Terkadang kita sering merasa "sakit
hati" atau mungkin "kesepian" suatu rasa yayang manusiawi, rasa
yang menjadi sebuah proses penyempurnaan yang akan menghasilkan kesederhanaan,
juga dengan sentuhan sebuah keistimewaan. Terdengar agak sedikit berlebihan ya?
Hahahaha
Pernahkah terpikirkan jika cinta tidak
selalu memiliki jalan yang sama? Pernahkah bertanya, mungkinkah cinta tak
datang dalam hidupku?
Pernahkah kita berpikir cinta itu tidak
untuk ditunggu, mungkinkah ia bersembunyi dalam diri kita? Kenapa kita tak coba
untuk membukanya, membaginya, cinta dari-Nya dalam diri kita, untuk dunia. Hmm,
mungkin pernah terpikirkan jika cinta itu adalah sebuah energi? Yang bergetar
dalam setiap frekuensi yang berbeda, atau seperti hukum tarik menarik, ketika
kita menebarkan energi cinta, mungkinkah cinta itu tertarik kembali datang
dengan cara yang istimewa. Ataukah cinta mengalir seperti hukum irama?, yang
terdapat pada setiap aliran, setiap gerakan, bahkan dari seyum yang
terpancarkan. Atau cinta berlaku dengan hukum sebab-akibat? Mungkinkah sebuah
kebaikan akan menuai kembali kebaikan itu? Mungkinkah cinta yang tulus melewati
pengorbanan yang begitu berat? Ataukah semua itu hanya dusta?
Tepatnya, kita sering mengabaikan,
mereka yang datang, karena hanya mencari mereka yang mungkin hanyalah fana.
Meski hanya sebuah senyuman, yang tulus
yang penuh kasih dan sayang, pasti akan membuat yang melihatnya merasa senang,
seperti mendapat sebuah kebahagiaan. Mungkin selama ini senyum kita hanya
sebatas hiasan saja. Pernahkah berfikir senyuman selalu membawa ribuan arti
bahkan menyampaikan pesan hati mereka yang sebenarnya pada setiap orang yang
melihatnya? Maka mulai saat ini, tersenyumlah, sebuah kebahagiaan bagi mereka
yang melihatnnya.
Mungkin hanya sebuah pandangan, mungkin
selama ini kita hanya memandang sesuatu yang hanya sebatas “melihat” pernahkah
mencoba memandangnya lebih dalam, dari mata ke mata, mungkinkah itu kesedihan,
kesepian, kerinduan, kesakitan, atau entah kebahagiaan. Apa benar cinta
mengalir dari sebuah pandangan? Mulai saat ini, akan kita lihat dunia dengan
mata kita yang sempat tertutup oleh rasa negatif yang ada dalam hati.
Benarkah kelembutan itu terasa hanya
dengan sebuah ucapan? Suara yang lembut, menggetarkan hati, atau malah terngiang-ngiang
ditelinga mereka yang mendengarkan. Ada emosi yang terekam lalu dimuat dalam
suatu getaran, bagi mereka yang mendengarkannya akan merasakan hati dari yang
berbicara. Mulai saat ini, akan kita jaga perasaan mereka dengan kasih sayang
yang lembut yang kita sampaikan dalam lisan, maupun tulisan.
Mungkin, cinta itu mengalir dalam nadi
kita, yang kian berjabat tangan, cinta itu mengalir, bertransmutasi. Sehingga
ketika menyentuhnyapun bukan karena sebatas rasa ingin merasakan, tapi
menjaganya. Seperti seorang ibu yang memandikan bayinya, kasih sayang seorang
ibu yang menjaga kelembutan kulit sang bayi, dengan ia berhati-hati, mengusapnya,
membasuhnya, sehingga sering kita lihat bayi itu tertawa, mungkinkah kasih
sayang ibunya mengalir pada sang bayi? Mulai sekarang, jabat tanganku adalah
salam perkenalanku, menjaga, menghormati, memberi, dengan cinta-Nya, dalam diri
kita, untuk dunia.
Sebenarnya ini hanya sebuah catatan
kecil, terinspirasi oleh mereka semua, yang terbelenggu dalam kegelapan, yang
dilema dalam kelabu, dan yang bercahaya berselimut pelangi. Tetap
positif, semangat, dan berikan yang terbaik. Karena disini, ditempat kita
membaca catatan ini, masih ada orang-orang disekitar kita, yang menyayangi, dan
mencintai kita.
Terimakasih,
Salam hangatku, Bulan Kecil.
Hmmm,,, aku belum terlalu paham dengan tulis menulis, tapi jujur ini Keren, minimal bikin aku 'trance' bacanya, :-D
BalasHapusTerimakasih kakak :) gaya enulisku memang sedikit aneh eheheh :3
BalasHapus