedang bermimpi.  Tanyakan ke diri anda sendiri :  Apakah saya bermimpi?  Contohnya adalah memastikan jarum jam tetap berjalan, atau mengecek gaya gravitasi.  Jika anda melakukan hal tersebut di dalam mimpi, akan terjadi suatu keanehan (misal, di dunia mimpi jarum jam tidak berjalan, ada kemungkinan benda-benda terbang melawan gravitasi).  Nah, jika keaneahan tersebut terjadi dan anda menyadarinya, selamat...anda telah mengalami Lucid Dream dan bisa mulai menjelajah mimpi.

2.  Ingatlah mimpi anda
Cobalah untuk mengingat setiap mimpi anda, dan catat mimpi-mimpi anda dalam buku catatan setelah anda mengalaminya.  Teknik ini disebut dengan pembuatan jurnal mimpi.


3.  Berusaha bangun di tengah tidur anda
Waktu terbaik adalah menjelang pagi, di mana anda masih memiliki cukup waktu untuk melanjutkan tidur anda.  Setelah terbangun, minum banyak air putih, berusahalah mengingat mimpi anda sebelumnya, dan lanjutkan tidur.

4.  Visualisasi dan Sugesti
Sebelum tidur, bayangkan berbagai hal-hal fantastis seperti terbang di angkasa, melukis di atas awan, atau hal-hal lainnya.  Lalu katakan pada diri anda sendiri berulang-ulang "Saya akan mengalami Lucid Dream dan mencatatnya dalam jurnal mimpi.

5.  Dengarkan gelombang musik untuk mempermudah proses Lucid Dream
File audio untuk lucid dream bisa didapatkan dari artikel berikut("Lebih Jauh Seputar Lucid Dream")

6.  Sabar dan terus berlatih
Lucid dream adalah sesuatu yang harus terus menerus dilatih, dan mungkin tidak bisa langsung berhasil dalam satu kali percobaan.  Jika gagal, cobalah untuk mereview lagi metode yang anda lakukan, dan jangan putus asa.  Terus berlatih, dan berlatih.

Satu hal lagi yang perlu diingat, ada batasan-batasan dalam Lucid Dream.  Anda mungkin bisa mengontrol mimpi, namun tidak 100% karena bagaimanapun, mimpi adalah sebuah dimensi lain dari kehidupan anda.

Akhir kata, jangan takut untuk bermimpi, dan bermimpilah untuk membawa perubahan positif di kehidupan nyata anda.



Source: Google Searched

Pernahkah, Kau Merasakannya, Dunia yang Kelabu Itu?


Ayah kau bilang kita harus menjalankan kewajiban kita kepada-Nya, melaksanakan semua perintahnya dan jauhi larangannya. Kau bilang sebelum melakukan sesuatu berdoalah terlebih dahulu, agar apa yang kita lakukan selalu dalam ridho dan perlindungan-Nya. Katamu, kita berlindung pada-Nya dengan segala ketulusan hati, disaat sesulit apa pun, akan selalu ada hikmah dan kebaikan dibaliknya, sehingga ketika kita pasrah dan berserah diri pada-nya, yakin dengan berdoa dan ikhtiar, jalan keluar itu akan datang dan terbuka lebar untuk kita. Ayah katamu juga, sejak aku kecil dulu, kau bilang kalau kita ingin sampai kelangit ke tujuh, jiwa dan raga kita harus bersih dan suci. Ayah, sekarang aku mengerti, maksudmu dulu bicara seperti itu, agar aku menghindari hal-hal negatif yang menghampiri, dan berpikir positif dalam menghadapi banyak hal yang kutemui dimasa lalu, sekarang, maupun nanti. Tapi Ayah, sekarang semuanya terasa keruh, tak bening, tak juga berwarna...

Ayah, kau bilang kita dan alam semesta ini saling berhubungan. Katamu, aku bisa merasakan kesejukkan mereka dimanamun aku berdiri. Ayah, kau benar, aku merasakan getaran itu, getaran lembut dari semesta yang meniup-niup, tersaring hingga menembus setiap celah-celah gelombang halus yang kau sebut berwarna itu, dan menggelitik setiap epidermis tubuhku, hingga lepas mengalir ke setiap titik energiku dan mengendap dipusatnya. Embun dipagi hari yang menemani hangat sang surya menyambut hangat senyumanku, pohon yang sejuk, yang membaca perasaanku dan memberikan aku gambaran kehidupan, juga angin yang berhembus saja mengantarkan banyak pesan kerinduan, binatangpun mengenali kehangatan yang kupancarkan, bahkan bulan dan bintang di tengah gulita malam selalu megnhiburku dalam penat dan kesedihan yang tiap kali datang. Umm, Ayah, kini aku tak merasakannya lagi...

Ayah, kau bilang kita dan semua orang hidup bersama. Katamu, aku bisa belajar banyak hal dari mereka, berbagi dengan mereka, bertemu, berkenalan, berteman dengan berbagai macam karakter dan warna mereka. Ya Ayah, aku berlajar banyak hal dari mereka, aku berbagi banyak hal dengan mereka, dan aku bertemu, berkenalan, berteman, bersahabat, bahkan aku menyayangi mereka. Aku dapat memandang sisi yang tak terlihat olehku dari mata dan hati mereka, dengan segala keanekaragaman prinsip, presepsi, argumen, suara, bahkan pengalaman yang bermacam-macam aku seperti mengelilingi dunia. Kehangatan itu bahkan terasa saat kita semua bersama-sama. Sampai aku mengenal rasa itu, ya Ayah aku merasakannya, aku malu menceritakannya padamu, tapi entah bagaimana kau tahu begitu saja, cinta... Ayah perasaan ini kah yang kau rasakan ketika itu bersama Bunda? Rasanya senang sekali ya Ayah, bisa menghabiskan waktu bersama, menghibur dan melindungi satu sama lain. Meskipun semua itu, pada akhirnya membuatku merasa sakit, sakit yang begitu dalam, yang bahkan membuatku ingin menghapus perasaan yang semua orang sebut cinta ini. Tapi Ayah, entah kenapa, sekarang semuanya tak seperti dulu lagi, semuanya terasa asing...


Ingin aku bertanya padamu Ayah. Kenapa semua seperti ini? Inikah perubahan yang kau katakan itu?
Inikah hutan liar yang kau katakan itu? Inikah dunia bertopeng itu? Dimana ketika semua orang tumbuh dewasa dan melewati masa kelabu seperti ini? Masuk dalam dunia yang penuh dengan ironi dan metafora. Rasanya begitu asing Ayah, bahkan aku sempat tak mengenali diriku sendiri, bahkan aku hilang arah akan jalan hidupku, ketika navigasi diri sudah tak berfungsi lagi. Aku seperti terjebak, terjebak ditengah ruang tampa batas dan aku hanya bisa bersembunyi dibalik rasa takut, bersalah, menyesal, dan... Kegelapan. Ketika aku memandang, semua terihat berkabut, ketika aku mendengar, hanya terdengar jeritan hati setiap orang, ketika aku menghirup setiap aroma disekitarku, hanya bau hanyir dan harum yang membawa ingatanku pada semua masalalu dan kenyataan pahit ini, ketika aku bersuara, bahkan tak terdengar sama sekali, ketika aku merasakan.. Kosong. Mungkinkah karena aku merasa takut? Aku takut jika aku melihat, mencium, mendengar, dan merasakan terlalu jauh kenyataan pahit itu semua akan menjeratku dalam kehidupan yang kelabu ini lebih jauh lagi? Ketika duduk dihamparan rumput dengan pohon-pohon rindang, semua membisu, ketika memandang langit berhiaskan bulan bintang, seperti mendung, bahkan pagi yang hangat karena sang surya, dingin terasa dengan kekosongan ini. Aku melangkah keluar, mengikuti arus, memperhatikan... orang-orang yang menyimpan kebusukan dalam hatinya, atau orang-orang yang tertawa diatas penderitaan seseorang, orang-orang yang terjerat dalam nikmat dunia, atas harta, nafsu, dan kekuasaan, orang-orang yang dibutakan kesombongannya atas intelektualitasnya, bahkan orang-orang yang sakit yang tidak ingin tahu akan keberadaan orang lain, juga orang-orang yang tak dapat mengenali dirinya dan kehidupannya sendiri, sama sepertiku...

Dalam mimpi di tidurku,
Dalam bisik setiap Doaku,
Dalam hati yang berserah pasrah,
Dalam niat yang tulus,
Dalam sujudku pada-Mu,
Hingga aku terbangun dipagi yang cerah dengan kesejukan dan kehangatan, dan cinta yang terbebaskan, aku tersenyum...

Kuterima surat darimu Ayah, aku senang mendengar semua orang-orang yang ku sayang disana baik-baik saja. Dalam suratmu, kau ingatkan aku tentang apa yang sempat kau pesankan padaku dulu. Iya Ayah, sekarang aku mengerti...
Masa yang kelabu itu, adalah masa yang pasti akan semua orang hadapi, ketika dirinya diambang dilema kehidupan, disitu kita mencari jadi diri, dengan jalan yang sudah ku tentukan, walau sempat berbelok-belok dan terbawa arus, sampai aku tahu dan paham dimana batasku untuk berhenti dan kembali, sambil mengambil setiap pelajaran dari setiap jalan yang kulewati. Dengan banyak masalah yang telah ku hadapi yang membuatku tumbuh kuat dan dewasa. Sampai akhirnya aku kembali, dalam pelukan hangat keluarga yang menungguku pulang dari seleksi dan petualangan hidup yang penuh dengan segala macam rasa itu. Hmmm, Ketika aku menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya dengan tenang, lalu membuka mata dan hatiku.
Tersenyum,
Bersyukur atas apa yang telah ku lewati dalam kehidupanku, orang-orang yang membenci dan menyayangiku. Aku minta maaf, aku berterimakasih, karena kalian semua, aku bisa melihat dunia, dengan sisi-sisi yang bahkan tak dapat kulihat sebelumnya, karena kalian semua aku tumbuh dan belajar banyak ...
Terimakasih Bunda, dengan segala kehangatan akan kasih sayangmu aku tumbuh percaya diri, dengan kasih sayang yang kau berikan, dan kasih sayangku yang kini kuberikan untuk orang-orang disekitarku. Terimakasih untuk Ayah, aku berjanji akan menjaga keluargaku, aku ingin menjadi seorang pemimpin sepertimu, atau aku ingin pemimpin sepertimu untuk keluargaku nanti.
Terimakasih, untuk keluarga kecilku, dirumah.
Terimakasih untuk-Nya dengan segala keajaiban yang hadir dalam kehidupanku.
Aku, Sayang semuanya.

Sekali lagi, disini, dengan mimpiku, aku melangkah !

Written by
17 Juni 2012, Bulan kecil.

Sabtu, 16 Juni 2012

Terimakasih, Kau kirimkan aku Malaikat kecil-Mu


Dia gadis yang tumbuh dewasa, yang membuka mataku pada dunia. Tak hanya sekedar dunia, sisi yang sempat aku butakan dalam diriku, kini terlihat jelas olehnya. Ketika rasa sakit ini terkadang datang kembali, semuanya hilang, ketika melihatnya tersenyum, Tuhan, beritahu aku, Apa yang sebenarnya ia lakukan terhadapku? Apa yang Kau simpan dan sampaikan lewat senyum dan keceriaannya itu?

Dia selalu tersenyum, ceria, membagi semua kasih sayangnya untuk semua orang yang berada didekatnya, bahkan mereka yang jauh pun bisa merasakan kehangatannya. Ada sesuatu dalam dirinya yang begitu bersinar, memancarkan cahaya yang mungkin fana. Tapi aku yakin mereka bisa melihat hal yang sama pada dirinya sepertiku. Kehangatan yang kurasakan ketika ia bersama dengan anak-anak yang selalu nyaman berada  dalam pangkuan dan pelukkannya. Kelembutan yang kurasakan ketika ia mengobati anak-anak yang terluka, ya, aku juga pernah dirawat olehnya, waktu itu berjalan rasanya terlalu cepat, atau mungkin aku yang terhanyut oleh kelembutan yang ia berikan dengan merawatku yang ketika itu tak sadarkan diri karena lelah, aku hanya ingat kata-kata yang diucapkan olehnya "Istirahatlah, sesekali biarkan tubuhmu menikmati waktu tenangnya, kalau terus dipaksakan nanti bisa sakit lagi, lekas pulih ya" lalu ia tersenyum, aku hanya bisa tersenyum kaku.

Tuhan, Engkau juga berikan kami ketenangan lewat kehadirannya dalam hidup kami. Ketika semuanya terlihat gelap, ada caya kecil yang datang menyinari kegelapan itu. Ya, ia datang seperti malaikat yang Engkau hadirkan dalam hidupku. Ketika aku terjatuh, ia selalu siap mengulurkan tangannya untuk ku raih. Ketika aku bersedih, ia selalu siap menghiburku dengan semua tawa canda konyolnya. Ketika aku berada dalam titik jenuhku, ia selalu siap datang dan membawaku pergi untuk melihat dunia yang luas dengan segala keindahan yang Engkau ciptakan. Ketika aku berada dalam kemelut masalah yang menjerat, ia selalu siap memberikanku tempat untuk mengungkapkan semua perasaanku dan membuatku ringan dengan semua kata-kata indah yang keluar dari bibir manisnya itu. Dan ketika aku menangis, ia selalu ada mendekapku erat dengan kasih sayangnya. Jika ada orang yang buta, melukainya dengan kata-kata bahkan dengan sentuhan, aku yakin mereka adalah orang-orang yang sakit. Aku selalu berdoa agar ia selalu berada dalam lindungan-Mu.

Tuhan, aku bersyukur dengan segala pelajaran yang Engkau berikan padaku setiap harinya, ketika aku belajar untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ku coba, lalu aku terjatuh, dan aku belajar untuk bangkit, lalu aku menyesal, dan aku belajar dari kesalahan-kesalahanku, lalu aku bersyukur atas semua pelajaran yang kau berikan dalam kehidupanku, sampai akhirnya, Engkau berikan aku cinta, dan seorang malaikatMu, gadis yang ku cintai, yang ku rindukan, yang kuceritakan disetiap doa dan curahan hatiku, aku bersyukur, Engkau telah mengijinkanku untuk mengenalnya lebih jauh, Engkau ijinkan aku untuk menjaganya dalam genggaman tanganku, Engkau ijinkan aku melindunginya dalam pelukkanku, bahkan Engkau ijinkan aku untuk mencintainya. Namun, Engkau mengambilnya kembali bersamaMu ketika aku ingin mengikat hidupku bersamanya dengan janji dalam cincin yang tak sempat melingkar indah dijari manisnya.

Dia yang selalu tersenyum dibalik perihnya, ia yang selalu ceria dibalik sakitnya. Aku tak percaya, ketika aku tahu apa yang sebenarnya menimpa dirinya. Sakit itu bahkan tak nampak dalam pandanganku, bahkan aku tak dapat merasakannya. Ia memang pandai menyembunyikan rasa sakitnya itu, aku tidak percaya, ada kekuatan yang begitu hebatnya dapat membutakan seseorang dari rasa sakitnya. Tuhan, ada rasa sesal, ada sebuah penyesalan dalam diriku ini, ketika aku benar-benar tak dapat menjaganya seperti janjiku padaMu. Apa itu sebabnya Engkau tak mengijinkan aku untuk mengikatnya dalam satu pernikahan yang suci, agar aku benar-benar bisa menjaganya, membina keluarga yang sederhana dengan anak-anak yang saleh dan salehah,  dengan RahmatMu.

Aku selalu bersyukur, karena Engkau telah mengijinkanku untuk dekat dengannya, Engkau telah mengijinkan aku membagi cintaMu bersamanya, dan Engkau telah membukakan mataku pada dunia lewat kehadirannya dalam hidupku. Aku yakin semua orang yang pernah mengenalnya, bahkan berada didekatnya akan selalu merasa hangat, walaupun jauh, kehangatan itu selalu ada dalam diri mereka yang pernah melewati hari-hari hidupnya bersamanya. Seperti aku, yang kini menuai rinduku hanya dengan kenangan-kenangan indah, dan penyesalanku atas perasaan cinta yang tidak pernah aku sampaikan padanya ini. Meskipun aku yakin ia tahu, ya, aku disini, selalu mencintaimu ... 
Semoga kita bertemu kembali, disana, disisiNya ...

Kalian tahu rasa cinta itu bisa mengobati?, apapun?. Bahkan sakit yang kurasakan ini, menjadi sesuatu yang indah pada akhirnya dan aku bersyukur karenanya. Semoga dalam setiap detiknya kita selalu bisa memaknai kehidupan yang kita jalani ini. Aku selalu ingat kata-katanya, "Ketika hanya itu yang bisa kamu lakukan untuk orang lain, lakukanlah, selama hal itu baik bagi mereka, dan Tuhan mengijinkannya. Meskipun pada akhirnya kamu terluka, karena segala yang dilakukan dengan tulus hati tak hanya memberikan keindahan bagi mereka, tapi kebanggaan bagi diri sendiri. Bukan seberapa besar atau kecil hal yang kamu lakukan, tapi niat, dan kesungguhan kamu dalam melakukannya" dia selalu berbicara sambil tersenyum, Tuhan, sampaikan salam kasihku padanya.
Salam hangat, dariku.


Written by,
14 Juni 2012, Bulan Kecil.

Jumat, 15 Juni 2012

Secret Admirer: Part I


Awalnya hari-hari selalu berjalan seperti biasa saja, tidak ada yang istimewa, semua terasa sama, bisa dibilang monoton, sekalipun aku bertemu dengan orang-orang yang baru maupun rutinitas baru, rasanya sama saja, entah kenapa semua mulai berubah, sejak pertemuan itu terjadi.

Entah hari apa waktu itu aku tak begitu ingat persisnya, yang pasti aku sedang menunggu jam mata kuliah umum masuk, aku hanya duduk-duduk mengikuti alur yang mengalir di antara tawa canda teman-temanku. Tiba-tiba datang seorang gadis yang kemudian duduk di balkon yang sama denganku, meskipun jaraknya agak jauh, entahlah, sejenak aku memperhatikan dari tadi gadis itu sedang asyik dengan buku bacaannya, hah, sok rajin deh, dalam hatiku berbisik.

Aku rasa dosen ini tidak akan masuk hari ini, tahu begitu aku tidak akan masuk deh tadi. Untuk melepas bosan akhirnya aku ikut bergabung dengan canda tawa teman-temanku walaupun sebenarnya semua terasa biasa saja. Seketika aku menengok ke tempat anak gadis itu tadi duduk, ternyata dia sudah masuk kelas, eh tapi bukunya tertinggal, baru saja aku beranjak dari dudukku menghampiri buku itu, tiba-tiba saja gadis itu keluar ruang kelasnya dan mengambil bukunya kembali. Ketika ia kembali masuk kedalam ruangannya ia sempat berbalik tersenyum dan mengucapkan “terimakasih”. Aku hanya tersenyum kecil, dasar gadis aneh.

Keesokan harinya entah kenapa aku bertemu dengan gadis itu lagi, tadinya aku ingin menenangkan diri disebuah ruangan dikampusku yang biasa ku tempati untuk menenangkan diri dari suasana yang tidak mengenakkan. Ya seperti biasa aku hanya berbaring dan bersandar dibalkon sambil menghisap puntungan rokok. Aku tahu ini tidak baik, sulit ku jelaskan, karena hal ini sedikit membuatku tenang. Tiba-tiba saja aku mendengar sebuah langkah kaki menuju tepat ke dalam ruangan tempatku berada. Baru saja hendak aku berbaring, gadis itu sudah masuk kedalam ruangan yang tak berpintu itu.

“Maaf ya, aku mengganggu” Ucapnya sambil tersenyum.
“Eh, iya, silahkan saja” Balasku agak kaku.
“Terimakasih ya sudah mengamankan bukuku” Ujarnya sambil mengangkat buku yang digenggamnya ke arahku.
“He? Bu bukan aku yang menyimpannya disitu, aku juga baru kok kesini” Balasku.
“Tidak mungkin, rokokmu itu sudah hampir habis, posisi badanmu juga menunjukan kamu baru saja beranjak dari tidurmu itu, itu artinya kamu sudah lama disini, dasar” Ujarnya sambil pergi keluar tersenyum jutek padaku.
“Hah, aku tidak tertidur, dasar sok tahu. Lagipula seharusnya kamu cari tempat lain untuk membaca, tak kusangka ada orang yang datang juga ke tempat seperti ini” Jawabku dingin.
“...” Gadis itu hanya terdiam.
“Ehh, maaf aku tak bermaksud menyinggungmu, abaikan saja apa yang baru saja ku katakan, ya” Ucapku, sedikit tidak sopan, habis gadis itu menyebalkan.
“Yang pindahin bukuku itu hantu lho!” Ucapnya sambil spontan berbalik ke arahku, badannya agak sedikit membungkuk dan ..
“Wleee” Ucapnya sambil menjulurkan lidahnya dan menarik pipinya kesamping.
“Heeee?” Spontan wajahku menahan tawa dan kesal, sambil membuang puntung rokokku ke tong sampah yang berada didekat sana waktu itu.

Dasar, gadis aneh. Apa yang baru saja dia katakan itu? Tidak masuk akal. Hah hantu?! Tidak mungkin.

Aku bergegas pulang karena hari sudah larut malam, sesampainya dirumah aku mengistirahatkan diri. Terlihat handphoneku yang bergetar, menampilkan sebuah pesan yang masuk dari rekanku dalam sebuah organisasi. “Ada hal yang inginn dibahas besok, mengenai materi yang kita ajukan kepada ketua, kami menunggu kehadiranmu dalam rapat kali ini, thx” Apa-apaan ini seenaknya saja membuat jadwal mendadak. Ah, tak apalah, lagipula akhir-akhir ini aku sudah jarang berkumpul.

Keesokan harinya aku usahakan untuk datang ke kampus, setidaknya hadir dalam satu kelas terakhir ini, berhubung aku juga sudah banyak absen dalam mata kuliah ini. Sial, ternyata aku bertemu dengan gadis itu lagi. Aku putuskan untuk segera masuk kedalam kelas saja, padahal masih ada 5 menit untuk menghirup udara segar. Syukurlah kali ini dosennya kerajinan. Seperti biasa, mata kuliah yang membosankan.

Selesai jam kuliah, seperti biasa rutinitasku, kalau tidak ada urusan lain ya pulang kerumah. Kali ini aku berdiam dulu di depan ruang kelasku, dengan menghisap sebatang rokok. Heeee?! Aku sedikit terkejut melihatnya, dia pun begitu, dengan mengangkat satu alis matanya kemudian tersenyum.

“Wah, sudah menjadi kebiasaanmu ya, berdiam dan merokok ditempat sepi seperti ini, apa tidak bahaya” Ujarnya sambil tertawa kecil.
“Enggaklah, suka-suka aku dong” Jawabku cetus, protes aja lagi.
“Hahaha iya iya, aku tinggal ya” Jawabnya sambil berjalan menuju lorong pintu keluar.
“Terserah kau saja” Cetusku.

Tadi itu, dia keluar dari ruang kelas sebelah? Apa sebenarnya yang dilakukannya? Aneh. Aku penasaran dan mencoba memeriksa ruang sebelah, tapi tidak ada apa-apa, tidak ada hal aneh yang mencurigakan. Terkecuali, dasar ceroboh, dia itu pelupa apa sengaja meninggalkan buku itu disitu ya. Ah sudahlah, aku malas berurusan dengan gadis itu. Aku pun melangkah kembali ketempat tadi ku duduk, tapi aku berhenti sejenak, dan kembali keruangan itu, mengambil bukunya. Sampul putih dengan corak abstrak dicovernya, dan judulnya bertuliskan ...

Selasa, 12 Juni 2012

Nihongo O Benkyoushimasu: Chapter 3


Chapter 3

Pola Dasar: Kore/Sore/Are wa [N] desu.
Kore : Ini      
Sore: Itu (Jauh dengan si penanya tapi dekat dengan yang ditanya)
Are: Itu (Jauh dengan keduanya)
Contoh:
Kore wa [empitsu] desu
Sore wa [kaban] desu
Are wa [kami] desu
Kalimat Tanya 1: Kore/Sore/Are wa [N] desuka?
Kore wa jisho desuka? >>       Hai, kore wa jisho desu (Positif)
                                                Iee, chigaimasu.  Hon desu. (Negatif)
Sore wa tokei desuka? (Apa itu sebuah jam?) >>
Hai, kore wa tokei desu (Positif) (Ya, itu adalah jam)
Iee, chigaimasu.  Empitsu desu. (Negatif) (Bukan, maaf itu adalah pensil)

Kalimat Tanya 1: Kore/Sore/Are wa nan desuka?
Kore wa nan desuka? >>         Kore wa empitsu desu
Sore wa nan desuka? >>         Kore wa hon desu
Are wa nan desuka? >>           Are wa tsukue desu


Perluasan Predikat: Kore/Sore/Are wa [N1] no [N2] desu.
Kore wa [watashi] no [empitsu] desu. (Ini adalah pensil saya)
Kore wa [Kaichou] no [jisho] desu. (Ini adalah kamus ketua)
Sore wa [dare] no [kaban] desuka? (dare: siapa) >> Kore wa [Ruri-chan] no [kaban] desu.
Kore wa [dare] no [kaban] desuka? (dare: siapa) >> Ruri desu.

Dare? = Siapa?

Tambahan
Pola Dasar 2:   Kono/Sono/Ano[N1] wa [N2] no [N1] desu.
Untuk Negatif  Kono/Sono/Ano[N1] wa [N2] no [N1] dewa (ja) arimasen
Contoh:
Kono Empitsu wa watashi no (empitsu) desu.
Sono keshi gomu wa Amerika no (keshi gomu) desu.
Kono hon wa eigo no hon dewa (ja) arimasen.

Kalimat Tanya 1
Kono/Sono/Ano [N1] wa dare no [N1] desu.
Contoh:
Sono noto wa dare no noto desuka? Buku itu milik siapa? >> 
Kono noto wa Miku-san no (noto) desu. Ini buku milik miku.
Sono kaban wa dare no kaban desuka? >> Kono kaban wa Usui-san no (kaban) desu.

Kono/Sono/Ano [N1] wa doko no [N1] desu. Doko = Dimana?
Contoh:
Sono noto wa doko no kasa desuka? >> Kono kasa wa Kanou-kun no (kasa) desu.
Sono kaban wa dare no empitsubako desuka? >> Kono empitsubako wa Sakura-san no Empitsubako) desu.

Kono/Sono/Ano [N1] wa nan no [N1] desu. Nan = Apa?

Contoh:
Kono noto wa nan no noto desuka? >> Kono noto wa eigo no (noto) desu.
Sono hon wa nan no hon desuka? >> Kono hon wa nihongo no (kaban) desu.

Nihongo O Benkyoushimasu: Chapter 2


Chapter 2
Pola Dasar (N1) wa (N2) desu
1) Watashi wa ( Syifa ) desu (Nama Saya Syifa)
2) Misa-chan wa ( Gakusei ) desu 
Bentuk Negatif (N1) wa (N2) dewa (ja) arimasen
1) Ruki-san wa ( kyoushi ) dewa arimasen (Ruki bukan seorang guru)

Kalimat Tanya 1 (N1) wa (N2) desuka ?
1) Ichi-san wa sensei desuka ? (Apakah Ichi seorang guru?)
2) Misa-chan wa gakusei desuka ?

Kalimat Tanya 2 (N1) wa dare desuka ?
1)  Ano hito wa dare desuka ? (Siapa anak laki-laki itu?)
2) Ano hito wa Ciel-kun desuka ? (Orang itu ciel bukan?)
Perluasan Predikat (N1) wa (N2) no (N3) desu : Ichimaru-san wa Shinigami no Soul Reaper desu.

Perkenalan Diri
Hajimemashite salam kenal
Watashi wa nama (Syifa) desu nama saya syifa
Watashiwa tempat(indonesia) kakarimashita saya berasal dari indonesia
Watashiwa jalan(cihampelas) dourine sundeimasu saya tinggal di jalan cihampelas
Watashiwa pekerjaan(Gakusei) desu saya seorang pelajar
Douzo yoroshiku onegaishimasu (Senang berkenalan dengan kalian)

Contoh memperkenalkan orang lain 
Minnasan, kochira wa Rin-san desu. (Semuanya, ini Ririn)