Senin, 21 November 2011

KLONING MANUSIA

KLONING MANUSIA

Era manusia super mungkin bakal segera terwujud. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran telah menghilangkan ketidakniscayaan itu. Melalui teknologi kloning, siapapun bisa diduplikasi.
Seperti teori yang diterapkan pada hewan, proses kloning pada manusia tidak jauh berbeda. Kloning manusia merupakan teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dillakukan dengan cara mengambil sel tubuh (somatik) dari tubuh manusia kemudian diambil inti selnya (nukleus) dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur ovum wanita yang telah dihilangkan inti selnya dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasi buatan. Lalu dengan bantuan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel telur. Setelah proses penggabungan ini terjadi, sel tersebut ditransfer ke dalam rahim seorang peremmpuan, agar dapat memperbanyak diri, berkembang, berdifierensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah itu, keturunan yang dihasilkan dapat ddilahirkan secara alami. Keturunan ini akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi sumber inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan.
Pembuahan dan inseminasi buatan dalam proses kloning manusia terjadi pada sel-sel kelaminnya. Seperti diketahui, dalam tubuh manusia terdapat miliaran bahakan trilyunan sel. Dalam setiap sel terdapat 46 kromosom (materi genetik yang mengandung seluruh sifat yang diturunkan pada manusia), kecuali sel-sel kelamin yang terdapat dalam buah zakar (testis) laki-laki dan dalam indung telur (ovarium) perempuan. Sel-sel kelamin ini mengandung 23 kromosom, yaitu setengah dari jumlah kromosom pada sel-sel tubuh.

Pada pembuahan alami, sel sperma laki-laki yang mengandung 23 kromosom bertemu dengan sel telur perempuam yang juga mengandung 23 kromosom. Pada saat terjadi pembuahan antara sel sperma dan sel telur, jumlah krromosom akan menjadi 46 buah, yakni setengahnya berasal dari laki-laki setengahnya lagi berasal dari perempuan. Jadi anak yang dilahirkan akan mempunyai ciri-ciri yang berasal dari kedua induknya baik laki-laki maupun perempuan.

Adappun dalam proses kloning manusia, sel yang diambil dari tubuh seseorang telah mengandung 46 kromosom atau telah mengandung seluruh sifat-sifat yang akan diwariskan. Dengan demikian, anak yang dihasilkan dari proses kloning ini akan mempunyai ciri-ciri hanya dari orang yang menjadi sumber pengambilan inti sel tubuh. Anak tersebut merupakan keturunan yang berkode genetik sama persis dengan induknya, yang dapat diumpamakan dengan hasil fotokopi selembar kertas pada mesin foto kopi kilat yang berwarna, yakni berupa selembar gambar yang sama persis dengan gambar aslinya tampa ada perbedaan sedikitpun.

Proses pempuahan yang alamiah tidak akan dapat berlangsung dengan adannya laki-laki atau tampa adanya laki-laki, dan terjadi pada sel-sel tubuh dan bukan pada sel-sel kelamin. Proses ini dapat terlaksana dengan cara mengambil sel tubuh seorang perempuan dalam kondisi tanpa adanya laki-laki kemudian diambil inti sel yang mengandung 46 kromosom atau dengan kata lain diambil inti sel yang mengandung seluruh sifat yang akan diwariskan. Inti sel kemudian ditanamkan dalam sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Selanjutnya, sel telur ini dipindahkan ke dalam rahim seorang perempuan setelah terjadi proses penggabungan inti sel tubuh dengan sel telur yang telah dibuang inti selnya.

Janin yang dihasilkan dari proses ini akan menjadi sempurna dan lahir ke dunia sebagai seorang bayi. Bayi yang dilahirkan merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama persis dengan perempuan yang menjadi sumber asal pengambilan sel tubuh. Dengan demikianm proses kloning dapat berlangsung dengan sempurna, tanpa memerlukan adanya seorang laki-laki. Proses ini persis seperti ketika anda mencangkok atau menempel mata tunas pada tanaman. Sehingga, sifat-sifatnya menurun persis pada tanaman hasil cangkok atau tempel tersebut.

Kita tahu bahwa proses pewarisan sifat pada pembuahan alami akan terjadi dari pihak ayah dan ibu. Oleh karena itu, anak-anak mereka tidak akan mempunnyai corak yang sama. Dan kemiripan di antara anak-anak, ayah dan saudara laki-lakinya, ibu dan saudara-saudara perempuannya, begitu pula kemiripan diantara sesama saudara kandung, akan tetap menunjukan nuansa perbedaan dalam penampilan fisiknya, misalnya dari segi warna kulit, tinggi, dan lebar badan. Begitu pula mereka akan berbeda-beda dari segi potensi-potensi akal dan kejiwaan yang sifatnya asli (bukan hasil usaha).

Adapun pewarisan sifat yang terjadi dalam proses kloning, sifat-sifat yang diturunkan hanya berasal dari orang yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh, baik laki-laki maupun perempuan. Dan, anak yang dihasilkan akan memiliki ciri yang sama dengan induknya. Sedangkan, ciri-ciri yang diperoleh misalnya sel diambil dari seorang ulama yang faqih, atau mujtahid besar, atau dokter ahli, maka tidak berarti sianak akan mewarisi ciri-ciri tersebut, sebab ciri-ciri ini merupakan hasil usaha bukan sifat asli.

Pertanyaan lain yang mungkin akan muncul adalah: “Kok bisa ya, darimana asal ruh mahluk hasil kloning tersebut?”. Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu kita akan balik bertanya, “Darimana asalnya ruh Nabi Adam dan Ibu Hawa, yang lahir tanpa orang tua, juga darimana datangnya ruh Isa yang lahir tanpa seorang ayah?”. Tentu kita akan menjawab, dari ALLAH SWT Yang Maha Kuasa.
“Sesungguhnya misal kejadian ‘Isa di sisi Allah adalah sama seperti kejadian Adam. Ia berkata kepadanya “kun (jadi), maka jadilah.” (QS. Ali Imran [3]:59)

Ayaat ini menunjukan bahwa kejadian semua mahluk adalah dama disisi-Nya. Dengan begitu, kita sadar bahwa semuanya tidak lepas dari kehendak dan campur tangan dari kekuasaan Allah SWT. Sebagaiman dalam Al-Quran bahwa diberitakan tentang perjanjian antara Allah dengan ruh-ruh manusia yang mengakui bahwa Allah adalah Rabb (pencipta, pengatur, pemelihara) mereka.

“Dan, ingatlah ketika Rabb-Mu mengeluarkan keturunan dari anak-anak Adam dari sulbi mereka dan menyuruh mereka bersaksi terhadap dirinya sendiri (atas pertanyaan): ‘Bukankah Aku Rabb kalian?’ Mereka menjawab: ‘Betul kami menjadi saksi’.” (QS. Al-A’raaf [7]:172)
Setiap ruh manusia sudah ada sebelum manusia lahir, sejak manusia pertama hingga manusia terakhir di akhir zaman nanti. Jadi setiap manusia mempunyai ruh yang berbeda-beda satu sama lain.

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. katanya : Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah yaitu suci bersih. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana seekor ternakan yang melahirkan anaknya (dengan sempurna kejadian dan anggotanya), adakah kamu menganggap hidung, telinga dan lain-lain anggotanya terpotong?” (HR. Bukhari, Muslim, Trimidzi, Abu Daud, Ahmad, dan Malik).

Mudah-mudahan sedikit kiranya uraian tersebut bisa menjadi bahan perenungan bagi kita dalam rangka menambah Khazanah Ilmu pengetahuan yang kita miliki selama ini, juga tak lupa sebagai pengembang nikmat Syukur kita pada-Nya. Amin Ya Rabbal alamin.

Sumber:
MI. Manusia kloning pertama yang telah lahir.2010. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf