Aku dedikasikan sebagai terimakasihku, ini tak seberapa dari banyaknya kasihsayangmu padaku, dan dunia.
Untuk sahabatku, Indigo ...
***
Malam tak bernyawa, hanya ada kekosongan semata. Mungkin aku hanya tersesat dalam dimensi yang tak terbatas, atau terisolasi dari kenyataan ?
Kehidupan ini hanya ilusi kompleks atau mungkin sederetan bayang-bayang semu.
Sandiwara semata, dengan wayang-wayang klasik yang buta dengan materialistis dan kekuasaan. Pikirku hanya sejumlah cerita hitam putih yang berputar disetiap detiknya ini ...
Tidak ada warna warni yang menghiasi, yang kurasakan hanya nila warna yang menyelimuti hari-hari ini.
Entah begitu ringan tubuh ini, dengan kehampaan hati, ditemani tubuh-tubuh halus melayang tanpa benang kehidupan yang berputar-putar di sekelilingku,
semu ...
Berbagai macam ingatan masalalu yang terekam dalam benak ini mengusik ketenanganku,
mulai dari kenangan pahit sampai kenangan yang tak dapat tertuliskan sama sekali olehku.
Aku tertidur dalam langkahku, terjaga dalam tidurku,
mata tertutup, membuka dunia baru didalamnya,
dalam hening, bawah sadarku selalu “sadar” menerima setiap tetes energi yang mengalir dari-Nya yang menyentuh ubun-ubunku dan mengirimnya kembali melalui kosmos dengan partikel-partikel semesta yang berupa cinta, namun buta bagi beberapa ...
Dua sisi yang terikat, atau mungkin terlepas,
tepatnya saling melengkapi,
Mata yang menembus kenangan dan masa depan,
telinga yang mendengar bisik-bisik pikiran dan nurani,
atau hidung yang mencium segala wewangian dan kebusukan,
atau hati yang tak memiliki gembok kunci dari segala macam perasaan yang datang,
adalah anugerah sekaligus kepahitan yang setiap harinya mengiringi,
Tak ada mata yang tulus menatap,
tak ada telinga yang ingin mendengaran,
dalam bisik ini aku bersembunyi ...
Aku,
Terinkubasi dalam keasingan, dalam khayal dan nyataku ...
***
Semua yang tercipta, yang terjadi, semua milik-Nya. Bukan siapa, dan apa yang kemampuan kita. Bersyukur atas segala yang telah diberikan-Nya. Niatkan diri dijalan-Nya untuk mencari ilmu wawasan serta berbagi kepada sesama, sebagai rasa syukur kita kepada-Nya.
Terimakasih untuk sahabatku, semangatku ... Ada kata-kata yang selalu ku ingat tentangmu dan orang-orang sepertimu, tak hanya untuk orang-orang seperti kalian, tapi untuk aku, dan semuanya ...
“MENJADI INDIGO, BUKAN UNTUK MENJAGA DUNIA DARI KEHANCURAN ATAU ALAM DARI KETIDAK SEIMBANGAN, TETAPI MENJADI INDIGO BERARTI ANUGERAH UNTUK BISA LEBIH MENGERTI SESAMA DAN HARUS MAU BERKORBAN UNTUK KEBAIKAN DAN MENUNTUN ORANG-ORANG DI SEKELILING KITA, WALAU KITA TIDAK MENDAPAT APAPUN DAN HANYA BISA MENAHAN SAKIT.
MENJADI INDIGO BUKAN TENTANG APA KEMAMPUAN KITA, TAPI TENTANG APA PERAN KITA DI KEHIDUPAN AGAR BERGUNA DAN BISA DITERIMA MASYARAKAT.
Banyak indigo yang salah jalan, menjadi arogan, bersikap seakan tau segalanya dan pasti benar, bicara hal asing agar terlihat tahu. Tapi sebenarnya mereka melakukan itu hanya untuk pengakuan, bukan untuk menjalankan peran, karena itu kita jangan sampai salah jalan”
Untuk sahabatku, terimakasih atas kasihsayang dan semangatmu, untukku, dan untuk dunia :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf