Selasa, 28 Februari 2012

Detik dalam bayangan

Apa yang kau lihat dibalik bayangan?
Sebuah cerita? sejarah? atau memori?
...
Lupakan, nikmati saja pertunjukannya
Perjalanan hidup, tidak begitu saja ...
, ada suatu masa terhenti, ketika itu semuanya kembali ...
, ya berharap apa yang ingin diraih

Bukan seperti mimpi dan hanya angan kecil yang lenyap dalam butiran-butiran cosmos
Apa?
Apa yang sebenarnya ku bicarakan?
Oh, ya ...
Bayangan,

Selalu ada sisi lain untuk melihat, bahkan dari sisi terburukpun,
terdapat kebaikan,
meski jarang kita sadari,
sama halnya dengan bayangan itu,
hal yang nyata mungkin semu bagiku, atau sebaliknya bagimu,
ya,

Detik, menit sudah terlewati ...
Dingin angin merobek epidermisku ...
Aku masih diam memperhatikan,
berjalan, terus melangkah, kaki ini bahkan sudah berlumuran darah,
arloji tetap mengingatkan, hidup ini yang singkat

Terdengar timbre yang mendengung,
mata yang memandang,
hidung yang mencium,
jantung yang berdetak,
nadi yang berdenyut,
dengan kaki yang melangkah,
tak lupa dengan senyuman dan hati yang tulus,

Aku,
dalam sebuah bayangan
 
***

Minggu, 26 Februari 2012

Detik Cinta

Menunggu detik yang kian berlalu, terjebak dalam ruangan sosial network Twitter. Muncul sejenak inisiatif menuangkan sejenak kumpulan kata yang melayang dalam pikiranku, ini dia ...

Menguraikan cinta itu tidak semudah menjumlahkan 1 dengan 2.
Meramalkan cinta itu tidak semudah menebak berapa nilai angka dadu.
Melukiskan cinta tidak semudah melukiskan pelangi yang bersembunyi dalam kabut.
Menuliskan cinta tidak semudah merangkai kata C-I-N-T-A saja.
Membayangkan cinta tak semudah membayangkan bagaimana indahnya sang mawar tumbuh.
Mengejar cinta tidak semudah menggapai bintang dari nebula.
Mengungkapkan cinta tidak semudah mengucapkannya.
Mencari cinta tidak semudah mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Sama seperti saat mencarinya, menjaga cinta tak semudah menjaga sebuah lilin tetap menyala dalam kegelapan.
Ketika cinta datang, terimalah dengan mata hati yang terbuka, bukan nafsu semata-mata.
Karena cinta sempurna itu hanya milikNya :) salam hangat kasih sayang dalam atmosfirku dan dimensimu ...

Setiap detik,
dalam kasih dan sayangku,


Mimpi dalam Hitam Putih

Ketika mata ini terbuka, untuk yang kesekian kalinya
Ku lihat cahaya warna -warni menghiasi atmosfir disekitarku
Apakah aku tertidur ? Atau tetap terjaga ?

Kulihat bayangan hitam-putih
Memperlihatkan serangkaian kisah - kasih masalalu
Sejenak aku merenung,
duduk diantara gelembung-gelembung nafasku,

Tergambar jelas bayangan hitam-putih itu,
kulihat setiap titik peluh usahaku,
bergelut dengan lembaran-lembaran kertas,
dan pena kecil yang mengimbanginya

Begitu banyak waktu yang kuhabiskan,
untuk menikmati alam,
memahami suasana hati,
dan lingkunganku

Aku bukan seorang yang pendiam,
hanya gadis kecil yang bermimpi ingin seperti bulan,
seorang gadis kecil, yang berusaha meraih mimpinya,
hingga dapat memantulkan cahaya, kebahagiaannya
seperti bulan

Aku berharap mimpiku menjadi nyata,
mimpi itu, seperti saat kau terbang dan terjatuh,
berharap kau terjatuh pada apa yang sudah ditargetkan

Aku menutup mata,
sejenak membuka,
kini aku tahu, seberapa jauh jalan itu,

Selamat datang, mimpiku,
masa depanku ...
 
Salam semangat ! Penulis Muda !
http://kpmku.wordpress.com


Berbagi di "Komunitas Penulis Muda"

Halo semuanya ! Kali ini aku mau berbagi sedikit cerita dan informasi menarik. Akhir-akhir ini aku bingung, aku menulis dan mempublikasikannya di blogku saja, rasanya kurang begitu menyenangkan. Akhirnya aku putuskan untuk mencari beberapa grup dan komunitas untuk saling berbagi ilmu dan informasi seputar tulis-menulis. Aku mencarinya di Facebook dan Twitterku. Hingga akhirnya aku menemukan Page "Komunitas Penulis Muda". Aku memang belum lama bergabung disana, tapi aku melihat beberapa cerita, beberapa cerbung puisi dan yang lainnya yang ku baca, ceritanya sangat menarik ! Di terbitkan dengan banyak kategori dan tema, yang membuat warna cerita yang bermacam-macam. Di sini kita juga tak hanya berbagi cerita saja, tapi kita belajar bersama, mencoba menjadi penulis muda yang hangat dalam belajar, berbagi, dan kebersamaan. Jadi, bagi para penulis yang suka menyalurkan hobinya membuat puisi, cerpen, cerbung, dan karya lainnya. Sekarang jangan ragu-ragu untuk berbagi inspirasi, cerita, dan pengalamannya di Page kita di "Komunitas Penulis Muda" ada juga Blognya di http://kpmku.wordpress.com

Menulis bukan sekedar mengekspresikan suasana hati dan pengalaman, tapi juga berbagi dan memotivasi. - iifmoon
Salam Penulis Muda

Senin, 20 Februari 2012

DraWings PART IV: White & Black Butterfly

Di bukit taman bunga ...

"Kau lihat bagaimana mereka terbang?"  Ujar Chatta menunjuk ke arah sunset.
“Tidak" Jawab Cosmo dingin.
 "Mereka bersama-sama mengepakan sayap-sayap harapan mereka tuk terbang menuju mimpi yang ada di depan mata, bukankah itu istimewa?" Chatta menoleh ke arah Cosmo yang berdiri disebelahnya.
 "Ya" Jawab Cosmo.
 "Hmmm, apa kau menyukainya?" Tanya Chatta tersenyum.
 "Mereka begitu indah, ulat kecil yang tumbuh dewasa, sangat istimewa" Jawab Cosmo yang datar-datar saja.
 "Istimewa karena aku bisa melihatnya bersamamu ? Hahaha” Ujar Chatta sambil tertawa.
 "Mereka istimewa karena mereka dapat menjadi diri mereka sendiri" Ujar Cosmo yang emudian pergi meninggalkan Chatta.
“Uh ?? Cosmo ...” Chatta menunduk. “Aku teralu banyak berharap” Bisikku dalam hati.


Cosmo dan Clover kembali ke kota setelah menikmati libur akhir pekan mereka. Mereka tiba dirumah masing-masing. Clover membanting dirinya terlentang di kasur. Kamarnya yang penuh dengan origami-origami yang berisikan surat bahkan foto-foto kenangan yang menggantung di langit-langit. Sebuah pesan masuk lewat handphonenya |“Terimakasih weekend yang menyenangkan, Cosmo ”| Clover membalasnya “Terimakasih juga Cosmo”| “Besok akan aku tunjukan sesuatu” Balas Cosmo| “Baiklah” Jawab Clover singkat.

Keesokan harinya di kampus ...

Clover yang terburu-buru berlari sepanjang koridor, karena ia telat untuk memasuki kelas anatomi tumbuhan. Clover tak sengaja hampir saja bertabrakan dengan seseorang, ketua himpunan bernama Hizu.

“Hah?!” Ucap mereka berdua terkejut.
“Ketua? Maaf aku teralu terburu-buru” Ujar Clover yang tersipu malu.
“Eh? Tidak apa-apa” Ujar Hizu merunduk mengambil sehelai kertas dari arsip Clover yang terjatuh. “Lain kali kau harus hati-hati dan jangan teralu terburu-buru” Bisik Hizu mendekati telinga Clover sambil menyelipkan sehelai kertas yang terjatuh tadi.
“Eh? I iya ketua, aku permisi” Clover bergegas pergi begitu saja menuju kelasnya.

Ditempat lain ...

Cosmo yang sedang berjalan menuju gerbang, diikuti oleh Chatta.
“Cosmo tunggu!” Teriak Chatta dengan nafas terengah-engah.
“Kenapa mengikutiku?” Tanya Cosmo diam.
“Aku hanya ingin ...” Ucap Chatta sambil berpikir.
“...” Cosmo hanya berjalan saja terus menuju bukit taman bunga tempat biasa ia menghabiskan waktu untuk menggambar.
“Cosmo tunggu aku ikut!” Chatta mengikutinya.

Selama berjalan mereka berdua hanya terdiam saja. Chatta yang ragu-ragu akhirnya bertanya juga.

“Cosmo” Ujar Chatta pelan.
“Ya?” Jawab Cosmo.
“Boleh aku ikut denganmu?” Tanya Chatta ragu.
“Ya” Cosmo menjawabnya singkat.

Sesampainya di bukit, tepat dibawah pohon seperti biasa Cosmo mulai menggambarkan sesuatu sambil memandang bunga-bunga yang terhampar luas. Chatta yang tiduran di atas pohon hanya diam dan memperhatikan Cosmo.

“ Cosmo, maaf aku mengganggumu” Ujar Chatta.
“Tidak apa-apa” Tanya Cosmo sambil tetap menggambar.
“Umm Cosmo, boleh aku tanya sesuatu” Jawab Chatta.
“Ya, soal apa?” Ujar Cosmo.
“Apakah kau tidak apa-apa jika selalu dekat denganku. Aku, aku ini tidak nyata Cosmo” Ucap Chatta.
“Tidak” Singkat Cosmo.

Tak lama datang seseorang, itu Clover.

“Cosmo!” Teriak Clover dengan nafas terengah-engah.
“Clover?!” Cosmo berdiri dan berbalik menghampiri Clover.
“Jauh juga tempat ini, kau ingin menunjukan sesuatu apa?” Tanya Clover.
“Biar ku tutup matamu terlebih dahulu” Cosmo menutup mata Clover dan menuntunnya ke puncak bukit.

Beberapa saat kemudian ...

“Buka matamu Clover” Cosmo melepaskan tangannya.
“Ha?! Cantiknya ... Cosmo ...” Clover terkesima dengan pemandangan hamparan bunga warna-warni yang terhempas di hadapan matanya.
“Sama sepertimu” Cosmo menepuk poni Clover.
“...” Clover tersenyum.

Di atas pohon ~
“Cosmo, mungkin memang benar, aku tidaklah nyata, aku hanya sebuah harapan kosong. Terimakasih Cosmo. Seandainya kau tahu, aku menyukaimu. Tapi kini aku tahu, dia lebih membutuhkanmu” Teriak Clover dalam hati.
Clover dan Cosmo berlari sepanjang hamparan bunga-bunga.

“Cosmo, kau lihat bunga-bunga ini?” Tanya Clover.
“Iya, lalu?” Cosmo mendekati Clover yang sedang memperhatikan bunga tulip.
“Dia begitu cantik, dia selalu berusaha memberikan keindahan bagi kita yang melihatnya, bahkan bagi kumbang-kumbang bahkan kupu-kupu yang menikmatinya” Clover mencium bunga tulip merah dengan kupu-kupu diatasnya.
“Aku senang Clover, aku dapat melihatmu tersenyum kembali” Bisik Cosmo dalam hati.

Clover teriam sejenak teringat memori masalalunya dengan Neo. Suatu hari ...

“Neo, ada apa dengan tulip kecilnya? ” Tanya Clover menempelkan dagunya di bahu Neo yang sedang memperhatikan tulip yang mereka rawat berdua.
“Tidak ada apa-apa. Aku hanya memperhatikan kupu-kupu ini sayang. Mereka saling melengkapi, kupu-kupu dengan bunganya. Hangat” Ujar Neo sambil mengusap-usap kening Clover.

“Dia pasti tersenyum bahagia disana” Ujar Cosmo mengulurkan tangannya kepada Clover.
“Uh? Cosmo ... “ Clover mengangkat kepalanya memandang Cosmo.
“Dia pasti ingin melihatmu selalu tersenyum, seperti tulip ini, seperti yang kau katakan tadi. Lalukan yang terbaik, dan berikan yang terbaik untuk semuanya” Cosmo tersenyum.
“Cosmo ...” Clover memeluk Cosmo.

“Jika kamu menjadi lebih baik dengannya, berarti kamu bersama dengan orang yang tepat. Jika dia membuatmu lebih baik atau sebaliknya, berarti kamu belum bersama orang yang tepat. Kenyataannya ... Dia memang yang terbaik untukmu Cosmo” Bisik Chatta dalam gambar.

“Ya, kau benar aku hanyalah ilusi, fana dimatamu Cosmo. Sudah saatnya aku kembali. Ke duniaku ...

To Be Continue ...

Kamis, 09 Februari 2012

My First Cat

3 years ago
The day began like most days here. It was saturday afternoon. I was sitting alone under the guava's tree. The sun was shinning, the sky was brighting, and I was still alone here. I left one hour with nothing, then I heard a sound, it's like a cat's voice. I woke up early, then I was looking around the tree, and I found her a gorgeous kitty. I took her home, and I told my father. He washed out her until she's clean and fresh. My father told me that I could make her as my pet. Then I named her "Hermione". Well, she was my first cat. Five month later. I always played with her. Although she always sleeped outside, and went out from my home. She always back to my home, and always like that. She grew up; she is a cat now. Hermione is my best friend. She always following me. Lie down, play her paws. If I came home she had stayed near the hedge. So far, I knew that she always with me.

But now, she was not here anymore. I will always remember, our days.