Rabu, 03 Agustus 2011

I Love U Kitty :3 Part VI

Hari ini aku meminjam buku di perpustakaan kampus. Kebetulan disana ada Si Bisma lagi, aku sudah janji ingin mengobrol mengenai masalah skripsiku dengan Stella. Terlihat Bisma yang sedang Melikus sesuatu.

“Bisma?” Sapa ku masih kesal dengan peristiwa kemarin.
“Makasih ya yang kemarin” Ucapnya tersenyum sambil memoles kuasnya di kanvas.
“Iya, samasama, Bis, kamu liat Stella?” Sambil membuka2 buku dan sinopsis novel ku.
“...” Bisma hanya tersenyum sambil memperhatikan Lukisannya dengan terus memolesnya.
“Kemarin ...” Baru ingin berbicara Bisma memotong pembicaraan ku.
“Kemarin? Aku minta maaf, soal cium kening itu, Hmm aku spontan” Senyum Bisma.
“Hah?! I ... I i iiya iya Bis” Ucap ku heranl.
“Hmmm, bagus Raa, aku punya sesuatu, mungkin kamu suka” Bisma mencari2 buku yang dia maksud.
“Buku?”
“Iya, puisinya bagus2, sama sepertimu” Ucap Bisma sambil mencari2 di rak perpustakaan.
“Umhhh”

Aku mengikutinya sambil mencari2 buku yang menarik, sebentar saat ingin melihat apa yang di lukisnya bisma selalu mengawasi ku. Ahh yasudah Aku mengambil salah satu buku membaca perlahan tiap halaman sambil bersandar di rak. Nampaknya Bisma masih mencari2 buku itu sementara aku masih asyik menikmati buku “Raditiya Dhika” ini. Tiba-Tiba Bisma berdiri di hadapan ku yang tengah bersandar di rak buku. Wajahnya mendekati ku dan diam menatap ku. Tangannya menahan di Rak. Aku ingin bicara tapi rasanya lidah ku kaku, ingin bergerak namun sudah seperti di suntik membatu. Aku mengalihkan pandanganku ke jendela, tapi Bisma semakin mendekati wajahku, aku jadi salah tingkah, namun ia mengulurkan tangan dan ternyata mengambil buku yang berada di sebelah telinga ku. Hufh pikir ku tenang aku mengusap peluh keringat ku.

“Ini Raaa” Bisma memberikan Bukunya aku langsung memasukannya ke dalam tas gendong ku.
“Raaa? Mau kemana?” Tanya bisma sambil menarik tanganku.
“Yaa .. Ya pulang Bis, aku ga ada jam kuliah sore soalnya”
“Aku anter pulang yah?” Ucap Bisma sambil tersenyum.
“Gak usah, Plis deh Bis ga usah kayak gini” Cetus ku kesal.
“Aku, mau ajak kamu jalan2 Ra”
“Ahhhh terserah kamu aku ga peduli”
“Bohong kalau kamu gak peduli Raa, buktinya tadi kamu salah tingkah gitu waktu aku mau ambil buku, hehehehehe aku suka liat wajah kamu yang salah tingkah itu” Jawab Bisma.
“Masa sih? aku ... aku cuma kamu ... aku ...”
“Kamu takut aku lakuin salah paham kan?, ckckkck Raaa Raaa, udah ga usah nyangkal lagi, oh ya aku anter kamu pulang yah” Ucap Bisma.
“Gak! Udah ah aku mau pulang! awasss” Aku keluar, dan sepanjang jalan si Bisma mengikuti ku tapi dia hilang.
“Akhirnya dia Capek juga ngikutin aku” Tenang hatiku saat berbalik badan tiba2 dia ada dengan mengendarai sepeda.
“Bisma?” Aku terkejut.
“Ayo, kita jalan2”

Aku pergi berjalan keluar kampus tapi ia tetap mengikutiku.

“Ayolah Raaa, sekali ini aja, aku pingin naik sepeda sama kamu, kamu duduk d belakang ku yah, aku susah payah nih, bawa sepeda persiapan dari rumah cuma buat kamu, aku tau dari Stella kamu suka sekali naik sepeda” Ucap Bisma sambil mengusap keringat dan membetulkan kembali topinya yang bengkok tersenyum pasrah.
“Hmmm, ya udah tapi ... tapi pulang ya! jangan kemana2” Jawab ku.
“Nah gitu dong ;) “

Bisma menggoes sepeda dan aku duduk di belakangnya, sambil bernyanyi si bisma itu mencoba mengajak ku juga bernyanyi tapi aku tak mau :P

“Eeeh mau kemana ini?” Tanya ku.
“Perkebunan Raaaa, udah nikmatin aja pemandangannya, jangan regu nyanyi2 aja raa” Ujar Bisma tersenyum.
“Gaaaa, aaahh Bisma bilangnya kan pulang!”
“Yaaahhh jarang2 Raaa hehhe”
“Brruuukk Bruuukk !!! awww, sakit dong Raaa jangan di pukul2”
“Habisnya aku di culik sampe kesini”
“MintaMaan kalau ga, ga aku antar pulang”
“Ehhhh iya iya, enggak iyaa maaf maaf Biss T,T”
“Sebagai hukumannya ...”

Bisma menggoes sepedanya dengan kencang melewati pemandangan hijau sepanjang jalan pohon2 dan tanaman2 hijau menyambut hangat kami, angin berhembus menghembus kencang, aku memeluk erat Bisma karena takut terjatuh, sialan si Bisma cari kesempatan di balik kesempitan.

“Yeaaaahhhhhhh !” Teriak Bisma.
“Aaaaahahahhaaaaaaa Bisma! [pletaaak]” Memukul sambil memeluk erat.
“Aduhhh sakit Raaa” Senyum2
“Pelan2 dong mau jatuh nih”
“Hehehehe gak apa2 Raaa kan ada aku”
“Huuuhhhh nyebelin! kesempatan dalam kesempitan!”
“Wohohoho ... tunggu raa... raa...raa..” Bisma agak gelisah.
“Kenapa Bis? Biss ... Bisss yang bener dong ngendarainnya”
“Raaaaaa awwaasss!”
“Bismaaaaaa!!!”

Gubbraaaaaakkkkkkk, kami berdua terjatuh, pipi ku lecet, Bisma Kepalanya tergores sehingga ada darah yang keluar sedikit, tangannya lecet2 bajunya sobek. Aduuh kasihan dia, untung aku selalu bawa P3K mini kemana2. Aku mengobati lukanya, dan Bisma merasa bersalah, melihat kejadian ini dan ia sangat menyesal, dan meminta maaf pada ku.

Sambil mengobati Jidatnya itu ...

“Biss, jangan gerak2 dong” Ucap ku.
“I Iya iya Raa, engga, aku ga gerak lagi ... Raaa”
“Yaa?” Jawab ku sambil mengobati Jidatnya.
“Aku minta maaf” Ucap Bisma penuh sesal.
“Gak apa2 Bis, namanya juga kecelakaan, siapa yang bakal ngira, udah yang penting kamu tuh, tangannya lecet gitu celana sampe sobek pula”
“...”

Bisma mengusap pipi ku yang tergores batang pohon, dan tangannya yang menempel di pipiku aku pegang. Dia menatap ku dalam, seolah sangat menyesal akan hal ini.

“Kenapa ... Kenapa ... Gara2 aku, sekarang pipi mu jadi ada goresan ... apa ini akan membekas? ... “ Ucap Bisma pelan.
“ (Sambil menggenggam tangannya yang menempel di pipi ku) Engga kok Bis, gak apa2, kamu jangan khawatir” Senyumku menyembunyikan perih. Bisma meraih tanganku menggenggamnya dan ...
“Mmuah, I Love u Kitty" Mengecup tangan ku.

===========>> To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf