Mimpi Kreatif
Kegiatan bermimpi itu sendiri adalah sebuah aksi yang
kreatif. Kita mengambil ingatan yang pernah terjadi, sesuatu yang pernah kita
khawatirkan hari sebelumnya, atau sesuatu tentang masa kecil, dan mungkin juga
tentang konflik yang belum selesai, ke dalam mimpi kita. Lalu, kita merangkai
sebuah cerita seputar hal-hal tersebut yang semuanya dalam durasi mimpi
terlihat masuk akal. Bagi kebanyakan orang, cerita-cerita ini akan memiliki
relevansi terhadap kehidupan kita sehari-hari.
Bawalah Tidur
Banyak orang melaporkan bahwa peribahasa lama, bawalah
masalahmu tidur, adalah sesuatu yang sangat berguna. Studi menunjukan bahwa
orang-orang yang dihadapkan pada sebuah situasi yang penuh tuntutan, seperti
wawancara kerja, akan menghabiskan lebih banyak waktu pada malam hari dalam
fase tidur REM.
Menggunakan Mimpi
Kegunaan mimpi tidak hanya untuk memperkaya kehidupan
emosional kita. Mimpi bahkan kelihatannya dapat memperkaya kinerja intelektual
kita. Sudah terbukti bahwa ada kolerasi antara lamanya fase tidur REM dan
ingatan. Makin banyak kita bermimpi, makin baik ingatan kita.
“Membawa sebuah masalah dalam tidur bisa memunculkan solusi” |
Tidur Dengan Masalah
Schatzman mendapatkan hanya sedikit respons terhadap
artikelnya. Beberapa orang merespons dengan apa yang mereka pikir adalah
jawabannya. Jawaban yang menurut mereka masuuk akal, tapi sayangnya bukan
merupakan solusi dari teka-teki tersebut. Namun demikian, ada beberapa yang
menjawab sebagian atau mendekati jawaban sebenarnya, yang mengindikasikan bahwa
pikiran mereka memang telah berkutat dengan masalah tersebut saat tidur.
Mimpi Sebagai
Pemecah Masalah
Ada banyak contoh dalam ilmu pengetahuan dan literatur yang
menunjukan bahwa ide-ide hebat muncul dalam sebuah mimpi. Namun demikian, kebanyakan
ide tersebut tidak hadir serta-merta, tapi lebih merupakan respons terhadap
sebuah periode panjang pemikiran untuk memecahkan sebuah masalah.
Pikiran
bawah sadar akan selalu mencoba mencari solusi walaupun pikiran sadar tidak
mengetahuinya. Karena itu, pandangan-pandangan kreatif yang muncul aan datang
dari sebuah reorganisasi informasi yang sudah tersimpan dalam ingatan. Dalam
mimpi, kita menelusuri tempat-tempat penyimpanan ingatan sebagai usaha untuk
menemukan pengalaman masalah lalu yang berhubungan dengan dilema kita saat ini.
Kreativitas tersebut datang saat kita menyatukan hal-hal yang sepertinya tidak
saling berhubungan menjadi relevan.
“Ternyata
mimpi bukan hanya menjadi sumber inspirasi dalam ilmu pengetahuan belaka.
Kemungkinan besar, kreasi paling terkenal yang dihasilkan melalui mimpi adalah
puisi narasi hasil karya Samuel Taylor Coleridge yang berjudul Kubilai Khan.” –Kubilai
Khan
“Banyak
penulis menyebutkan masa tidur mereka sebagai sumber kreasi-kreasi terbaik.
Penulis puisi sekaligus pelukis William Blake (1757-1827) menyatakan bahwa
mimpi adalah seumber kreasi. Ia percaya bahwa ia mendapatkan turunan-turunan
dari dunia spiritual dalam mimpinya. Blake bahkan membuat sebuah lukisan yang
berjudul (Orang yang Mengajarkan Blake Melukis dalam Mimpinya)”-Blake
Mimpi Sebagai Inspirasi
Kita semua
adalah pengarang. Tiap malam, pikiran kita membawa kejadian serta pikiran hari
sebelumnya dan merangkai semuanya dengan gambar-gambar ingatan kita. Pikiran
bisa membuat sebuah cerita yang mengerikan atau indah. Pikiran dapat menghibur
atau menakutkan. Pikiran dapat mengingatkan kita tentang kejadian-kejadian masa
lalu yang telah kita lupakan. Terkadang, pikiran juga dapat menyelesaikan
masalah kita.
Yang harus
diingat adalah bahwa mimpi biasanya datang dari ingatan. Jadi, hampir tidak
mungkin seseorang yang belum pernah menulis atau melukis dapat terbangun
tiba-tiba dan menghasilkan sebuah karya agung dari hasil mimpinya. Kemampuan
mencipta harus sudah ada sebelumnya pada sang seniman untuk dapat menghasilkan
sesuatu dari mimpi.
Intinya,
bermimpi itu seperti saat kita terbang lalu terjatuh. Indah, buruknya tidak
terasa, namun berharap kita jatuh pada hal positif apa yang sudah kita targetkan
sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf