TERANG BULAN TERANG DI KALI
TAMBAH IMAN
TENANG DI HATI
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). ALLAH tidak menciptakan yang demikia itu melainkan hak, Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui”. [Yunus : 05]
Tidak ada yang mengetahui dengan jelas kapan manusia muai mengamati rembulan. Ada ukiran Dewi Laussel yang diperkirakan dibuat 20.000 BCE. Dewi itu memegang tanduk bison yang ditandai dengan 13 bulan penanggalan. Ada juga ukiran pada sebuah gua yang diperkirakan dibuat antara 13.000 dan 11.000 BCE. Ukiran tersebut menggambarkan tiga sosok wanita diatas punggung bison. Tiga sosok tersebut diperkirakan melambangkan tiga fase rembulan.
Matahari adalah sesuatu yang terstabil yang diketahui manusia sejak dahulu kala, kecuali untuk perubahan terbit dan tenggelamnya dalam musim-musim tertentu. Tetapi bulan sangat misterius karena berubah-ubah dan memberikan sinarnya dalam kegelapan malam. Pada akhirnya, para wanita mulai memperkirakan datangnya masa haid berdasarkan siklus bulan sehingga terciptalah kalender untuk pertama kalinya. Dengan menghitung siklus bulan, orang-orang pada zaman dahulu bisa mengatur pertemuan dan perayaan keagamaan.
Selama berabad-abad, para wanita adalah penjaga kalender, pendeta, tabib, dan penasihat klan, karena kemampuan mereka berkomunikasi dengan energi bulan. Para lelaki mempelajari fase bulan untuk keperluan berburu dan bercocok tanam. Pada awalnya semua orang menganggap bahwa bulan tidak berpengaruh pada manusia.
Setiap orang dipengaruhi oleh rembulan. Kadar pengaruhnya pun berbeda-beda. Sekitar sepertiga manusia lahir pada saat rembulan purnama. Orang-orang ini sangat sensitif dan emosional, dan meningkat emosinya saat bulan memasuki fase purnama. Bagi mereka yang tidak mempercayai sensitivitas emosi dan fisik, fase bulan menimbulkan penderitaan, pengalaman menyedihkan, khususnya jika sensitivitas itu berupa penglihatan pada hal-hal gaib, mimpi-mimpi, ataau bayangan tentang masa depan, bisa juga kembali ke masa lalu.
Manusia tidak bisa menghindari pengaruh bulan, tak peduli mereka percaya atau tidak. Rembulan memperngaruhi manusia dalam berbagai cara. Jika kita tidak menyadari energi rembulan, efeknya bisa buruk bagi kita.
Polisi, pemadam kebakaran, bartender, dan pegawai rumah sakit tahu bahwa bulan Purnama membawa masalah yang lebih dramatis dan berbahaya. Sejumlah penelitian di Florida dan New York menunjukan tindakan kekerasan, perampokan, dan pencurian mobil meningkat saat bulan purnama. Suatu penelitian di Ohio menemukan sepuluh kategori kejahatan yang yang dipengaruhi oleh bulan purnama yaitu : pemerkosaan, perampokan, penyerangan, pencurian mobil, pencurian, mabuk-mabukan, tindakan menyimpang, pencurian dan kekerasan terhadap keluarga.
Bukan hanya bulan purnama yang mempengaruhi emosi dan tindakan irasional manusia. Bulan baru juga mempenngaruhi manusia, terutama mereka yang bermental tidak stabil. Paracelsus menulis bahwa bulan baru membuat orang-orang dengan mental tidak stabil menjadi semakin parah.
Tetapi pengaruh dan energi bulan purnama dan baru tidak selalu negatif. Para nelayan di Nora Scotia mengetahui bahwa penangkapan ikan terbesar ikan hering terjadi pada saat bulan purnama.
Aristoteles dan Plini yakin bahwa gempa bumi biasanya terjadi pada saat bulan Baru. Dr. Toksoz, seorang ahli geofisika, penasaran dengan pengaruh bulan terhadap gempa bumi. Ia mempelajari 2000 gempa bumi dan menemukan bahwa gempa bumi terjadi dua kali lebih banyak pada bulan baru dan purnama. Jika informasi ini ditanggapai dengan lebih serius, kita mungkin akan lebih waspada ppada gempa bumi.
Proporsi terbesar dari tubuh manusia adalah air. Jika bulan bisa mempengaruhi pasang surut air laut, ikan hering, dan sebagainya, sangat logis jika manusia juga bisa terpengaruh kangsung oleh bulan.
Energi fase bulan merupakan pengenatahuan kuno yang ada di bergbagai belahan dunia. Pengatahuan tentang bulan ini digunakan oleh orang-orang Pagan, ritual-ritua gaib, dan para cenayang. Fase bulan tertentu menghasilkan energi unik yang bisa diserap oleh manusia melalui tahap besar dan kecil.
Bulan secara tradisional dikaitkan dengan tiga aspek dari tiga Dewi: Maiden [Bulan Sabit], Mother [Bulan Purnama], dan Crone [Bulan Gelap]. Tiga aspek ini juga terhubung dengan alur energi khusus: Waning [Penurunan] dan Waxing [Peningkatan]. Anne Kent Rush dalam Moon, Moon, menulis bahwa pentingnya posisi wanita dalam suatu komunitas bergantung pada bagaimana masyarakat memandang nilai bulan. Artinya jika mereka menganggap remeh bulan, maka mereka juga akan menganggap remeh wanita. Wanita dan bulan terikat satu sama lain.
Wanita secara tidak sadar mengetahui keterkaitannya dengan bulan melalui tubuh dan menstruasi mereka. Pria tidak memiliki keterkaitan fisik yang kentara. Tapi sebuah perusahaan taksi di Jepang akan berkata bahwa pria juga terpengaruh oleh rembulan. Mereka mempelajari bahwa kecelakaan sering terjadi pada waktu tertentu yaitu posisi-posisi bulan tertentu.
Filosofi Cina tentang Yin dan Yang terkait dengan periode Waning dan Waxing rembulan serta peningkatan dan penurunan energi hidup manusia. Astrologi hindu juga memperhatikan pentingnya fase rembulan Waxing akan hidup lebih lama. Dengan menyadari pengaruh rembulan pada kita, akan menghemat waktu, energi, dan mengurangi frustasi. Bulan sabit dan bulan baru adalah saat yang tepat untuk introversi, Bulan Puranama adalah saat yang tepat untuk ekstroversi.
Sejarah Kalender Bulan
Ada tiga jenis kalender: Solar, Lunar, dan Luni-Solar. Kalender digunakan untuk menciptakan tanggal. Kalender menandai waktu-waktu tertentu seperti gerhana bulan dan matahari. Kalender yang paling kuno adalah Lunar berdasarkan rembulan. Kalender Solar merupakan penemuan yang lebih modern, jika dibandingkan dengan lama manusia mendiami planet ini. Banyak penemuan arkeologis dan dokumen sejarah yang menunjukan bahwa kebudayaan awal manusia berada di sekitar rembulan dan fasenya. Beberapa perayaan diketahui berdasarkan fase rembulan.
Kalender kuno di Cina dibuat berdasarkan siklus Lunar, dengan tetap memperhatikan matahari dan bulan. Dua puluh delapan pembagian kalender Lunar Cina disebut Hsiu yang berarti Rumah. Setiap rumah dihuni seorang ksatria penjaga Dewi bulan. Kalender serupa juga digunakan di Jepang, Korea, dan Vieatnam.
Kalender kuno di Kaldea, Babilonia, Mesopotamia, Yunani, Roma, dan Kelt juga berdasarkan bulan. Pendeta-pendeeta Babilonia mengajarkan bahwa Dewa Marduk menghitung hari-hari suci dan musim berdasarkan pergerakan bulan. Pemuja bulan di Kaldea percaya bahwa pergerakan bulan melalui simbol-simbol zodiak menenntukan nasib seseorang.
Bahkan sampai saat ini, orang-orang muslim masih menggunakan bulan dan tahun Lunar. Kalender Islam terdiri atas 354 atau 355 sehingga puasa Ramadhan harus diperhitungkan berdasarkan bulan.
Bulan tidak hanya menampilkan satu bentuk dan ukuran. Ia berubah-ubah mulai Sabit sampai Purnama, kemudian kembali ke sabit, dalam ±29 ½ hari. Kadang-kadang bulan tampak lebih besar. Ini dikarenakan orbit rembulan yang berbentuk elips dalam mengelilingi bumi. Jika ia berada dekat dengan bumi [perigee], bulan terlihat 15% lebih besar daripada saat ia jauh [apagee]. Energinya lebih besar dari biasanya. Secara teoritis, kekuatan magis juga akan meningkat.
Sudut bulan yang bervariasi pada zenithnya menyebabkan bulan terbit lebih tinggi dari biasanya. Ini dikarenakan orbit bulan tidak tepat berada pada ekuator bumi, di saat sseperti ini energinya sangat bagus.
Karena bulan dipengaruhi oleh matahari dan sudut yang ia buat antara bulan dan bumi, maka energinya juga terpengaruh.
Meski demikian, harus tetap diingat bahwa bulan adalah ciptaan-Nya, demikian juga energi yang terkandung di dalamnya. Jadi bijakasanalah menyikapinya. Bulan tetap lah bulan yang dulu, yang mengilhamkan banyaka lagu, yang tak genit tatkala sabit, yang menggetarkan sukma tatkala purnama. Bulan yang kini tetap sujud kepada Yang Widhi, Yang menyebabkan kita malu andai tak sujud! Tuhan Mahakreator! Terang bulan-Mu terang dikali. Menambah iiman kepada-Mu niscaya akan menenagkan hati.
Sumber:
D.J. Conway/2011/bulan
Dedy Suardi/1989/ Tafakur Di Galaksi Luhur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf