Karena Allah menciptakan malam agar udara menjadi dingin dan untuk ketenangan serta ketentraman, maka Ia tidak menjadikan malam menjadi gelap gulita tanpa cahaya sama sekali, yang mengakibatkan tidak ada satu pekerjaanpun yang dapat dilakukan. Mungkin manusia perlu mengerjakan sebagian pekerjaan mereka di malam hari, baik karena terpaksa atau karena waktu yang sempit di siang hari. Ha itu mungkin terjadi karena udara yang sangat panas di siang hari atau karena sebab-sebab lain. Jadi cahaya bulan di malam hari termasuk yang kita butuhkan untuk membantu hal itu. Maka Allah menjadikan cahaya bulan muncul pada sebagian malam. Namun, Ia mengurangi cahaya bulan di bandingkan cahaya dan panas matahari, agar kesungguhan manusia bekerja pada siang hari. Karena, hal itu dapat menghilangkan kenikmatan ketenangan dan ketentraman sehingga dapat merugikan mereka.
Ia menciptakan bintang-bintang sebagai hiasan langit serta kesenangan bagi penduduk bumi. Perhatikanlah, alangkah rapinya pengaturan ini ! Ia menjadikan gelap memiliki giliran dan dalam masa tertentu karena adanya kebutuhan kepadanya. Diantara masa gelap dengan masa gelap berikutnya, Ia menjadikan cahaya agar sesuatu yang menbutuhkannya dapat menjadi sempurna.
Pada bulan terdapat pengetahuan tentang bulan-bulan dan tahun-tahun. Itu merupakan manfaat dan nikmat dari Allah SWT. Pada Bintang-bintang terdapat kepentingan yang lain lagi. Padanya terdapat petunjuk-petunjuk dan tanda-tanda berbagai waktu untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan seperti bertani dan berkebun; juga dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam perjalanan di darat dan di laut; dan untuk mengetahui hal-hall yang biasa terjadi seperti badai, udara panas, dan udara dingin. Dengan bintang-bintang, orang-orang yang mengadakan perjalanan dapat memperoleh petunjuk di kegelapan malam, dapat menempuh padang tandus yang tak berpenghuni, dan lautan yang luas sebagaimana yang dikatakan oleh Allah SWT.
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut” [Qs. al-An’am: 97]
Bintang-bintang di langit juga silih berganti berada di depan dan di belakang, terbit dan tenggelam dengan keelokan dan keindahannya. Begitu pun bulan; keadaannya berubah-ubah yaitu membesar dan mengecil, bertambah dan berkurang, serta bersinar dan terhalang sinarnya. Semua itu merupakan petunjuk atas kekuasaan penciptanya yang mengubah-ubahnya untuk kebaikan alam. Kemudian pikirkanlah rotasi bintang-bintang di planet ini pada setiap siang dan malam dengan perputaran yang cepat. Perjalanannya dapat diketahui dan disaksikan, karena kita menyaksikannya terbit dan terbenam. Jika tidak karena perjalanannya yang begitu cepat maka ia tak akan menempuh perjalanan yang jauh ini dalam waktu 24 jam. Kalaulah tidak karena pengaturan Allah dengan meninggikannya sehingga kita tidak mengetahui perjalanannya yang sangat cepat pada orbitnya, niscaya mata kita akan menjadi sialu karena gerakannya yang cepat sebagaimana yang kadang-kadang terjadi jika kilat menyambar di udara.
Pikirkanlah perlindungan Tuhan Yang Maha Mencipta dalam menentukan perjalanan bintang-bintang itu di tempat yang sangat jauh agar perjalanannya tidak menimbulkan kejadian yang tidak dapat ditanggung. Jadi, dalam setiap keadaan ia ditentukan menurut kebutuhannya.
Perhatikanlah benda-benda langit yang muncul pada sebagian waktu dalam setahun dan terhalang pada sebagian waktu yang lain seperti bintang kartika, bintang gemini, dan lain-lain. Jika semuanya itu muncul pada waktu yang sama maka bintang-bintang itu tidak dapat menjadi petunjuk bagi manusia untuk mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya. Terbitnya sebagian bintang itu pada suatu waktu tertentu dan tidak pada waktu lainnya dapat bermanfaat bagi manusia. Karena itu banat na’sy (nama bintang) dijadikan selalu terllihat dan tidak hilang karena ada manfaat – manfaat tertentu. Ia seperti tanda-tanda yang digunakan sebagai petunjuk oleh manusia pada jalan-jalan yang tidak diketahui di darat maupun di laut. Ia tidak hilang dan tidak pula tertutup.
Kemudian perhatikanlah, seandainya bintang-bintang itu tetap, maka hilanglah petunjuk-petunjuk yang dapat diketahui dengan berpindah-pindahnya bintang-bintang itu, sebagaimana berpindahnya matahari dan bulan di tempat-tempatnya dapat menunjukan beberapa hal yang terjadi di alam. Karena, jauhnya perjalanan sesuatu yang berpindah itu dapat diketahui dengan berpindahnya dari bintang yang dekat; sebagaimana perjalanannya dapat diketahui dari tempat-tempat ia bertolak. Matahari, Bulan, dan Bintang-bintang mengelilingi alam ini dengan perputaran yang tetap pada empat musim dalam setiap tahun utnuk kepentingan semua yang ada di dalamnya, baik hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lainnya dengan ketentuan Allah SWT.
Di antara hikmah yang agung adalah diciptakannya tata surya ini yang dengannya alam ini menjadi kokoh dengan aturan yang sangat rapi, dimana dalam masa yang panjang tidak terjadi perubahan. Jika terjadi perubahan dalam perkara yang besar ini maka manusia tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memperbaikinya. Jika terjadi perubahan padanya, maka perubahan ini akan menyebabkan suatu kejadian besar di bumi, karena tegaknya bumi terkait dengan langit. Jadi, semua itu berlangsung atas kekuasaan Allah SWT. Semuanya tidak ada yang kacau, tidak ada yang rusak, dan tidak ada yang terlambat dari waktunya untuk kepentingan alam ini.Subhanallah, Mahasuci Allah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.
[Dengan bintang-bintang, orang-orang yang mengadakan perjalanan dapat memperoleh petunjuk di kegelapan malam]
Sumber: Ghazali, Imam. Keajaiban Penciptaan Mahluk. Jakarta: 2011. Zaytuna.
Sumber: Ghazali, Imam. Keajaiban Penciptaan Mahluk. Jakarta: 2011. Zaytuna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf