Kamis, 15 November 2012

Ceritaku Bersama Sahabat-Sahabat Indigo


Hari itu aku terbangun, dari mimpiku. Hari itu aku menyadari, ada sesuatu yang banyak ku lewati. Sesuatu yang indah, sesuatu yang buruk. Sesuatu yang tidak pernah ku pikirkan sebelumnya. Sesuatu, yang ku sebut dengan anugerah, kehidupan...


Sejak saat itu aku mengenal banyak sahabat-sahabat indigo. Maaf mungkin aku tidak bisa menceritakan kapan detailnya perkenalan dan pertemuan ini terjadi. Tadinya aku ingin bercerita tentang mereka satu persatu, tapi mereka sepertinya mereka tidak suka jika aku mengungkapkan semua cerita tentang mereka ke publik. Karena yang aku tahu, yang penting bagi mereka bukanlah sebuah pengakuan, tapi sebuah kehangatan, untuk mau berbagi, membantu, dan mengasihi. Jadi, aku hanya ingin bercerita sedikit tentang mereka semua, semoga ketika mereka dan kita semua yang membaca buku ini, bisa merasakan kasih akung yang ku sisipkan disetiap kata-katanya.
Beberapa sahabat indigo ku di rumah, di SMA, di sekitar daerah tempat tinggal ku, di facebook, twitter, dan diseluruh daerah yang terpencar. Awalnya aku penasaran, seperti apa sih anak indigo itu? Anak yang mempunyai indera keenamkah? Anak yang bisa melihat makhluk astralkah? Anak yang bisa meramal masa depankah? Anak yang bisa berbicara dengan alamkah? Anak yang bisa menyembuhkan orangkah? Anak yang punya kekuatan superkah? WOW sepertinya menarik. Namun ternyata tidak sepenuhnya semenyeramkan, sesuper seperti yang selama ini kita dengar.
Pada dasarnya mereka sama saja seperti kita, bernafas, makan, tidur, belajar, bermain, cukup normal kan?. Hanya saja, mereka memang lebih peka, lebih sensitif “awareness” nya dan batinnya. Setiap manusia dilahirkan ke Bumi ini sebagai khalifah yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Menjaga keseimbangan dengan sesama dan dengan alam semesta. Berati sama saja kan?
Anak indigo memang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, tapi agak sedikit malas (maaf ya kawan, hehehe). Terkadang diantara mereka ada yang begitu dengan mudahnya dapat memahami sesuatu hal yang baru, padahal mereka belum pernah melakukannya. Mereka juga belajar dengan cara otodidak, tidak suka yang rumit-rumit, tidak suka diatur, dan beberapa tidak mau kalah, dan beberapa ada yang lebih sukamengalah.
Mereka juga memiliki jiwa yang “Old Soul” terlihat dari cara mereka dalam berbicara, dalam tatapan mereka yang dalam dan berwibawa, seolah mengatakan “aku siap menghadapi kenyataan apapun” (maaf lebay) dan sikap mereka dalam menyikapi lingkungan disekitar mereka. Walaupun mereka agak sulit dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, terkadang mereka punya cara sendiri dan sebenarnya mereka terbuka, hanya saja orang-orang disekitar mereka terkadang terlalu memandang aneh mereka, karena sikap ganjilmereka.
Meskipun mereka cerdas dan mudah memahami pelajaran atau suatu pekerjaan, kedewasaan itu dapat terlihat dari sikap mereka dalam menyikapi setiap masalah dan tanggung jawab mereka, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar mereka. Tapi kembali lagi, mereka butuh orang-orang yang mau mendengar mereka dan bersahabat denganmereka. Mereka juga cenderung sangat aktif, tidak bisa diam, pasti selalu saja ada yang ingin dilakukan, bagi orangtua dan sahabat anak-anak indigo ini, ada baiknya kita mengarahkan energi mereka yang berlebih ini pada kegiatan-kegiatan yang positif.
Anak indigo memang beberapa memiliki “special ability” atau kemampuan khusus, karena menurut ahlinya dan beberapa sahabat aku, cakra mata ketiga mereka aktif terbuka itu juga yang membuat aura atau medan magnet mereka memancarkan cahaya indigo (atau nila). Berbeda dengan pemilik indera keenam, Indera keenam pun bisa dipelajari dan dibuka dengan teknik-teknik tertentu (jadi ada semacam latihan gitu). Ada beberapa lembaga atau tempat semacam untuk membantu mengaktifkan cakra mata ketiga dan indera keenam.
Lain halnya dengan anak indigo, yang memang sudah bakat dan takdirnya. Terlihat dari tingkat kesadaran dan sensitivitas mereka, dengan visi misi mereka. Dalam artian semua anak indigo memiliki indera keenam tapi tidak semua indera keenam anak indigo.
Beberapa dari sahabat-sahabat indigo aku, diantaranya ada yang dapat melihat makhluk dimensi lain, ada yang dapat membaca isi hati orang lain, memprediksi, melakukan “astral projection” atau meraga sukma, ada yang dapat berkomunikasi dengan makhluk lain, ada yang dapat menyembuhkan, membaca alam, telepati dan lain-lain.
Jadi teringat kutipan dari sahabat aku (maaf kakak “miung” kutipannya aku culik, hehehe) “More ability doesn't mean Humans can become a god, can't change the rule, can't summon any miracle so that instant!”
Beberapa diantara mereka ada yang belum bisa menerima kenyataan yang terjadi pada mereka, ada pula yang sudah bisa menyikapinya dengan bijaksana. Beberapa diantara mereka pernah mengungkapkan “Mungkin mereka bilang, ini adalah sesuatu yang spesial, tapi sebenarnya begitu rumit, dan terkadang menyakitkan. Ketika harus menghadapinya sendirian, dan mereka malah menjauh, ketika aku berharap bisa menghadapinya bersama-sama”
Beberapa anak Indigo yang aku kenal sewaktu aku SMA. Memang mereka diantaranya memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, meski tidak terlalu begitu menonjol dalam setiap pelajaran, tapi mereka bisa menggunakan kemampuan intelegensi mereka itu di waktu yang tepat, kalaumereka mau.
Maksudnya, berbeda dengan orang yang rajin mendapat ranking tinggi atau nilai tinggi di sekolah. Bagi seorang anak indigo, mereka biasanya agak malas (maaf sahabat-sahabatku akung “peace” hehehe) mereka memilih untuk biasa saja, tidak terlalu ingin selalu mennjol, padahal jika kemampuan belajar mereka, mereka gunakan dan di terapkan pada pelajaran mereka bisa saja mendapat ranking tertinggi dan mengalahkan mereka yang rajin.
Selain itu juga dapat terlihat dari kemampuan analisa mereka. Intuisi mereka yang tajam membawa mereka untuk menganalisa sesuatunya begitu tajam. Ditambah rasa penasaran dan keingintahuan mereka besar terhadap sesuatu yang baru, yang menarik, yang berbeda dari sebelumnya. Anak indigo biasanya mudah bosan dengan suasana atau rutinitas yang monoton apalagi di sekolah. Itu sebabnya mereka terkadang tidak mengikuti aturan, dan mengikuti aturan sendiri yang menurut mereka nyaman dan setidaknya ada sebuah inovasi baru.
Mereka juga tidak suka disuruh dan agak sedikit keras kepala. Keras kepala disini mereka biasanya berpegang teguh prinsip dan suara mereka, makanya jikala ada perbedaan yang menurut mereka tidak cocok dengan mereka, mereka tidak akan mengikuti, dan lebihmemegang prinsip sendiri.
Mereka sangat menyukai alam dan langit, biasanya aku selalu mendengarkan mereka dan saling berbagi cerita tentang kejadian langit, keindahannya, dan keajaiban-keajaiban alam yang terjadi. Mereka sangat sensitif dengan getaran-getaran kosmik dan sensitif sekali denganmembaca atmosfir disekitar mereka.
Aku ingat ada sahabat indigo aku, ketika itu dia memberitahu aku dengan membaca langit, menurutnya ada sesuatu yang akan terjadi entah apa, ternyata beberapa waktu setelahnya, diberitakan akan ada hujan meteor (lupa namanya). Ada juga salah satu sahabat indigo aku lagi yang membertahu aku, bahwa dia mendapat bisikan dari air, merasakan akan ada sesuatu, tapi dia selalu mengingatkanku, mungkin itu hanya perasaannya saja, meskipun pada akhirnya ternyata itu terjadi.
Mereka selalu mengingatkan, mereka tidak tahu dan tidak menginginkan hal-hal itu terjadi pada mereka. Semua kelebihan yang mereka milliki adalah karunia dari Allah SWT. Begitupun dengan kita, segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, adalah anugeran dan karunia Allah SWT. Justru dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki, dan dengan menjadi diri sendiri seutuhnya, itulah yang membuat kita istimewa.

Tidak harus menjadi seorang indigo, agar dapat memberikan yang terbaik untuk semua orang di sekitar kita. Cukup menjadi diri sendiri, dan akukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, untuk diri kita sendiri, dan orang lain.

*Lalu kenapa harus ada anak indigo dan anak biasa pada umumnya? *Sebegitu pentingnyakah anak indigo?

Setiap KELEBIHAN, pasti menuntut KEWAJIBAN yang lebih pula.  Tidak perlumenjadi seorang indigo untuk dapat berbagi Tidak perlu menjadi seorang indigo untuk dapatmengasihi Tidak perlu menjadi seorang indigo untuk dapatmencintai Tidak perlu menjadi seorang indigo untuk dapat membatu.
Tidak perlumenjadi seorang indigo untuk dapat melihat dunia lain.
Tidak perlu menjadi seorang indigo untuk dapat melihat masa depan.
Tidak perlu menjadi seorang indigo untuk dapat membaca isi hati seseorang.
Tidak perlu menjadi seorang indigo untuk dapat menyembuhkan rasa sakit.
Tidak perlu menjadi seorang indigo untuk dapat menyelamatkan dunia.
Cukup menjadi diri sendiri, lakukan sesuatu yang dapat kita lakukan, dengan segala kelebihan dan kekurangan kita, dengan perbedaan kita, agar kita dapat bersatu, saling memahami, berbagi, dan jalani hidup ini dengan semangat dan mimpi yang akan membawa kita untukmewujudkannya.

Terimakasih untuk sahabat-sahabat nila, yang sudah mau berbagi kisah kasihnya dengan dunia, semoga cinta selalu menyelimuti kita dan saudara-saudara kita semua~


Pertanda Sang Putri,