Namaku 'Aurora', semua berawal dari sebuah pertemuan di sebuah Cafetaria di daerah bandung. Aku sedang menikmati Ice cream vanila di pojok ruangan cafe itu sambil menunggu temanku 'Stella', karena sebelumnya kita memang sudah janjian untuk bertemu disini. Tak lama, ada tujuh lelaki tampan yang duduk di depanku, mereka memesan makanan, tertawa, berbincang-bincang bersama, aku sih tak risih, hanya saja salah satu dari mereka mencoba melirik-lirik ke arahku sesekali tersenyum kearahku tapi ini sungguh membuatku jadi salah tingkah, argghhh! dimana si Stella itu! Aku mencoba memenangkan diriku dengan mendengarkan beberapa mp3 dengan earphoneku. Perhatian ku kini teralihkan, sambil memakan ice cream vanila yang mulai mencair. Tapi lelaki itu membuatku makin salah tingkah, seolah-oalh dia membicarakan diriku kepada teman-temannya sehingga mereka semua melihat ke arah ku sambil tertawa, aargghh!
"Raaaaa!" Teriak Stella berlari lalu duduk di sebelahku.
"Kamu kemana aja sih Stell, aku udah tunggu kamu disini lama banget" Kesal.
"Sorry Ra, tadi Handphone aku ketinggalan jadi aku balik lagi, heii jangan marah dong Raa, maafin aku yah"
"Iyaa, kamu tau sendiri aku paling ga bisa marah Stell" Tersenyum sambil memeluk Stella.
"Makasih ya Raa, kamu emang baik banget"
Kini diriku mulai tenang karena tak sendirian, aku dan Stella berbincang-bincang sambil menyantap desert yang kami pesan. Lalu lelaki itu memperhatikan kami sambil menelaah seolah dia mengenali kami, sialan lelaki itu berhasil buat aku ke Ge-Erandan ...
"Stella?" Menghampiri kami berdua.
"Eh? Bisma? ya ampun lama ya gak ketemu, wah sekarang uda terkenal lupa sama aku" Ujar Stella.
"Hmm, engga kok, buktinya aku nyapa kamu disini kan, hehehe gimana kabarmu?"
"Hhihihihi, iya, Alhamdulillah baik Bis, oh ya, Bisma kenalin ini teman satu kampusku, Aurora, Aurora ini Bisma teman semasa SMA ku" Sambil menarik kedua tangan kami seolah memaksaku untuk bersalaman dengan lelaki itu.
"Eh" Ucap Aurora dan Bisma. Ya ampun Tak ku sangka akan berbarengan seperti ini.
"Bisma" Sambil tersenyum seolah telah berhasil membuatku tambah ge-er.
"Aurora" Balasku sambil tersenyum juga.
Tak lama kami berkenalan, salah satu rekannya Bisma memanggil Bisma untuk pulang.
"Bis!, balik yuk!" Ujar rekanya, Rafael.
"Siip!, gue nyusul!" Balas Bisma.
"Yaaah, kamu mau pulang padahal kita belum ngobrol-ngobrol nih, sambil bernostalgia masa-masa SMA dulu Bis" Ujar Stella.
"Iya nih, lagian kamu bukan dari tadi datengnya, kasian temen kamu nunggu lama lho, iseng aja tadi merhatiin dia" Goda Bisma dengan senyuman jailnya.
(Bengong) ...
"Heii, Raaa!, Bisma mau pulang tuh" Bisik Stella.
"Huh? Eh iya ya udah, hati-hati ya!" Ucapku salah tingkah.
"Ok, kamu, emm, kalian juga yaa, bye" Ucap bisma tersenyum pergi meninggalkan cafe.
Hufh, menarik nafas lega akhirnya lelaki itu pergi juga T_T"
"Raa?, Bisma dari tadi merhatiin kamu tuh?" Goda Stella.
"Aaahh, udah deh Stell, dari tadi tuh aku salah tingkah di liatin sama si Bisma itu, eh sekarang pake kenal sama kamu juga, terus aku pake kenalan juga smaa dia aaaahhh, rese itu orang, aku ga suka tatapannya itu iiihhh" >_<
"Tapi dia ganteng kan? hehehehe, dia juga artis lagi Raa, ga nyesel deh"
"Yaaaay! bodo amat deh mau artis mau anak kepala negara kek, aku ga peduli, ayuk ah pulang yuk be-te aku jadinya"
"Hmm, dasorr kamu tuh Raaa, ya deh kita pulang"
========>> To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf