Selasa, 17 Juli 2012

Syaitan dan Sebuah Upaya

                Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

            Banyak orang takut akan hantu, akan sebuah sosok yang tergambarkan menyeramkan dan dapat melukai manusia. Sesuatu yang berlebihan, yang dapat melukai manusia. Jangan sampai rasa takut ini menjadikan kita takut kepada selain Allah, atau bahkan musyrik atau hilangnya keimanan kita kepada Allah SWT, dan menyembah selain Allah SWT. 





"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz Dzaariyaat: 56)

Istilah “hantu” tidak ditemukan dalam referensi bahasa yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun Hadits. Kata ini berasal dari bahsa indonesia yang merupakan terjemahan dari Syaithan. Dalam bahasa kita bisa di artika setan/hantu. Dengan demikian istilah setan dan hantu adalah sebuah sinonim yang merujuk pada arti yang sama namun keduanya memiliki aksentuasi makna yang berbeda kata setan memiliki makna yang lebih luas sedangkan kata hantu memiliki makna yang sempit. Penampakan setan kepada manusia dalam bentuk hantu setidak-tidaknya bisa dilihat dari sudut pandang , pertama penampakan setan dalam bentuk wujud yang menyeramkan bisa dikatakan wajar sebab makhluk ini punya kemampuan merubah-rubah bentuk aslinya manjadi apa saja sesuai kemauan setan sendiri, termasuk merubah bentuk menjadi hantu yang bentuknya bermacam-macam yang terkenal sekarang ini. Kedua, hal itu adalah sebuah bentuk upaya setan untuk menggoda dan menakut-nakuti manusia yang pada titik akhir makhluk laknat ini ingin menjerumuskan  manusia supaya mempercayai hal-hal yang berbau tahayyul dan kurafat. Makhluk ini bukan hanya ingin menanamkan rasa takut kepada manusia, namun lebih dari itu ia ingin menjerumuskan manusia agar menjadi musyrik kepada Allah, atau minimal manusia akan  kehilangan sebagian iman dan keyakikan kepada Allah sebab sudah diliputi oleh rasa takut kepada selain-Nya.




"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (QS. Faathir: 06)

Takut sesungguhnya adalah sebuah perasaan yang sering kali tidak disadari oleh pertimbangan akal. Dengan kata lain, takut sering kali mengalahkan pertimbangan-pertimbangan rasional. Kalau kita mau jujur, takut terhadap hantu sebenarnya bisa dikatakan sebagai hal yang agak tidak masuk akal. Apa yang harus ditakutkan pada sosok makhluk halus yang konon menyeramkan itu? Ketakutan manusia akan hantu sebenarnya bertumpu pada rupanya atau penampilanya yang menyeramkan dan keyakinan akan hantu dapat mencelakai manusia. Ketakutan semacam ini terhadap makhluk halus seperti ini menjadi sebuah indikasi bahwa keyakinan kita terhadap Allah SWT masih jauh dari sempurna. Seorang muslim yang memang memiliki keimanan kepada Allah SWT pasti ia tidak akan memiliki rasa takut terhadap selain-Nya. Hanya Allah SWT satu-satunya yang harus ditakuti.

"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah." (QS. Al A'raaf : 200) 


            Bagaimana menanamkan ketenangan dan perlindungan akan segala hal negatif yang datang menghampiri kita? Dengan beriman kepada Allah, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Dengan mendekatkan diri kepadanya, menjauhi diri dari segala perbuatan-perbuatan negatif yang mengundang hal-hal negatif semacamnya. Menlandasi segala kegiatan dengan mengucapkan basmalah dan lakukan dengan keikhlasan. 


Sourced: 
Penangkal Kejahatan
Menguak Dunia Astral
Bulan Kecil


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf