Dingin menyelimuti,
hingga nadi ini membeku,
sempat terpikirkan olehku,
kehidupan ...
Mawar merah menguburku dalam kegelapan,
aku bangkit, berharap seseorang menemukanku,
dimana ? Aku dimana ?
Yang terlihat hanya hujan yang turun membasahi mawar-mawar itu,
yang kudengar hanya derasnya emosiku,
yang ku hirup hanya hanyir darahku,
yang ku rasa hanya hampa hatiku,
ya aku merasa hidup kembali ...
Kaki ini melangkah dengan harapan-harapan hidup,
tapi aku tidak merasakannya,
perasaan apapun itu,
darah segar yang keluar dari telapak kakiku,
dari setiap duri mawar merah yang ku injak,
kini harapan itu hanya menjadi sebuah kekosongan,
menangis kini hanya sebuah jeritan,
tak lama aku melihat sebuah cahaya,
meredup-redup dalam pandangan,
semakin aku dekati,
hingga ku sentuh dengan jemari,
hangat, begitu hangat,
ku raih dan ku genggam,
dan semuanya,
menghilang ....
dan semuanya kembali ke masa saat aku bersamanya,
cinta
***
hingga nadi ini membeku,
sempat terpikirkan olehku,
kehidupan ...
Mawar merah menguburku dalam kegelapan,
aku bangkit, berharap seseorang menemukanku,
dimana ? Aku dimana ?
Yang terlihat hanya hujan yang turun membasahi mawar-mawar itu,
yang kudengar hanya derasnya emosiku,
yang ku hirup hanya hanyir darahku,
yang ku rasa hanya hampa hatiku,
ya aku merasa hidup kembali ...
Kaki ini melangkah dengan harapan-harapan hidup,
tapi aku tidak merasakannya,
perasaan apapun itu,
darah segar yang keluar dari telapak kakiku,
dari setiap duri mawar merah yang ku injak,
kini harapan itu hanya menjadi sebuah kekosongan,
menangis kini hanya sebuah jeritan,
tak lama aku melihat sebuah cahaya,
meredup-redup dalam pandangan,
semakin aku dekati,
hingga ku sentuh dengan jemari,
hangat, begitu hangat,
ku raih dan ku genggam,
dan semuanya,
menghilang ....
dan semuanya kembali ke masa saat aku bersamanya,
cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf