Dia gadis yang tumbuh dewasa, yang membuka mataku pada
dunia. Tak hanya sekedar dunia, sisi yang sempat aku butakan dalam diriku, kini
terlihat jelas olehnya. Ketika rasa sakit ini terkadang datang kembali,
semuanya hilang, ketika melihatnya tersenyum, Tuhan, beritahu aku, Apa yang
sebenarnya ia lakukan terhadapku? Apa yang Kau simpan dan sampaikan lewat
senyum dan keceriaannya itu?
Dia selalu tersenyum, ceria, membagi semua kasih
sayangnya untuk semua orang yang berada didekatnya, bahkan mereka yang jauh pun
bisa merasakan kehangatannya. Ada sesuatu dalam dirinya yang begitu bersinar,
memancarkan cahaya yang mungkin fana. Tapi aku yakin mereka bisa melihat hal
yang sama pada dirinya sepertiku. Kehangatan yang kurasakan ketika ia bersama
dengan anak-anak yang selalu nyaman berada dalam pangkuan dan
pelukkannya. Kelembutan yang kurasakan ketika ia mengobati anak-anak yang
terluka, ya, aku juga pernah dirawat olehnya, waktu itu berjalan rasanya
terlalu cepat, atau mungkin aku yang terhanyut oleh kelembutan yang ia berikan
dengan merawatku yang ketika itu tak sadarkan diri karena lelah, aku hanya
ingat kata-kata yang diucapkan olehnya "Istirahatlah, sesekali biarkan
tubuhmu menikmati waktu tenangnya, kalau terus dipaksakan nanti bisa sakit
lagi, lekas pulih ya" lalu ia tersenyum, aku hanya bisa tersenyum kaku.
Tuhan, Engkau juga berikan kami ketenangan lewat
kehadirannya dalam hidup kami. Ketika semuanya terlihat gelap, ada caya kecil
yang datang menyinari kegelapan itu. Ya, ia datang seperti malaikat yang Engkau
hadirkan dalam hidupku. Ketika aku terjatuh, ia selalu siap mengulurkan
tangannya untuk ku raih. Ketika aku bersedih, ia selalu siap menghiburku dengan
semua tawa canda konyolnya. Ketika aku berada dalam titik jenuhku, ia selalu
siap datang dan membawaku pergi untuk melihat dunia yang luas dengan segala
keindahan yang Engkau ciptakan. Ketika aku berada dalam kemelut masalah yang menjerat,
ia selalu siap memberikanku tempat untuk mengungkapkan semua perasaanku dan
membuatku ringan dengan semua kata-kata indah yang keluar dari bibir manisnya
itu. Dan ketika aku menangis, ia selalu ada mendekapku erat dengan kasih
sayangnya. Jika ada orang yang buta, melukainya dengan kata-kata bahkan dengan
sentuhan, aku yakin mereka adalah orang-orang yang sakit. Aku selalu berdoa
agar ia selalu berada dalam lindungan-Mu.
Tuhan, aku bersyukur dengan segala pelajaran yang Engkau
berikan padaku setiap harinya, ketika aku belajar untuk mencoba sesuatu yang
belum pernah ku coba, lalu aku terjatuh, dan aku belajar untuk bangkit, lalu
aku menyesal, dan aku belajar dari kesalahan-kesalahanku, lalu aku bersyukur
atas semua pelajaran yang kau berikan dalam kehidupanku, sampai akhirnya,
Engkau berikan aku cinta, dan seorang malaikatMu, gadis yang ku cintai, yang ku
rindukan, yang kuceritakan disetiap doa dan curahan hatiku, aku bersyukur,
Engkau telah mengijinkanku untuk mengenalnya lebih jauh, Engkau ijinkan aku
untuk menjaganya dalam genggaman tanganku, Engkau ijinkan aku melindunginya
dalam pelukkanku, bahkan Engkau ijinkan aku untuk mencintainya. Namun, Engkau
mengambilnya kembali bersamaMu ketika aku ingin mengikat hidupku bersamanya
dengan janji dalam cincin yang tak sempat melingkar indah dijari manisnya.
Dia yang selalu tersenyum dibalik perihnya, ia yang
selalu ceria dibalik sakitnya. Aku tak percaya, ketika aku tahu apa yang
sebenarnya menimpa dirinya. Sakit itu bahkan tak nampak dalam pandanganku, bahkan
aku tak dapat merasakannya. Ia memang pandai menyembunyikan rasa sakitnya itu,
aku tidak percaya, ada kekuatan yang begitu hebatnya dapat membutakan seseorang
dari rasa sakitnya. Tuhan, ada rasa sesal, ada sebuah penyesalan dalam diriku
ini, ketika aku benar-benar tak dapat menjaganya seperti janjiku padaMu. Apa
itu sebabnya Engkau tak mengijinkan aku untuk mengikatnya dalam satu pernikahan
yang suci, agar aku benar-benar bisa menjaganya, membina keluarga yang
sederhana dengan anak-anak yang saleh dan salehah, dengan RahmatMu.
Aku selalu bersyukur, karena Engkau telah mengijinkanku
untuk dekat dengannya, Engkau telah mengijinkan aku membagi cintaMu bersamanya,
dan Engkau telah membukakan mataku pada dunia lewat kehadirannya dalam hidupku.
Aku yakin semua orang yang pernah mengenalnya, bahkan berada didekatnya akan
selalu merasa hangat, walaupun jauh, kehangatan itu selalu ada dalam diri
mereka yang pernah melewati hari-hari hidupnya bersamanya. Seperti aku, yang
kini menuai rinduku hanya dengan kenangan-kenangan indah, dan penyesalanku atas
perasaan cinta yang tidak pernah aku sampaikan padanya ini. Meskipun aku yakin
ia tahu, ya, aku disini, selalu mencintaimu ...
Semoga kita bertemu kembali, disana, disisiNya ...
Kalian tahu rasa cinta itu bisa mengobati?, apapun?.
Bahkan sakit yang kurasakan ini, menjadi sesuatu yang indah pada akhirnya dan
aku bersyukur karenanya. Semoga dalam setiap detiknya kita selalu bisa memaknai
kehidupan yang kita jalani ini. Aku selalu ingat kata-katanya, "Ketika hanya
itu yang bisa kamu lakukan untuk orang lain, lakukanlah, selama hal itu baik
bagi mereka, dan Tuhan mengijinkannya. Meskipun pada akhirnya kamu terluka,
karena segala yang dilakukan dengan tulus hati tak hanya memberikan keindahan
bagi mereka, tapi kebanggaan bagi diri sendiri. Bukan seberapa besar atau kecil
hal yang kamu lakukan, tapi niat, dan kesungguhan kamu dalam melakukannya"
dia selalu berbicara sambil tersenyum, Tuhan, sampaikan salam kasihku padanya.
Salam hangat, dariku.
Written by,
14 Juni 2012, Bulan Kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf