Sabtu, 16 Juni 2012

Terimakasih, Kau kirimkan aku Malaikat kecil-Mu


Dia gadis yang tumbuh dewasa, yang membuka mataku pada dunia. Tak hanya sekedar dunia, sisi yang sempat aku butakan dalam diriku, kini terlihat jelas olehnya. Ketika rasa sakit ini terkadang datang kembali, semuanya hilang, ketika melihatnya tersenyum, Tuhan, beritahu aku, Apa yang sebenarnya ia lakukan terhadapku? Apa yang Kau simpan dan sampaikan lewat senyum dan keceriaannya itu?

Dia selalu tersenyum, ceria, membagi semua kasih sayangnya untuk semua orang yang berada didekatnya, bahkan mereka yang jauh pun bisa merasakan kehangatannya. Ada sesuatu dalam dirinya yang begitu bersinar, memancarkan cahaya yang mungkin fana. Tapi aku yakin mereka bisa melihat hal yang sama pada dirinya sepertiku. Kehangatan yang kurasakan ketika ia bersama dengan anak-anak yang selalu nyaman berada  dalam pangkuan dan pelukkannya. Kelembutan yang kurasakan ketika ia mengobati anak-anak yang terluka, ya, aku juga pernah dirawat olehnya, waktu itu berjalan rasanya terlalu cepat, atau mungkin aku yang terhanyut oleh kelembutan yang ia berikan dengan merawatku yang ketika itu tak sadarkan diri karena lelah, aku hanya ingat kata-kata yang diucapkan olehnya "Istirahatlah, sesekali biarkan tubuhmu menikmati waktu tenangnya, kalau terus dipaksakan nanti bisa sakit lagi, lekas pulih ya" lalu ia tersenyum, aku hanya bisa tersenyum kaku.

Tuhan, Engkau juga berikan kami ketenangan lewat kehadirannya dalam hidup kami. Ketika semuanya terlihat gelap, ada caya kecil yang datang menyinari kegelapan itu. Ya, ia datang seperti malaikat yang Engkau hadirkan dalam hidupku. Ketika aku terjatuh, ia selalu siap mengulurkan tangannya untuk ku raih. Ketika aku bersedih, ia selalu siap menghiburku dengan semua tawa canda konyolnya. Ketika aku berada dalam titik jenuhku, ia selalu siap datang dan membawaku pergi untuk melihat dunia yang luas dengan segala keindahan yang Engkau ciptakan. Ketika aku berada dalam kemelut masalah yang menjerat, ia selalu siap memberikanku tempat untuk mengungkapkan semua perasaanku dan membuatku ringan dengan semua kata-kata indah yang keluar dari bibir manisnya itu. Dan ketika aku menangis, ia selalu ada mendekapku erat dengan kasih sayangnya. Jika ada orang yang buta, melukainya dengan kata-kata bahkan dengan sentuhan, aku yakin mereka adalah orang-orang yang sakit. Aku selalu berdoa agar ia selalu berada dalam lindungan-Mu.

Tuhan, aku bersyukur dengan segala pelajaran yang Engkau berikan padaku setiap harinya, ketika aku belajar untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ku coba, lalu aku terjatuh, dan aku belajar untuk bangkit, lalu aku menyesal, dan aku belajar dari kesalahan-kesalahanku, lalu aku bersyukur atas semua pelajaran yang kau berikan dalam kehidupanku, sampai akhirnya, Engkau berikan aku cinta, dan seorang malaikatMu, gadis yang ku cintai, yang ku rindukan, yang kuceritakan disetiap doa dan curahan hatiku, aku bersyukur, Engkau telah mengijinkanku untuk mengenalnya lebih jauh, Engkau ijinkan aku untuk menjaganya dalam genggaman tanganku, Engkau ijinkan aku melindunginya dalam pelukkanku, bahkan Engkau ijinkan aku untuk mencintainya. Namun, Engkau mengambilnya kembali bersamaMu ketika aku ingin mengikat hidupku bersamanya dengan janji dalam cincin yang tak sempat melingkar indah dijari manisnya.

Dia yang selalu tersenyum dibalik perihnya, ia yang selalu ceria dibalik sakitnya. Aku tak percaya, ketika aku tahu apa yang sebenarnya menimpa dirinya. Sakit itu bahkan tak nampak dalam pandanganku, bahkan aku tak dapat merasakannya. Ia memang pandai menyembunyikan rasa sakitnya itu, aku tidak percaya, ada kekuatan yang begitu hebatnya dapat membutakan seseorang dari rasa sakitnya. Tuhan, ada rasa sesal, ada sebuah penyesalan dalam diriku ini, ketika aku benar-benar tak dapat menjaganya seperti janjiku padaMu. Apa itu sebabnya Engkau tak mengijinkan aku untuk mengikatnya dalam satu pernikahan yang suci, agar aku benar-benar bisa menjaganya, membina keluarga yang sederhana dengan anak-anak yang saleh dan salehah,  dengan RahmatMu.

Aku selalu bersyukur, karena Engkau telah mengijinkanku untuk dekat dengannya, Engkau telah mengijinkan aku membagi cintaMu bersamanya, dan Engkau telah membukakan mataku pada dunia lewat kehadirannya dalam hidupku. Aku yakin semua orang yang pernah mengenalnya, bahkan berada didekatnya akan selalu merasa hangat, walaupun jauh, kehangatan itu selalu ada dalam diri mereka yang pernah melewati hari-hari hidupnya bersamanya. Seperti aku, yang kini menuai rinduku hanya dengan kenangan-kenangan indah, dan penyesalanku atas perasaan cinta yang tidak pernah aku sampaikan padanya ini. Meskipun aku yakin ia tahu, ya, aku disini, selalu mencintaimu ... 
Semoga kita bertemu kembali, disana, disisiNya ...

Kalian tahu rasa cinta itu bisa mengobati?, apapun?. Bahkan sakit yang kurasakan ini, menjadi sesuatu yang indah pada akhirnya dan aku bersyukur karenanya. Semoga dalam setiap detiknya kita selalu bisa memaknai kehidupan yang kita jalani ini. Aku selalu ingat kata-katanya, "Ketika hanya itu yang bisa kamu lakukan untuk orang lain, lakukanlah, selama hal itu baik bagi mereka, dan Tuhan mengijinkannya. Meskipun pada akhirnya kamu terluka, karena segala yang dilakukan dengan tulus hati tak hanya memberikan keindahan bagi mereka, tapi kebanggaan bagi diri sendiri. Bukan seberapa besar atau kecil hal yang kamu lakukan, tapi niat, dan kesungguhan kamu dalam melakukannya" dia selalu berbicara sambil tersenyum, Tuhan, sampaikan salam kasihku padanya.
Salam hangat, dariku.


Written by,
14 Juni 2012, Bulan Kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf