Jumat, 02 Desember 2011

Menghadapi Rasa Takut

"Biarkan rasa takut itu, hargai, terimalah, dan hadapi"


Bagaimana menghadapi rasa takut ?
Rasa takut bila dibiarkan berlarut-larut akan berakibat tidak baik bagi kesehatan mental maupun kesehatan fisik. Fobia yang masih awal dapat disembuhkan dengan cara yang umum. Misalnya, pilot yang pernah mengalami kecelakaan udara dianjurkan untuk terbang kembali sesegera mungkin. Yang paling penting dalam hal ini adalah suatu situasi yang membangkitkan kecemasan harus dihadapi kembali segera mungkin, lebih baik lagi kalau dibantu oleh seseorang yang kita percayai.

"Jika kau memiliki beban berat, tendang beban itu, dan manfaatkan momentumnya, itu akan membuat mu lebih kuat" - Butterfly

Adapun cara yang lain rasa takut dan khawatir dalam konteks yang luas adalah bahwa bila kita menghadapi rasa takut, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengakui rasa takut tersebut sebagaimana adanya. Dengan menerima semua hal yang membuat takut dan khawatir itu lalu mengembalikannya semua kepada diri sendiri, insyaallah hal itu semua akan lebih mudah kita terima dan kita lewati.

Takut akan kegagalan, pesimis?

Kuncinya:
-Mendekat KepadaNya
-Mengenali Diri Sendiri
-Pengendalian Diri
-Mengontrol Emosi
-Terbuka

Semua orang pernah mengalami kegagalan. Apa sebabnya kita takut terhadap suatu kegagalan, sehingga kita abaikan kesempatan untuk mengecap kebahagiaan Sebab-sebabnya tentu banyak. Semisalnya, karena rasa rendah diri, atau disebabkan karena pengalaman. Ada istilah “Hold the past, to walk the future” Genggam masalalu, untuk melangkah ke masa depan. Jadikan pengalaman-pengalaman dimasa lalu itu sebagai bekal untuk melangkah ke masa depan. Pikirkan bahwa ini adalah sebuah proses, hal atau masalah seberat apapun itu adalah proses penyempurnaan diri untuk menjadi lebih baik lagi. Pikirkan bahwa akan ada hal lain, akan ada masalah lain yang lebih rumit kedepannya dan kita akan siap menerima dan menghadapi itu semua. Pikirkan untuk melakukan yang terbaik, sebagai rasa syukur kita menjalani hidup ini dengan kebaikan sebagai benih-benih pohon jiwa. Coba untuk membagi dengan orang-orang terdekat, atau orang yang anda percayai, setidaknya hal itu akan meringankan beban itu sendiri. Pikirkan bahwa kita tidak sendiri, kita sealu bersama, dalam harmoni.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf