Jumat, 05 Oktober 2012

Partikel-Partikel Kehidupan: Part I


Pic Sourced: Saat Semesta Berbicara
Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan segala keindahan dan kenikmatannya. Menjalani sebuah proses kehidupan. Mulai dari kita terlahir dari rahim Ibu, tumbuh menjadi anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kehidupan di bumi ini tidaklah mudah, tidak hanya sekedar menikmati, tidak hanya sekedar dicintai, dan tidak sekedar bersenang-senang. Sama seperti langit yang kosong, selalu ada awan cerah, dan awan mendung, ada siang dan malam, ada suka ada duka, ada penderitaan dan ada kebahagiaan.
Ya, dunia ini mempunyai hukum-hukum yang mengikatnya. Kita di sini tak lepas dari hukum sebab akibat. Ketika kita memberi, suatu saat kita kan menerima. Dan kita di sini tak lepas dari hukum polaritas. Jika sesuatu itu ada, kebalikannya juga pasti ada. Sama seperti kegagalan yang selalu diikuti oleh benih-benih keberhasilan.
Selama menjalani proses, selalu ada ujian. Tak lain untuk membuat kita menjadi lebih kuat, dan lebih dewasa dalam menyikapi setiap persoalan yang datang. Pernah sempat terpikirkan untuk menyerah, dengan masalah, penderitaan, atau kegagalan yang sudah tak sanggup lagi untuk kita hadapi. Itu sebab adanya sebuah penyesalan. Tak jauh untuk mengevaluasi diri, membuat kita belajar dari kesalahan, dan dari apa yang kita lakukan di waktu sebelumnya.
Disinilah motivasi itu berperan. Saya pribadi sempat berpikir, “Untuk apa saya terus berjuang menghadapi sebuah masalah, jika tak ada yang mendukung, dan memotivasi diri saya?”. Sebuah pertanyaan yang konyol. Hingga saya menyadari, sebuah motivasi itu tak datang hanya dari oranglain, tapi dimulai dari diri sendiri. Untuk itu, dalam segala masalah yang saya hadapi, saya selalu bersemangat, untuk orangtua dan adik-adik saya. Dan untuk semua yang sudah mensupport saya, baik secara langsung maupun tidak. Memang, mungkin apa yang kita lakukan itu tak dapat mengembalikan semua jasa orangtua, keluarga, dan orang-orang yang sudah mau membantu kita. Yang penting adalah sebuah usaha, berusaha dan bersemangat. Saling merangkul dan melindungi, saling menyelimuti dengan cinta kasih dari-Nya. Karena balasan itu sesungguhnya akan datang, dengan cara yang cantik dan indah, dari-Nya. InshaAllah.
Itu sebabnya kenapa kita harus selalu positif thinking, dalam setiap melakukan kegiatan. Mulai dari niat yang positif, diikuti dengan tindakan yang positif, meski melalui proses yang tidak mudah, InshaAllah, semua itu akan membawakan proses dan hasil yang positif pula.

“Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya.” (HR. Ibnu Majah)

Tapi, jangan. Jangan sampai kita terlena dengan segala keindahan dunia, dengan berbagai cara dunia yang indah itu, membuat kita buta akan kehidupan yang sebenarnya nanti. Itu sebabnya kita tak boleh lupa dengan kewajiban kita terhadap Sang Pencipta. Segala kenikmatan itu tak lepas dari-Nya, tapi kadang kala kita lupa untuk bersyukur, kita merasa hidup ini adalah milik kita, kita lupa bahwa kehidupan di bumi ini sebenarnya hanya tempat bersinggah, hingga akhirnya nanti kita kembali ke kehidupan yang sebenarnya.
“Seseorang yang telah mencapai tingkat kesadaran-Nya. Bagi mereka nikmat yang paling tinggi adalah nikmat mencapai Ridho-Nya. Dan mereka yang buta akan dunia, bagi mereka tidak akan pernah puas dengan nikmat yang didapatkannya.”
            Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Amin Allahumma Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf