Malam
universe sahabatku,
Untuk kesekian
kalinya, mungkin kau bosan dengan cerita-cerita hati yang ku buat. Entah
kenapa, efek kopi yang ku minum kali ini, membuatku mengantuk.
Sebentar
saja.
Aku mulai menutup
mata dengan kedua tanganku. Dan mengingat kembali, apa saja yang sudah terjadi
sejak ku mulai membuka mata pagi tadi.
Sambil berhitung
dalam hati.
Satu
Dua
Tiga
Hari ini kalau boleh ku gambarkan, kira-kira seperti
sebuah lingkaran abu-abu yang dikelilingi oleh corak pelangi.
Putih yang
bersembunyi di balik hitam. Terkunci diantara pelangi. Seperti diriku yang
terus berputar dalam kelabu.
Ingin, rasanya aku bebas. Keluar
dan meraih pelangi.
Cukup.
Airmataku menetes lagi.
Tapi kali ini sambil tersenyum.
Semua
mengharapkan kebahagiaan dalam hidupnya. Sungguh aku merasa sangat bodoh.
Ketika aku hanya bisa menangis dan tak melakukan apa-apa. Ketika berharap untuk
bebas. Disentuh dan menyentuh pelangi.
Sekali lagi aku hanya tersenyum.
Airmata menetes, seirama dengan hujan di malam itu.
Ku tuliskan hasil evaluasi hari
ini:
“Ketika
semua orang mengharapkan kebahagiaan dalam hidupnya. Cobalah untuk tidak selalu
menunggu. Ketika kita membuatnya sendiri? Sama seperti diriku yang kelabu
ini, mengapa tidak mungkin, jika kita bisa membuatnya menjadi pelangi?”
Oktober, 2012-10-19
Putri Kecilmu, Bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf