Tampilkan postingan dengan label Ruang Metafisika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ruang Metafisika. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Juli 2012

Indera Keenam


Banyak masyarakat kita bertanya-tanya tentang  Indra keenam dan sering kali salah paham. Mayoritas menganggap indra keenam ini berasal dari kekuatan gaib, atau ilmu hitam atau semacamnya, berbagai kontroversi mewarnai banyak spekulasi. Namun, pada dasarnya indra keenam ini murni berkerja atas dasar ketajaman intuisi dan tingkat kesadaran tiap orangnya. Indra keenam atau dalam istilah ilmiahnya ialah extra sensory perception adalah kemampuan dalam menerima informasi tanpa melalui kelima panca indra kita. Indra keenam melihat dengan mata batin yang berpusat di chakra ajna (chakra mata ketiga) yang letaknya di tengah-tengah dahi. Cakra ini memberikan energi ke kedua mata, hidung & kelenjar pituitary. Disebut cakra mata ketiga karena cakra yang berkembang aktif & bersih dapat memberikan pewaskitaan (clairvoyance) atau kekuatan psikis lainnya. Selain pewaskitaan, cakra ini merupakan titik pemusatan & pengatur dari cakra-cakra di bawahnya. Maka dari itu cakra ini sering disebut pula berkaitan erat dengan pengetahuan duniawi & pengetahuan surgawi (spiritual). Sejauh ini di negara kita indra keenam masih identik dengan sesuatu yang berbau mistis dan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Padahal, pada dasarnya kemampuan indra keenam ini ada pada setiap diri manusia, karena indra keenam ini juga dipengaruhi faktor kesadaran dari setiap individu dan faktor vibrasi dari pikiran dan otak kita yang menimbulkan gelombang frekuensi informasi atau sinyal dari otak yang dipancarkan ke sekelilingnya, dan merupakan sebuah ketajaman dari intuisi.

Indra keenam sebenarnya sudah ada dalam diri manusia sejak lahir. Ketika masih balita, indra keenam kita berkembang dengan baik. Meski belum sepenuhnya digunakan, tidak heran jika sering ada yang melihat mahluk halus, melihat masa lalu atau masa depan. Aktifnya indra keenam dipicu oleh dua hal. Pertama, bawaan atau bakat, secara otodidak. Kedua, indra keenam dapat aktif melalui usaha atau kerja keras dengan metode atau pembelajaran tertentu. Jika menempuh jalan ini kita harus memiliki pembimbing yang dapat bertanggunjawab, karena jika dipelajari sendiri, karena khawatir jika dipelajari sendiri akan menyebabkan orang tersebut salah jalur. Selain itu, akan menyebabkan jalan darah yang kacau, karena adanya energi yang tidak terkendali, sehingga emosi menjadi labil, terlalu terobsesi, dan akhirnya mengaami gangguan jiwa. Indra  keenam dapat muncul dalam diri seseorang apabila senantiasa mengolah pikiran, jiwa, raga, rasa dan karsa.

Beberapa tanda-tanda indra keenam yang belum terasah:
1.      Pernah mengalami mimpi yang kemudian menjadi kenyataan.
2.      Merasakan ada sesuatu ketika sedang sendiri.
3.      Pada keadaan tertentu, merasa ada seseorang/sesuatu yang memperhatikan.
4.      Dejavu/seolah-olah pernah mengalami sesuatu.
5.      Pernah mengalami mati suri.
6.      Merasakan akan kehadiran seseorang atau sesuatu.
7.      Saat memperhatikan sesuatu tanpa berkedip, kita menangkap cahaya yang menyelimuti suatu benda.
8.      Pernah melihat sekelebat bayangan begitu nyata, namun ketika disadari tidak ada apa-apa.
9.      Ketika pertama kali bertemu seseorang, kita kadang merasakan ketidaksukaan atau ketidakcocokan.
10.  Intuisi yang tajam, dan masih banyak tanda-tanda lainnya.

Adapun tanda-tanda indra keenam yang sudah sempurna:
1.      Kita mengetahui suatu kejadian, meskipun kejadian tersebut belum terjadi, ataupun berada di jarak yang sangat jauh.
2.      Bisa membaca isi hati orang lain.
3.      Mengetahui seseorang itu memiliki niat baik ataukah buruk.
4.      Bisa merasakan kebencian atau kasih sayang dari orang lain meskipun perasaan itu disembunyikan.
5.      Mengetahui sejarah atau riwayat suatu benda hanya dengan menyentuhnya.
6.      Bisa berbicara, melihat, dan bertemu dengan makhluk halus.
7.      Merasakan bahaya yang sedang mengancam.
8.      Memiliki tebakan, prediksi, atau ramalan yang akurat.
9.      Bisa berinteraksi dengan dunia bawah sadar, dan beberapa kasus bisa memasuki alam mereka.

Disini juga kita bisa menarik benang merah antara anak indigo dan indra keenam. Yakni, anak-anak indigo memiliki indra keenam, tetapi indra keenam tidak selalu berupa anak-anak indigo. Dalam arti, orang yang mempunyai indra keenam belum tentu indigo. Sementara itu, anak indigo sudah pasti mempunyai indra keenam. Indigo memang berbeda dengan indra keenam. Perbedaan itu dapat dilihat dari tingkat kecerdasannya. Mereka yang memiliki indra keenam belum tentu cerdas. Tidak jarang orang yang memiliki indra keenamnya itu diperoleh karena diawali terjadinya gangguan pada otak. Hal ini sama sekali berbeda dengan anak indigo. Anak indigo memiliki tingkat kesadaran dan kecerdasan yang tinggi, dan memiliki indra keenamnya sejak lahir.

Beberapa kemampuan indra keenam seperti, melihat mahluk halus, clairvoyance, menerawang, telepati, letivasi, psikometri, penyembuhan, dan sebagainya. Bagaimanapun, kemampuan indra keenam yang dimiliki tidak hanya oleh anak-anak indigo, tapi juga anak-anak lainnya, kemampuannya digunakan untuk kebaikan, karena setiap kelebihan yang kita miliki, pasti memiliki tanggungjawab yang lebih pula.


Sourced: Lebih Dalam tentang Indera Keenam

Sabtu, 28 Juli 2012

Kolerasi Cakra dan Aura


Di tubuh halus manusia, yang disebut juga tubuh bioplasmik, diketahui memiliki pintu-pintu energi. Kesehatan pintu energi itulah yang mendasari energi elektromagnetik (aura) seseorang, sedangkan warna yang tertangkap sebagai pancaran sinar elektromagnetik itu merupakan hasil dominasi keaktifan pintu-pintu energi tersebut. Pintu-pintu energi itu disebut juga dengan “cakra”, yang dalam bahasa Sansekerta berarti juga “roda yang berputar”.

Dalam literatur Yogam, tubuh bioplasmik seseorang memiliki pintuipintu energi yang jumlahnya berkisar 360, yang terdiri dari pintu-pintu besar, sedang, dan kecil. Tapi yang sangat berperan  menghasilkan warna aura adalah pintu-pintu besar, yang dikenal juga dengan sebutan “cakra-cakra utama” yang berjumlah tujuh dengan nama dan warna tertentu, yang memberi intensitas energi sendiri-sendiri pada tiap wilayah kesehatan organ dari tubuh fisik tersebut seperti berikut.

1.       Cakra dasar (Muladara) warna energi merah. Cakra dasar berhubungan dengan badan fisik terletak di dasar tulang punggung yaitu di ujung tulang ekor. Bertanggung jawab untuk kesehatan tulang dan otot di tubuh fisik, dan memberi energi pada semangat hidup seseorang. Cakra dasar yang aktif maka seseorang akan cenderung untuk hidup dengan penuh semangat & motivasi & sebaliknya cakra dasar yang kecil, kotor & terhambat maka akan hidup bermalas-malasan tanpa semangat bahkan memiliki kecenderungan untuk mudah putus asa bahkan bunuh diri.

2.       Cakra Sex (swadistan), warna energi oranye. Cakra seks terdapat pada tulang pelvis. Cakra sex diasosiasikan dengan wana oranye & memiliki 6 lembar daun. Bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi, berpengaruh pada aktivitas seksual seseorang dan memberi energi pada kemampuan berinteraksi dengan sesama. Cakra seks yang bersih dan aktif akan memiliki pikiran yang lebih positif serta percaya diri. Sebaliknya seseorang akan menjadi tidak perduli, kasar, berpikir negatif(kurang kreatif), termasuk seks menyimpang jika cakra seksnya kotor & terhambat.

3.       Cakra Pusar (Manipura), warna energi kuning. Pusat energi ketiga berhubungan dengan tubuh fisik terletak di pusar & amat penting dalam mempertahankan vitalitas seseorang. Bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi, dan memberi energi pada ambisi seseorang, baik positif maupun negatif. Seseorang dengan cakra pusar yang berkembang & bersih maka akan dapat mengatasi hal-hal seperti tersebut di atas & mengubahnya menjadi suatu yang positif seperti rasa aman, puas, gembira, nyaman & percaya diri.

4.       Cakra Jantung (Anahata), warna energi hijau. Pusat energi keempat berhubungan dengan tubuh fisik terletak di dada. Bertanggung jawab  pada semua organ yang berada dalam rongga dada, dan memberi energi pada timbang rasa perasaan seseorang. Seseorang dengan cakra jantung yang kecil, kotor atau terhambat akan memiliki kecenderungan egois, sombong, fanatic, tamak/rakus, munafik, & gelisah. Sedangkan cakra jantung yang berkembang dengan baik menyebabkan seseorang penuh dengan rasa cinta kasih & kasih sayang serta dapat berempati terhadap sesama.

5.       Cakra Cakra Tenggorokan (Visudhi), warna energi biru. Secara fisik cakra ini memberikan energi kepada kelenjar thyroid & parathyroid. Bertanggung jawab pada organ dalam rongga leher, termasuk telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), dan memberi energi pada kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi, dalam kreatvitas halus seperti melukis dan menulis. Cakra jantung yang yang bersih & terhubung dengan cakra tenggorokan yang bersih pula akan mengakibatkan seseorang akan dapat mengekspresikan seluruh isi hati dengan baik. Sifat-sifat yang berkenaan dengan cakra tenggorokan yang berkembang dengan baik antara lain adalah kepasrahan, keberhasilan, kelimpahan & kesejahteraan serta pengembangan pengetahuan duniawi.

6.       Cakra mata ke tiga (Ajna), warna energi indigo atau nila. Cakra ini memberikan energy ke kedua mata, hidung & kelenjar pituitary. Disebut cakra mata ketiga karena cakra yang berkembang aktif & bersih dapat memberikan pewaskitaan (clairvoyance) atau kekuatan psikis lainnya. Selain pewaskitaan, cakra ini merupakan titik pemusatan & pengatur dari cakra-cakra di bawahnya. Bertanggung jawab pada seluruh organ dalam rongga kepala, termasuk panca indera dan memberi energi pada kepekaan intuisi dan ketajaman perasaan untuk hal-hal abstrak, sepeti berfikir cepat. Seringkali manusia yang telah mencapai taraf kewaskitaan terpesona oleh sensasi tersebut & lupa akan tujuan utamanya & lama terhambat pada kesadaran di tahap ini.

7.       Cakra mahkota (sahasrara), warna energi violet. Pusat energy ke tujuh berhubungan dengan tubuh fisik terletak di ubun-ubun. Cakra ini adalah pusat masuknya energy Illahi ke seluruh lapisan tubuh & kesadaran. Bertanggung jawab pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi energi pada sikap seseorang dalam hal berhubungan dengan keilahian. Seseorang yang cakra mahkotanya berkembang secara sempurna akan banyak mengetahui rahasia alam. Menjaga agar cakra ini selalu bersih amatlah penting agar energy spiritual dapat diterima secara terus menerus oleh seluruh tubuh. Cakra mahkota yang terbuka dengan lebar maka seseorang dapat melakukan perjalanan astral dengan lebih mudah.


Jadi, seluruh cakra tersebutlah yang mendominasikan warna pada medan elekromagnetik seseorang. Begitu pula setiap warna yang dipancarkan akan memberikan gambaran karakter seseorang dan kondisi emosiseseorang tersebut. Maka dari itu, kita harus menjaga keseimbangan dan kemurnian medan (Aura) kita agar menjadi perisai yang akan mellindungi dan menyaring setiap energi yang masuk dan menyeimuti disekitar kita.

Sourced: 
Book of Rahasia Anak Indigo, Lebih Dalam tentang Indera Keenam, Aura Manusia

Jumat, 27 Juli 2012

Sebab-Sebab Kesurupan


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Mengapa jin sampai masuk kedalam tubuh manusia dan mempengaruhi pikirannya?
Dengan kata lain, mengapa manusia sampai kesurupan jin?
1.       Kesurupan disebabkan karena adanya syawat dan nasfu jin itu sendiri yang ingin merasuk kedalam diri seseorang. Kedzaliman jin terhadap manusia bukan saja dengan jalan menakut-nakuti manusia, namun juga bisa merasuk ke dalam diri manusia. Dalam hal ini, setidaknya ada dua kemungkinannya, yaitu pertama, mungkin jin yang bersangkutan merasa senang terhadap seseorang yang dirasukinya, kedua karena manusia sendiri yang membuka peluang sendiri sehingga dirasuki jin.
2.       Kesurupan terjadi karena kesalahan atau ketidaksengajaan manusia dengan tindakannya hingga menyebabkan jin menjadi marah. Misalnya, tanpa sengaja manusia buang air sembarangan yang ternyata itu adalah tempat tinggalnya, atau tindakan lain yang merugikan jin. Dalam hal ini Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa, kemasukan jin pada manusia bisa terjadi karena kebencian jin dan pembalasan mereka terhadap manusia yang telah menyakitinya, baik dengan perlakuan manusia yang merugikan jin. Padahal manusia tidak mengetahui dan tidak sengaja menyakiti mereka, selain itu, pada jin juga terdapat kelaliman dan kebodohan seingga mereka membalas melebihi balasan yang diterima seseorang tersebut meskipun manusia melakukannya tidak sengaja.

Gejala-gejala dan Macam-Macam Kesurupan
            Sekilas mengenai kesurupan memang mempunyai kesamaan dengan yang namanya “Gila” namun demikian kita masih bisa mengetahui apakah gejala aneh yang terjadi dalam diri seseorang tersebut apakah termasuk gila biasa atau indikasi dalam kesurupan.
Gejala dan Tanda-Tanda Waktu Tidur
§  Tidak segera dapat tidur kecuali melalui proses yang sangat panjang.
§  Gelisah, sering terkejut dan terbangun diwaktu malam, sebentar-sebentar terjaga.
§  Bermimpi tentang sesuatu yang mengerikan.
§  Bermimpi melihat atau digigit, dikejar kucing, anjing, ular, singa, kancil, dan tikus diwaktu tidur.
§  Melihat bayangan-bayangan seperti hantu diwaktu tidur.
§  Tertawa, menangis, atau berteriak saat tidur.
§  Merintih pada saat tidur.
Gejala di Waktu Sadar
§  Merasa pening terus-menerus, dengan catatan tidak disebabkan oleh adanya penyakit mata, telinga, hidung, gigi, kerongkongan, atau penyakit lainnya, pada salah satu anggota badannya.
§  Buta mata hatinya dan berpaling dari aktivitas dzikir dan shalat serta berbagai perbuatan baik secara total.
§  Merasa lemah, malas dan letih.
§  Sinting, yaitu karena adanya pengerutan atau gangguan urat syaraf.
§  Menderita suatu penyakit pada salah satu organ tubuhnya dan para dokter sudah tidak mampu lagi mengobatinya.
§  Mengalami kelinglungan dan kebimbangan dalam berpikir.

Demikian itulah beberapa gejala yang nampak pada penderita kesurupan. Adapun macam-macam kesurupan, banyak ulama menggolongkannya menjadi empat macam.
a)       Kesurupan total, yakni jin menyurupi tubuhnya seperti orang yang terkena pengerutan urat.
b)       Kesurupan parsial, yakni kesurupan yang menyangkut salah satu organ tubuh, misalnya pergelangan kaki atau lisan.
c)       Kesurupan konstan, yakni kesurupan jin yang berlangsung agak lama (berkepanjangan).
d)       Kesurupan temporal, yakni bahwa setan menyerupai manusia hanya beberapa detik dan sifatnya sesaat seperti dalam mimpi yang menakutkan.

Jika ada yang ingin menambahkan silahkan, saya mohon maaf bila ada kesalahan.

Selasa, 24 Juli 2012

Kemampuan Luas Biasa Indra Keenam


Clairvoyance
Clairvoyance adalam ilmu untuk mengetahui atau menangkap getaran-getaran gelombang yang berupa gambaran-gambaran mental spiritual dengan pengenalan terhadap maknanya terhadap sesuatu baik pada masa lalu maupun masa kini dan bahkan masa yang akan datang, singkatnya dapat menerima informasi dari sesuatu hal maupun kejadian dari masa lalu maupun masa yang akan datang. Clairvoyance adalah suatu keahlian yang dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal yang tidak sewajarnya dapat diketahui, misalnya, melihat hal yang berada jauh darinya. Selain itu Clairvoyance juga digunakan untuk melihat energi. Orang yang memiliki kemampuan Clairvoyance ini disebut juga Clairvoyant atau dalam bahasa indonesia disebut juga pewaskitaan, biasanya orang yang mendalami spiritual, namun ada juga yang memilikinya sejak lahir. Clairvoyance ini berhubungan erat dengan terbukanya chakra mata ketiha atau chakra ajna yang terletak diantara kedua alis mata.

Prekognisi
Prekognisi adalah presepsi akan kejadian di masa yang akan datang. Seseorang dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Seolah-olah tergambar bahwa asa depan akan terjadi persis seperti yang dipikirkan meski tak ada data yang tersedia untuk meramalkan. Adapun prekognisi telepati, yaitu kemampuan seseorang untuk mengetahui keadaan mental seseorang di masa yang akan datang. Misal, ketika seseorang akan mengalami sebuah ketakutan atau kebahagiaan. Adapun juga mimpi prekognisi, mimpi yang memberikan informasi pada seseorang mengenai apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Retrokognisi
Retrokognisi adalah kemampuan indra keenam untuk mengetahui kemampuan di masa lalu. Pengetahuannya diambil dari persepsi terhadap kejadian-kejadian di masa lalu yang tidak didapat dari hasil belajar.

Remote Viewing (Menerawang)
Remote viewing adalah istilah dari menerawang. Hal ini semacam kepekaan lebih dalam ketika melihat orang, tempat, atau situasi secara langsung tanpa bantuan dari panca indera. Dalam hal ini pikiran kita dapat menembus ruang dan waktu, seperti contoh misalnya, dapat mengetahui isi surat tanpa membuka amplop., dapat membaca kepribadian orang lain maupun diri sendiri, dan melihat alam gaib yang tidak dapat dijangkau oleh panca indra.

Telepati
Telepati adalah kemampuan menyampaikan pesan pikiran pada orang lain tanpa berbicara atau memberi isyarat. Dalam telepati terdapat hubungan kesadaran-kesadaran dari dua orang atau lebih tanpa adanya bantuan dari panca indra. Cara kerjanya yakni dengan melalui getaran batin seseorang menuju/ pada getaran batin orang yang dituju. Adapun telepati hikmah, yakni seperti mengirimkan doa untuk mengobati seseorang yang sedang gelisah, cemas, atau dalam keadaan yang kurang baik dari jarak jauh.

Clairsentience
Clairsentience adalah kemampuan untuk merasakan aroma, rasa, atau sensasi fisik pikiran-pikiran yang idalami oleh orang lain. Seperti firasat, getaran hati, atau intuisi.

Clairaudience
Clairaudience adalah kemampuan untuk menerima informasi dari sebuah pendengaran, yang tak terdengar oleh pendengaran normal. Sperti mendengar suara yang sangat halus atau suara gaib, atau suara yang jaraknya jauh.

Clairalience
Clairalience adalah kemampuan mencium sesuatu atau bau yang tidak wajar pada suatu waktu, juga bau dari kejauhan, atau mengetahui kehadiran sesuatu dari sebuah penciuman.

Claircognizance
Claircognizance adalah kemampuan untuk mengetahui atau membaca sesuatu yang akan terjadi dalam rentang waktu yang cukup dekat, seperti kita kadang dapat mengetahui apa yang akan dibicarakan oleh lawan bicara kita. Singkatnya adalah sebuah intuisi yang tajam.

Clairgustance
Calirgustance adalah kemampuan merkasakan sesuatu pada lidah yang tidak wajar, seperti pahit tiba-tiba atau manis tiba-tiba, atau menebak suatu kandungan rasa dari suatu makanan, tapi walau bagaimapun kemampuan ini jarang ditemukan.

Psikokinesis
Psikokinesi adalah kemampuan untuk menggerakkan benda hanya dengan kekuatan pikiran tanpa sedikitpun menyentuh objeknya. Seperti memecahkan gelas tanpa menyentuhnya, atau menggerakkan suatu benda. Dalam hal ini psikokinesis mengendalikan energi suatu medium atau benda tersebut. Psikokinesis juga kemampuan untuk mempengaruhi dan mengendalikan jiwa, pikiran, hati seseorang yang mempunyai kemampuan tersebut, seperti meninggkatkan kharisma agar dihormati banyak orang, atau semacamnya. Menurut para ahli psikologi, psikokinesis terkadang tiba-tiba muncul ketika berada dala bahaya besar, atau ketakutan besar.

Astral Projection
Astral Projection adalah kemampuan untuk keluar dari tubuh fisik dan menggerakkan tubuh astral dengan sesuka hati untuk pergi ke mana pun baik ke masa depan ataupun ke masa lalu tanpa terikat oleh ruang dan waktu.

Psikometri
Psikometri adalah kemampuan utnuk merasakan dan mengetahui sejarah dari seuatu benda atau dari tuangan dengan cara melihat dan merasakan sensasi dari sejarah tersebut dan seakan-akan sedang mengalaminya secara langsung.

Materialisasi
Materialisasi adalah kemampuan mempercepat tercapainya cita-cita atau mewujudkan suatu keinginan, seperti penyembuhan penyakit, dan semacamnya, seperti merupakan sebuah sugesti tersediri.

Levitasi
Levitasi adalah kemampuan untuk membuat  dirinya atau orang lain melayang, lepas dari permukaan bumi. Seolah-olah  melawan gaya gravitasi. etivasi sebenarnya adalah penerapan telekinesis atau psikokinesis.

Teleportasi
Teleportasi adalah kemampuan untuk membawa atau memindahkan sesuatu benda atau orang ke jarak jauh dalam waktu singkat atau seketika.

Mediumship
Mediumship adalah sebuah kemampuan untuk berkomunikasi dengan sebuah energi atau ruh.

Penyembuhan
Penyembulan disini menggunakan energi batin, ada dua cara, yakni secara pasif, artinya si penyembuh yang menambahkan energi penyembuh. Sedangkan secara aktif, yakni si penyembuh menghilangkan atau mengeluarkan penyakit dari tubuh si pasien.



Summary                : Bulan Kecil
Sourced                  : Lebih dalam Mengenai Indra Keenam/As’adi Muhammad

Kamis, 19 Juli 2012

ILMU LADUNI


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Selama ini, ilmu laduni dikenal oleh masyarakat awam seabagai suatu ilmu “sakti” yang datangnya tidak terduga. Ilmu ini bisa dimiliki siapa saja. Dan, orang yang memilikinya akan mengetahui semua hal berupa pengetahuan, meskipun ia belum pernah melihat, mempelajari, atau membacanya.

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (QS. Al – Kahfi: 65)

“min ladunna ilman” yang artinya “ilmu yang berasal dari sisi kami (Allah)”, yaitu ilmu yang langsung berasal dari Allah SWT berupa ilham atau wahyu. Menurut para musafir, hamba Allah disini (dalam ayat tersebut) adalah Nabi khidir, dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian. Sedangkan yang dimaksud ilmu adalah ilmu yang gaib, sebagaimana yang tercantum dalam ayat:

“Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun." Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun." Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku." Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku." Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu." Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (QS. Al – Kahfi: 66-82)

Ilmu ladui adalah ilmu mukasyafah (mampu melihat dengan pandangan batinnya) yang berasal dari ilham maupun dari wahyu. Dari kisah tersebut, sekali lagi, dapat disimpukan bahwa ilmu laduni adalah ilmu mukasyafah ( mampu melihat dengan pandangan batinnya) yang berasa dari ilham maupun dari wahyu.
Sedangkah, dalam ensiklopedia islam, juga dijelaskan bahwa ilmu laduni adalah pengetahuan yang diperoleh seseorang yang shalih dari Allah SWT melalui ilham dan tanpa dipelajari lebih dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, ilmu tersebut bukan hasil dari proses pemikiran, melainkan sepenuhnya tergantung atas kehendak dan karunia Allah SWT. Dengan demikian, ilmu mukasyafah atau ilmu laduni ini bukanlah hasil mempelajari hasil mempelajari suatu ilmu pengetahuan, tetapi merupakan ilham yang diletakkan kedalam jiwa (Hati) orang mukmin yang hatinya bersih. Jika hal ini terjadi kepada kita, maka kita diberi pengetahuan untuk menangkap suatu kejadian yang sedang terjadi maupun yang  akan terjadi. Sebab, hati yang bersih dapat melakukan komunikasi kepada sumber ilmu, yaitu Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
Didalam tasawuf, ada tiga jenis alat komunikasi hati (ruhaniah), yakni kalbu (hati nurani) untuk mengetahui sifat-sifat Allah, ruh untuk mencintai-Nya, dan bagian yang paling dalam adalah sirr (rahasia) untuk musyabadah (menyaksikan keindahan, kebesaran, dan kemuliaan Allah SWT, secara yakin kepada-Nya. Meski dianggap memiliki  hubungan misterius dengan jantung secara jasmani, namun kalbu bukanlah daging atau darah, melainkan suatu benda halus yang mempunyai potensi untuk   mengetahui esensi segala sesuatu. Lapisan dalam lagi dinamakan sirr, semua itu seacar umu disebut hati.

Apabila ketiga organ tersebut telah disucikan sesuci-sucinya dan telah dikosongnkan dari segala hal yang buruk, lalu diisi dengan dzikir yang mendalam, makan hati itu akan dapat engetahui Allah. Itulah orang yang memiliki ilmu laduni. Allah SWT akan melimpahkan nur keilahian-Nya kepada hati yang suci ini.
Hati seperti ini diumpamakan oleh kaum sufi dengan sebuah cermin. Apabila cermin tadi telah dibersihkan dari debu dan noda-noda yang mengotorinya, niscaya ia akan mengkilat, bersih, dan bening. Pada saat itu, cermin tersebut akan dapat memantulkan gambar apa saja yang ada dihadapannya dengan baik.
Demikian hanya dengan hati manusia. Apabila telah bersih, ia akan dapat memantulkan segala sesuatu (pengetahuan) yang datang dari Allah. Pengetahuan seperti itu disebut makrifat musyahadah  atau imu laduni. Seakin tinggi makrifat seseorang, makan semakin banyak pua ia mengetahui rahasia-rahasia Allah, dan ia pun semakin dekat dengan-Nya. Dalam pengertian umum, ilmu laduni ini terbagi menjadi dua bagian, yakni ilmu wahbiy dan ilmu kasbiy.

·         Ilmu wahbiy, adalah ilmu yang diperoleh tanpa proses belajar. Ilmu wahbiy ini terbagi menjadi dua acam yaitu, ilmu syariat (adalah ilmu tentang perintah dan larangan Allah yang harus disampaikan kepada para nabi dan rasul melalui jalan wahyu, baik yang langsung dari Allah maupun yang menggunakan perantaraan Malaikat Jibril) dan ilmu makrifat (adalah ilmu tentang sesuatu yang gaib melalui jalan kasyf (wahyu ilham/terbukanya tabir gaib) atau ru’ya (mimpi) yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambanya yang mukmin dan shaih. Jika ditinjau dari segi bahasa, makrifat berasal dari kata arafa, ya’rifu, irfan, makrifat, yang artinya pengetahuan dan pengalaman. Makrifat adalah pengetahuan yang objeknya bukan kepada hal-hal yang bersifat zhahir, tapi lebih mendalam batinnya dengan mengetahui rahasia-Nya.

 “Makrifat adalah cermin. Kalau seorang yang arif melihat ke cermin, maka yang dilihatnya hanyalah Allah SWT.” – Orang-orang sufi.

·         Ilmu kasbiy adalah ilmu yang diperoleh melalui proses belajar atau berusaha. Ilmu ini adalah ilmu Allah yang diberikan kepada semua mahlukNya melalui jalan kasb (usaha) seperti dari hasil membaca, menulis, mendengar, meneliti, berpikir, sekolah, dan lain sebagainya. Di dalam Al-Qur’an, ayat-ayat yang menjelaskan tentang ilmu kasbiy ini lebih banyak daripada ayat yang menjelaskan tentang ilmu laduni atau ilmu wahbiy. Untuk itu manusia diwajibkan untuk berusaha dalam memperoleh pengetahuan. Kita ketahui bahwa manusia dilahirkan  dalam keadaan bodoh, tidak mengerti apa-apa. Seorang filusuf inggris, John ocke, menyebutnya sebagai tabularasa, yaitu kertas kosong yang beum terisi apa-apa. Lalu, Allah mengajarkan kepadanya berbagai macam nama dan pengetahuan agar ia bersyukur dan mengabdikan dirinya kepada Allah dengan penuh kesadaran dan pengertian. Mengenai hal ini Allah SWT berfirman:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS: an – Nahl: 78)
Pada hakikatnya, semua ilmu makhluk adalah ilmu laduni. Artinya, ilmu yang berasal dari Allah SWT. Para malaikat-Nya pun berkata:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah: 32)

Demikian sekilas bayangan tentang ILMU LADUNI. Tidak ada maksud lain bagi saya, hanya sekedar berbagi, semoga dari sini kita dapat megnambil pelajaran, bahwa belajar itu adalah sesuatu yang diharuskan, karena dengan belajar kita akan mencoba meahai dan mengerti, juga mengambil setiap baik-buruknya daris setiap proses dan hasil yang membangun. Tetap semangat, terus berkarya, dan berbagi. - Bulan Kecil 

Sourced: Aktivasi Ilmu Laduni, Sosok Nabi Khidir yang Misterius




Selasa, 17 Juli 2012

Syaitan dan Sebuah Upaya

                Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

            Banyak orang takut akan hantu, akan sebuah sosok yang tergambarkan menyeramkan dan dapat melukai manusia. Sesuatu yang berlebihan, yang dapat melukai manusia. Jangan sampai rasa takut ini menjadikan kita takut kepada selain Allah, atau bahkan musyrik atau hilangnya keimanan kita kepada Allah SWT, dan menyembah selain Allah SWT. 





"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz Dzaariyaat: 56)

Istilah “hantu” tidak ditemukan dalam referensi bahasa yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun Hadits. Kata ini berasal dari bahsa indonesia yang merupakan terjemahan dari Syaithan. Dalam bahasa kita bisa di artika setan/hantu. Dengan demikian istilah setan dan hantu adalah sebuah sinonim yang merujuk pada arti yang sama namun keduanya memiliki aksentuasi makna yang berbeda kata setan memiliki makna yang lebih luas sedangkan kata hantu memiliki makna yang sempit. Penampakan setan kepada manusia dalam bentuk hantu setidak-tidaknya bisa dilihat dari sudut pandang , pertama penampakan setan dalam bentuk wujud yang menyeramkan bisa dikatakan wajar sebab makhluk ini punya kemampuan merubah-rubah bentuk aslinya manjadi apa saja sesuai kemauan setan sendiri, termasuk merubah bentuk menjadi hantu yang bentuknya bermacam-macam yang terkenal sekarang ini. Kedua, hal itu adalah sebuah bentuk upaya setan untuk menggoda dan menakut-nakuti manusia yang pada titik akhir makhluk laknat ini ingin menjerumuskan  manusia supaya mempercayai hal-hal yang berbau tahayyul dan kurafat. Makhluk ini bukan hanya ingin menanamkan rasa takut kepada manusia, namun lebih dari itu ia ingin menjerumuskan manusia agar menjadi musyrik kepada Allah, atau minimal manusia akan  kehilangan sebagian iman dan keyakikan kepada Allah sebab sudah diliputi oleh rasa takut kepada selain-Nya.




"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (QS. Faathir: 06)

Takut sesungguhnya adalah sebuah perasaan yang sering kali tidak disadari oleh pertimbangan akal. Dengan kata lain, takut sering kali mengalahkan pertimbangan-pertimbangan rasional. Kalau kita mau jujur, takut terhadap hantu sebenarnya bisa dikatakan sebagai hal yang agak tidak masuk akal. Apa yang harus ditakutkan pada sosok makhluk halus yang konon menyeramkan itu? Ketakutan manusia akan hantu sebenarnya bertumpu pada rupanya atau penampilanya yang menyeramkan dan keyakinan akan hantu dapat mencelakai manusia. Ketakutan semacam ini terhadap makhluk halus seperti ini menjadi sebuah indikasi bahwa keyakinan kita terhadap Allah SWT masih jauh dari sempurna. Seorang muslim yang memang memiliki keimanan kepada Allah SWT pasti ia tidak akan memiliki rasa takut terhadap selain-Nya. Hanya Allah SWT satu-satunya yang harus ditakuti.

"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah." (QS. Al A'raaf : 200) 


            Bagaimana menanamkan ketenangan dan perlindungan akan segala hal negatif yang datang menghampiri kita? Dengan beriman kepada Allah, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Dengan mendekatkan diri kepadanya, menjauhi diri dari segala perbuatan-perbuatan negatif yang mengundang hal-hal negatif semacamnya. Menlandasi segala kegiatan dengan mengucapkan basmalah dan lakukan dengan keikhlasan. 


Sourced: 
Penangkal Kejahatan
Menguak Dunia Astral
Bulan Kecil


Minggu, 15 Juli 2012

Harmoni Tiga Alam Kesadaran

Dalam sadar ku tertidur, bawah sadarku terjaga, tak sadarku terlelap.
Dalam sadar ku memandang, bawah sadarku memvisualisasikan, tak sadarku melayang.
Dalam sadarku mendengar, bawah sadarku mengamati, tak sadarku mencari.
Dalam sadarku bicara, bawah sadarku memahami, tak sadarku mengerti. – Bulan Kecil

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al Baqarah : 164)

Semakin membuka mata, semakin tau aku ini hanya bagian kecil dari semesta. Semakin membuka mata, semakin tau kalau ternyata aku masih jalan di tempat saja. Semakin membuka mata, semakin terlihat bahwa aku ini belum ada apa-apanya. Semakin membuka mata, semakin aku tau bahwa aku ini belum tau banyak tentang dunia. Semakin aku membuka mata, semakin aku tau dimana sebenarnya aku berada. Semakin aku membuka mata, semakin aku tau siapa diriku dan siapa mereka sebenarnya. - Bulan Kecil

Manusia dan alam semesta yang  melingkupinya tersusun dari dzat yang sama. Yakni, materi dan energi yang menyimpan informasi dalam pola gelombangnya. Karena itu, dalam kondisi tertentu manusia dan alam bisa melakukan interaksi informasi tersebut secara efektif, dan sengaja. Interaksi informasi itu terjadi seiring dengan “matching”nya frekuensi antara manusia dengan alam dan peristiwa-peristiwa disekitarnya. Mirip dengan mekanisme antara radio dengan stasiun pemancar, yang harus dicocokan dulu gelombangnya. Pencocokan gelombang itu bukan terjadi disisi alam, melainkan disisi manusia. Yakni dengan mengatur fase-fase kesadarannya.

Demikian tiga fase kesadaran manusia, yaitu:
Fase sadar yang ditandai dominasi gelombang Beta.
Fase bawah sadar yang ditandai dengan gelombang Alfa-Teta.
Fase tak sadar yang ditandai oleh gelombang Delta.

Ketiga fase kesadaran ini menentukan informasi jenis apa yang akan kita serap kedala diri kita menjadi persepsi. Ada yang berpengaruh pada Persepsi pikiran yang rasional, ada pula yang mempengaruhi persepsi rasa yang emosional dan ada yang berdampak pada persepsi universal yang bersifat spiritual. Ketiganya terjadi mengikuti pola pikiran sadar, bawah sadar, dan tak sadar. Ketiga fase gelombang kesadaran itu sebenarnya hanya berfungsi menjadi gelombang latar saja. Atau gelombang Carrier, yang membawa informasi makna di dalamnya. Yang lebih penting adalah makna yang terkandung dalam informasi itu. Inilah yang bakal ditangkap oleh sosok dibalik otak manusia yang bernama jiwa. Satu sosok yang membaca persepsi yang ditampilkan oleh layar monitor: Otak kita. Atau lebih jauh, juga terjadi diseluruh sel-sel penyusun tubuh kita, ketika sudah measuki fase tak sadar.

Persepsi yang muncul akan sesuai dengan makna yang dibawa oleh gelombang Carrier tersebut. Sekaligus menentukan dibagian mana persepsi itu akan ditampilkan. Jika gelombang latarnya adalah Beta, makna persepsi itu akan muncul dikulit otak yang bekerja secara rasional. Jika gelombang latarnya Alfa-Teta, persepsi itu akan menggetarkan poros otak-jantung. Dan jika gelombang latarnya delta, ia akan menggetarkan seluruh tubuh, mulai dari otak, jantung, sampai kulit. Inilah yang diceritakan Allah SWT dalam Alkitab tentang bergetarnya seluruh tubuh seseorang yang berdzikir kepada Allah. Subtansi manusia terletak pada perpaduan antara pikiran sadar dan bawah sadarnya. Pikiran sadar berfungsi sebagai pengendali dan penanggungjawab. Sedangkan pikiran bawah sadar memberikan arah lewat intuisi, inspirasi, imajinasi, dan solusi-solusi yang berada di luar kalkulasi pikiran sadar. penggabungan fungsi keduanya secara simultan akan melahirkan kesempurnaan. Dalam tataran praktis, ternyata kita bisa menghadirkan gelombang pikiran bawah sadar itu dalam kondisi sadar. Bahwa, ketika seseorang sedang dalam kondisi sadar penuh yang didominasi gelombang Beta, ia bisa juga menghadirkan gelombang Alfa, Teta, banhkan Delta.

Pikiran sadar bersumber dari kegiatan yang bersifat rasional dan logis. Membentuk sebuah proses analisa kritis. Jadi, ketika kita sedang dalam keadaan seperti itu, berarti kita sedag sadar penuh. Biasanya, terkait dengan stress. Ada yang ringan, ada pula yang berat.
Pikiran bawah sadar adalah mekanisme yang bersumber dari perasan. Sifatnya emosional dalam arti “Sepenuh Hati”. Suasananya rileks dan tanpa beban. Bersikap apa adanya, tidak perlu berpikir rumit cukup merasakan saja. Cuma nyaman atau tidak nyaman. Cocok atau tidak cocok. Suka atau tidak suka. Yang terpenting bagi pikirang bawah sadar adalah menanamkan memori kebaikan, keindahan, kemanfaatan, kebahagiaan, kebajikan, kasih dan sayang. Sehingga ketika diaktifkannya, memori-memori itu akan menjadi bahan kebaikan.
Pikaran tak sadar adalah mekanisme yang bersumber dari alam semesta. Ukurannya lebih samar, hanya orang-orang yang sudah mencapai tingkat tertentu saja yang bisa merasakannya dalam keadaan sadar. Yakni, orang yang sudah terbiasa memasuki alam bawah sadarnya atau orang sudah terbiasa menghadirkan pikiran bawah sadar di dalam kesadarannya.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al Anfaal : 2)

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra’d : 28 )

Orang-orang yang terbiasa meditasi atau berdzikir sejara mendalam biasanya bisa merasakan hadirnya gelombang Delta itu dalam kondisi sadar. Secara sederhana bisa di gambarkan sebagai rasa bersatu dengan alam. Kadar egonya sangat rendah. Pikiran rasionalnya tidak dominan, emosionalnya tidak terlalu menonjol. Ia tampil datar dan polos seiring dengan ritme alam.



Sourced:
Energi Dzikir/Agus Mustofa