Berawal dari sebuah “Creative Distrubance” (Istilah
gayanya). Gak bisa tidur siang, jadi bikin rumah-rumahan deh :D jelek, tapi gak
apa-apa yang penting mengenang masa kanak-kanak dan dapet inspirasi.
Rumah.
Sebuah tempat untuk kita berteduh. Mungkin ada dua jawaban yang pertama muncul
dalam benak kita ketika mendengar sebuah kata “Rumah”. Entah itu “Kehangatan”
atau “Kekacauan”.
Setiap
rumah, selalu diisi dengan penghuninya. Entah itu sebuah keluarga, sebuah
pasangan suami isteri, atau mungkin seseorang yang tinggal sendiri. Suasananya
juga pasti berbeda, entah itu hangat, dingin, atau bahkan kacau.
Setiap
orang menginginkan kebahagiaan. Sudah menjadi hal umum. Bahkan mentari pagi pun
berharap semua orang dapat hangat an bersemangat dengan sambutan sinarnya
diujung timur. Tapi adakah, syarat, atau cara agar kita bisa mendapatkan
kebahagiaan itu sendiri? Di dalam rumah?
Setiap
keluarga diberikan cobaan, setiap orang pun begitu. Mulai dari hal materi, kesehatan,
sampai ke hal-hal yang sifatnya batiniah. Semua memiliki kadar kesulitan yang
sama. Yang membedakannya adalah waktu dan bagaimana proses kita ketika
menghadapi semua cobaan itu.
Semua
bertanya, apakah yang membuat kita kuat untuk menghadapinya? Guys?! Would you
want to get magic? LOL. So, semua itu gak ada yang simsalabim. Tentu dengan,
niat, usaha, dan doa. Niat yang tulus dan positif, diikuti dengan usaha dan
tindakan yang positif pula, dan disertai doa yang khusyuk kepada Sang Pencipta.
Karena seBAHAGIA dan seSENGSARA apapun kita di dunia ini. Pada akhirnya kita
akan KEMBALI lagi padanya.
Gak
ada istilahnya niat kamu aja udah GAK BANGET, ditambah kelakuan kamu yang GAK
BANGET, campur sama doa kamu yang NEGATIF. So, jika pun hal itu terwuju, gak
akan baik proses dan hasilnya. Kalau sekarang gak keliatan. Just wait, THE
RIGHT TIME. Karena hidup ini ibarat kita ngelemparin bumerang. Ngueng..
Ngueng.. Ngueng.. Jadi buat yang lagi galau karena problem ini itu, sabar...
InshaAllah selalu ada jalan lain, dan yang terbaik untuk kita, selama kita mau
melakukan NUD tadi (niat, usaha, doa)+positif thinking.
Balik
lagi ke rumah. Rumah yang kita inginkan pasti rumah yang hangat dan harmonis.
Sewaktu-waktu ketika keadaan tidak seperti itu lagi, haruskah kita melakukan
sesuatu? JELAS LAH! Emang dikira gampang? Broken Home? Atau emang yang di
rumahnya lagi ada masalah? Atau malah yang tinggal sendiri juga galau karena
masalah ini itu (Secara gak langsung gue curhat). Jelas lah~
Sumber
kebahagian itu, katanya ada di dalam hati kita. Jadi gak bakal ada yang rebut.
So, kenapa harus menunggu kebahagiaan itu datang kalau kita bisa buat sendiri?
:D Gue ngomong gini kayak yang gampang banget ya? LOL. Sekedar berbagi
aja J no more sense.
Gak
akan di bahas lebih lanjut, karena gue yakin bakalan bosen banget. Cuma
ada sedikit pesan yang bisa gue tangkep dari “creative distrubance” gue
yang bikin rumah-rumahan tadi.
Buat
yang broken home. I know, it’s hard. Gue punya sodara yang sama seperti
itu. Tapi gue belajar banyak dari dia. Ketika dia mau berusaha untuk
tetap membuat keadaan rumahnya harmonis, dengan kekonyolan sanguinisnya dia,
dan usaha-usahanya untuk tetap membuat komunikasi antar kedua orangtua nya yang
sudah berpisah tetap lancar, meski gak semudah yang gue omongin. Tapi
(kok jadi elu gue? Sorry ya) Ok, tapi aku salut banget sama dia, meski
sebenarnya dia rapuh banget, kalau udah dibelakang keluarganya, tapi dihadapan
keluarganya dia adalah sosok yang sangat dewasa, dan sekaligus bisa menjadi
penyayang seperti sosok kedua orang tuanya bagi adik-adiknya. And, buat yang di
rumahnya banyak masalah. Percaya deh, di dunia ini gak aa keluarga yang gak
pernah dapet cobaan. Cuma beda bentuk dan waktunya. Sama misal keluarga si A
punya masalah ekonomi, keluarga B punya masalah batin (Di rumahnya ribut terus,
ibarat awet rajet. Emang pacaran) Atau keluarga yang tidak dikaruniai anak. De
el el. Jangan disangka mungkin kelihatannya orang-orang kayak gak punya
masalah. Tapi, sebenarnya mungkin dia punya, dan mungkin lebih berat dari apa
yang kita hadapi sekarang. Buat yang sendirian dirumahnya sepi~ kesepian itu
bisa jadi rame, kalau kita mau BUAT itu jadi RAME.
Itu
sebabnya betapa pentingnya menyikapi diri, dengan keadaan. Mulai dari diri
kita, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, lingkungan
umum, de el el. Sesuatu yang sulit itu bisa menjadi mudah, ketika kita mau mengembalikan
semua kesalahan itu pada diri kita, agar kita belajar. Dan bersandar pada Sang
Khalik, agar tenang bawaan untuk kita menghadapinya. InshaAllah
Bulan
Kecil