Dalam sadar ku
tertidur, bawah sadarku terjaga, tak sadarku terlelap.
Dalam sadar ku
memandang, bawah sadarku memvisualisasikan, tak sadarku melayang.
Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(QS. Al Baqarah : 164)
Semakin membuka
mata, semakin tau aku ini hanya bagian kecil dari semesta. Semakin membuka
mata, semakin tau kalau ternyata aku masih jalan di tempat saja. Semakin
membuka mata, semakin terlihat bahwa aku ini belum ada apa-apanya. Semakin
membuka mata, semakin aku tau bahwa aku ini belum tau banyak tentang dunia. Semakin
aku membuka mata, semakin aku tau dimana sebenarnya aku berada. Semakin aku
membuka mata, semakin aku tau siapa diriku dan siapa mereka sebenarnya. - Bulan Kecil
Manusia dan alam
semesta yang melingkupinya tersusun dari dzat yang sama. Yakni,
materi dan energi yang menyimpan informasi dalam pola gelombangnya. Karena itu,
dalam kondisi tertentu manusia dan alam bisa melakukan interaksi informasi
tersebut secara efektif, dan sengaja. Interaksi informasi itu terjadi seiring
dengan “matching”nya frekuensi antara manusia dengan alam dan
peristiwa-peristiwa disekitarnya. Mirip dengan mekanisme antara radio dengan
stasiun pemancar, yang harus dicocokan dulu gelombangnya. Pencocokan gelombang
itu bukan terjadi disisi alam, melainkan disisi manusia. Yakni dengan mengatur
fase-fase kesadarannya.
Demikian tiga
fase kesadaran manusia, yaitu:
Ketiga fase
kesadaran ini menentukan informasi jenis apa yang akan kita serap kedala diri
kita menjadi persepsi. Ada yang berpengaruh pada Persepsi pikiran yang
rasional, ada pula yang mempengaruhi persepsi rasa yang emosional dan ada yang
berdampak pada persepsi universal yang bersifat spiritual. Ketiganya terjadi
mengikuti pola pikiran sadar, bawah sadar, dan tak sadar. Ketiga fase gelombang
kesadaran itu sebenarnya hanya berfungsi menjadi gelombang latar saja. Atau
gelombang Carrier, yang membawa informasi makna di dalamnya. Yang
lebih penting adalah makna yang terkandung dalam informasi itu. Inilah yang
bakal ditangkap oleh sosok dibalik otak manusia yang bernama jiwa. Satu sosok
yang membaca persepsi yang ditampilkan oleh layar monitor: Otak kita. Atau
lebih jauh, juga terjadi diseluruh sel-sel penyusun tubuh kita, ketika sudah
measuki fase tak sadar.
Persepsi yang muncul
akan sesuai dengan makna yang dibawa oleh gelombang Carrier tersebut.
Sekaligus menentukan dibagian mana persepsi itu akan ditampilkan. Jika
gelombang latarnya adalah Beta, makna persepsi itu akan muncul dikulit otak
yang bekerja secara rasional. Jika gelombang latarnya Alfa-Teta, persepsi itu akan menggetarkan poros otak-jantung.
Dan jika gelombang latarnya delta, ia akan menggetarkan seluruh tubuh, mulai
dari otak, jantung, sampai kulit. Inilah yang diceritakan Allah SWT dalam
Alkitab tentang bergetarnya seluruh tubuh seseorang yang berdzikir kepada Allah. Subtansi manusia terletak
pada perpaduan antara pikiran sadar dan bawah sadarnya. Pikiran sadar berfungsi
sebagai pengendali dan penanggungjawab. Sedangkan pikiran bawah sadar
memberikan arah lewat intuisi, inspirasi, imajinasi, dan solusi-solusi yang
berada di luar kalkulasi pikiran sadar. penggabungan fungsi keduanya secara
simultan akan melahirkan kesempurnaan. Dalam tataran praktis, ternyata kita
bisa menghadirkan gelombang pikiran bawah sadar itu dalam kondisi sadar. Bahwa,
ketika seseorang sedang dalam kondisi sadar penuh yang didominasi gelombang
Beta, ia bisa juga menghadirkan gelombang Alfa, Teta, banhkan Delta.
Pikiran sadar bersumber
dari kegiatan yang bersifat rasional dan logis. Membentuk sebuah proses analisa
kritis. Jadi, ketika kita sedang dalam keadaan seperti itu, berarti kita sedag
sadar penuh. Biasanya, terkait dengan stress. Ada yang ringan, ada pula yang
berat.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al Anfaal : 2)
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS.
Ar Ra’d : 28 )
Orang-orang yang
terbiasa meditasi atau berdzikir sejara mendalam biasanya bisa merasakan
hadirnya gelombang Delta itu dalam kondisi sadar. Secara sederhana bisa di
gambarkan sebagai rasa bersatu dengan alam. Kadar egonya sangat rendah. Pikiran
rasionalnya tidak dominan, emosionalnya tidak terlalu menonjol. Ia tampil datar
dan polos seiring dengan ritme alam.
Sourced:
sist, tulisannya ga ke baca, warnanya kurang jelas
BalasHapusOke, segera diperbaiki =) thanks
Hapus