Sabtu, 20 Oktober 2012

Mendung & Pelangi

Malam universe sahabatku,

Untuk kesekian kalinya, mungkin kau bosan dengan cerita-cerita hati yang ku buat. Entah kenapa, efek kopi yang ku minum kali ini, membuatku mengantuk.

Sebentar saja.

Aku mulai menutup mata dengan kedua tanganku. Dan mengingat kembali, apa saja yang sudah terjadi sejak ku mulai membuka mata pagi tadi.

Sambil berhitung dalam hati.

Satu

Dua

Tiga

 Hari ini kalau boleh ku gambarkan, kira-kira seperti sebuah lingkaran abu-abu yang dikelilingi oleh corak pelangi.

Putih yang bersembunyi di balik hitam. Terkunci diantara pelangi. Seperti diriku yang terus berputar dalam kelabu.
Ingin, rasanya aku bebas. Keluar dan meraih pelangi.

Cukup.

Airmataku menetes lagi.

Tapi kali ini sambil tersenyum.

Semua mengharapkan kebahagiaan dalam hidupnya. Sungguh aku merasa sangat bodoh. Ketika aku hanya bisa menangis dan tak melakukan apa-apa. Ketika berharap untuk bebas. Disentuh dan menyentuh pelangi.

Sekali lagi aku hanya tersenyum. Airmata menetes, seirama dengan hujan di malam itu.

Ku tuliskan hasil evaluasi hari ini:
     
 “Ketika semua orang mengharapkan kebahagiaan dalam hidupnya. Cobalah untuk tidak selalu menunggu. Ketika kita membuatnya sendiri? Sama seperti diriku yang kelabu ini, mengapa tidak mungkin, jika kita bisa membuatnya menjadi pelangi?”





Oktober, 2012-10-19
Putri Kecilmu, Bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf