Jumat, 19 Oktober 2012

Ketika Aku & Kamu




Waktu itu, adalah awal pertemuan kita. 

Indah ya? 

Tuhan selalu punya cara yang indah dalam mempertemukan kita dengan cinta. Semuanya, dimulai dari mata yang saling membaca, telinga yang saling mendengar, hidung yang saling menghirup kesejukkan, mulut yang saling berbicara, senyum yang saling menyemangati, dan cinta yang saling menyentuh hati.

Satu

Dua

Tiga

Kita berputar dalam lingkaran yang sama.

Hingga...

Ketika ku bertanya benarkah cinta tak harus memiliki? Kau menjawabnya lembut. Dengan caramu membuatku tertawa dan tersenyum, disaat kita berpisah.

Waktu terus berlalu...

Dandelion putih telah membebaskan dirinya untuk memulai keindahan yang baru. Sama seperti diriku kini, yang sedang membebaskan diri dari cinta. Dan berharap, cinta itu akan datang kembali, bersamamu.

Harapan hanya menjadi sebuah harapan. Ketika aku sangat merindukan, kehadiranmu yang bersembunyi diantara keramaian. Tawa candamu yang mengahatkanku. Senyum manismu yang setia menyambut dan mendengarkan keluh kesah hatiku. Juga kehangatanmu yang menyelimuti kesendirianku.
Ketika dandelion kecil telah memulai kembali kehidupannya. 

Cinta itu datang lagi, bersamamu. Membawa kisah-kisah yang sempat kita tinggalkan di malam konstelasi Taurus. Bulan dan Bintang menjadi saksi perpisahan itu, dan kini menemani kembali pertemuan kita ini.

Satu

Dua

Tiga

Empat

Tahun-tahun yang telah kita lalui bersama. Hingga perpisahan itu datang kembali, dan menjemput salah satu dari kita untuk pulang.

Kalau ada sesuatu yang dapat ku ceritakan padamu di saat terakhir kita. Akan ku ceritakan kembali awal sebuah pertemuan kita. Karena dari setiap pertemuan dan perpisahan yang pernah kita lewati. Aku tidak akan takut lagi, akan perpisahan terakhir ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf