Rabu, 03 Agustus 2011

I Love U Kitty :3 Part IV

Hari ini aku libur kuliah, maunya sih jalan-jalan, refreshing dari tugas-tugas kuliah yang membuat jenuh. Rencananya aku akan pergi ke pantai menikmati suasana air laut yang indah bersama Stella. Sialnya aku bertemu lagi dengan si Bisma itu di pantai.

“Raa, gue kesana dulu ya, loe gak apa-apa kan gue tinggal?” Tanya Stella yang ingin ke tempat yoga.
“Iya Stell, gue di sini aja, gue mau foto-foto suasana sunset dulu” Tegas Aourora sambil tersenyum.

Setelah cukup lama aku memotret suasana pantai aku sedikit lelah dan pergi membeli minuman juga makanan ringan. Tak disangka lagi aku harus bertemu sekaligus berebut minuman.

(Bersamaan) “Mba, Teh manis dingin satu ya!” Ucap Bisma dan Aurora berbarengan.
“Bisma?!” (Mengerutkan dari) Tegas Aurora agak terkejut.
“Kucing?!, hai?!” Sapa Bisma sambil tersenyum.
“Kamu lagi kamu lagi sih?, kamu itu ... hobi ya ngikutin aku” Cetus Aurora agak sebel.
“Iya dong, ah bukannya kamu yang ngefans sama aku, hehehhe” Goda Bisma.
“Ih sorry ya, gak sama sekali!” Tegas Aurora.
“Hmm, masa sih?” Tanya bisma penasaran.
“ :P wLeeee” Aurora menjulurkan lidahnya.
“Wooooww, Gemesin yahh kamu kucing” (Bisma mencubit kedua pipi Aurora)
“Awwwwww, apaan sih cubit-cubit, sakit tau” Sambil mengusap-usap pipinya.
“Ya udah aku cium aja pipinya” Goda Bisma.
“Gaaaaaaaaaaaaa!” Teriak Aurora.

Tak lama mba-mba itu muncul, bilang tehnya cuma ada satu. Aku dan Bisma jadi berebut.

“Misi dek, Tehnya cuma satu lagi”
“Ya udah mba saya aja, nanti saya bayar” Ucap Aurora.
“Ehhhhh ... eeehh ga bisa mba saya kan yang duluan pesan” Balas Bisma.
“Ga bisa, pokoknya saya mba!” Jawab Aurora.
“Saya aja mba, nanti saya kasih lebih, saya haus banget mba” Rayu bisma.
“Ahhhh kamu kan bisa pesan yang lain, ngalah aja sih sama perempuan” Tegas Aurora.
“Hmm, tapi teh manis ini tuh favoorit aku banget raa” Bisma menghela nafas, mengalah untuk Aurora.
“Hmm,, (Aurora diam sejenak) yasudah, ini buat kamu aja, aku pesan yang lain”
“Hah? Hmm bener nih buat aku?” tanya bisma.
“Iya, kamu boleh apain aja dah itu teh manis sesuka hatimu”

Aurora beranjak dari tempat duduknya tapi bisma menarik lengannya.

“Tunggu raa” Bisma menarik lengan Aurora dan menyuruhnya kembali duduk.
“Apa laigi sih Bis?, aku kan udah ngalah buat kamu”
“Hmmm, karena ini buat aku jadi hak aku untuk apain aja ini minuman kan?”
“Iya” Jawab aurora agak ramah.
“Aku mau teh manisnya kita minum sama-sama” Senyum bisma.
“Apa?!, gak!, gak mau, apaan sih aneh2 aja pokoknya gamau” Aurora berusaha pergi.
“Eiiittt kita minumnya pakek sedotan kok Ra, sekali ini aja yah, heuheu kan terserah aku” Bisma merasa menang.
“Tapi, maksudnya, emm, ga ... ya ... aku ... aku juga punya hak nolak :P wLeee”
“Tapi kamu ga boleh nolak, karena kalau kamu nolak aku gak akan lepasin tangan kamu”
“Hiiiiyyyyy ! aduuh >,<” yaudah deh ga lagi-lagi dah” Keluh Aurora.
“Ma’acii ya raa J “ Senyum Bisma.
“Ga usah pasang tampang so imut!”
“Kenapa? takut kesaingin ya imutnya sama aku? hehheh”
“Tau ah!”


Kami pun minum es teh manis  itu bersama-sama, tak kusangka akan begini jadinya, agak gugup karena bisma terus memandangi wajahku, ya ampun dalam hati ingin sekali menamparnya tapi dia teralu lugu, kenapa ya, apa jangan-jangan aku ... ahhh gak, gak mungkin raaaa, jangan sampe!

“Ra? kamu kenapa?” Bisma agak heran.
“Gak apa2, kok panas yah?”  Sambil mengusap keringat.
“Namanya juga pantai raa, Hmmm wahhh pasti grogi karena aku liatin” Goda Bisma.
“Gak!, ih males banget deh” Jawab Aurora agak jutek.
“Tapi kamu itu manis banget ya” Bisma memperhatikan ku sangat hati-hati.
“Ehs tehnya emang manis bis” (Mengalihkan pandangan)
“Bukan ra, tapi kamu, aku ingat [Saat ku terpenjara dalam kemelut dunia kau datang dengan sakral cinta, membuka mataku yang sempat buta, tersenyum ku terpana, terbisik cinta dari bibir manis sang dewi ku ... kucing aurora]” Bisma mendadak puitis.
“Hhahahahahha, itu kan puisiku, kamu masih hapal aja yah sama puisi2ku, kayanya update terus di twitter” Mengalihkan perhatian.
“Hah? aku jarang update aku cuma nunggu Tweet2 kamu, orang yang selama ini aku kagumi di twitter ternyata si kucing kecil mungil ini hahahha” Tawa bisma.
“Huuuuhhhh! eh udah ah bis aku mau pergi dulu kasian stella nunggu” Aku beranjak pergi.
“Lho tadi aku sempat ketemu, dia lagi yoga”
“Apa? ya ampun lama banget” Keluh ku duduk di pasir.
“Ikut aku aja yuk, aku punya tempat menarik, aku mau tunjukin, ayooo” Bisma menarik tangan ku agar ku bangkit.
“Capekkk, ga mau ah” (cemberut)
“Ya udah aku gendong, ayo!” Tawar bisma.
“Emangnya kuat? ahh paling bentar juga encok”
“Serius raaa”
“Hmmm, boleh deh”

Tanpa basa basi lagi aku pun di pangku bisma di gendongnya aku berjalan sepanjang pinggiran pantai, terkadang bisma berjalan kakinya terguyur ombak lembut, kadang ia menggodaku ingin menjatuhkanku ke air dsb. Aku merasa senang sih, awalnya kan aku hanya ingin mengerjainya, tapi dia kuat juga hahahha, bruuuukkkkk! akupun terjatuh di pangkuan bisma, aku di lahunnya, jarak tatapan kami dekat sekali, ya ampun kenapa jadi cenat cenut begini, kami sempat diam masing masing saling memandang, gak boleh! tapi sial si bisma jailin aku lagi.

“Aduuuhhh sakitt” Keluh ku.
“Raaaa! Ular!!!!” Terak bisma sambil menunjuk ke arah ujung kaki.
“Aaaaaaaaaa tidaaakkk ulaaarrr!” Aku pun berlari ke arahh pojok pantai.
“Heiii! raaa! tunggu! (teriak bisma sambil mengejar aurora) aaaahh padahal gue kira tuh cewek bakal meluk gue ah taunya! dasar bocah kucing” Bisma lari mengejar aurora.
“Sembunyi disini gak ketahhuan deh kayaknya, males banget gue di buntutin terus ama si bisma itu, haaah” Bersembunyi di balik batu karang.
“ (Menutup mata aurora) Miaawww, ketemu yah kucing kecil, sekarang gak bisa lari! ayo ikutin aku jalan” Bisma terus menutupi mataku.
“Aaaaah Bisma lepasin, gak lucu tau, emang kita mau kemana sih?” Sambil memegang tangan bisma yang menutup mataku, aku pun melangkah mengikuti apa katanya.
“Aku yakin kamu pasti suka, raaa” suara serak2 basah Bisma terrbisik di telingaku.

Bisma melepaskan tangannya, aku pun membuka mata dan terkejut, what amazing! indah banget! sunset dari sudut pantai ini jelas sekali, cantiknya membawa haru romantik suasana di antara kami. Lama aku terpana dengan pemandangan indah langit, bisma yang tetap memperhatikanku, sambil berkata-kata, aku bisa melihatnnya dari mataku.

“Cantik bukan?” Ujar bisma.
“...ya” Jawabku.
“Tapi cantik ini tak melebihi caktikmu kucing kecil” Ucap bisma lembut.
“Huh? terserah kamu ...” Jawabku yang masih terpana menikmati pemandangannya.
“Dulu aku pernah berjanji pada sunset ini, aku cuma akan melihat sunset ini nanti dengan kekasih ku, siapapun dia, akan menjadi kekasihku nantinya, sekarang aku bawa kamu kesini, kamu tau artinya apa?”
“...” Aku tak memperdulikan apa yang di katakanya, aku tak mendengarkannya.

Tak ku sangka Bisma mencium pipi ku lembut, aku yang sedang menikmati sunset langsung terkejut senang, malu sekaligus kesal. Wajahku memerah. Bisma yang tersenyum tulus sambil menggaruk-garuk kepalanya, dia agak malu dengan kejadian itu.

“Aku Sayang kamu :* “ Ucap bisma membisik di telingaku setelah menciumku.
“ Biiissss ... maaaa” >,<”


===========>> To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf