Pernahkah kita memperhatikan indahnya suasana di pagi hari? Apa yang dirasakan saat memandang keindahan itu? Pernahkan kita bersyukur karena dapat merasakan keindahan itu? Atau mungkin kita hanya mengabaikannya saja?
Bagaimana matahari bersinar, memberi kehangatan di setiap kilau sinarnya. Bagaimana langit cerah terlukis. Bagaimana sejuk embun yang membasahi. Bagaimana merdu kicau burung dipagi hari. Bagaimana tenang air menggenang. Bagaimana kesegaran hijau pepohonan dan rerumputan. Bagaimana hangat kebersamaan yang dihiasi dengan senyuman. Bagaimana cinta yang menyeimuti bumi ini, Subhanallah.
Mungkin kita telah lupa, mungkin kita terlalu sibuk dengan semua hasrat dunia. Lihatlah sekeliling kita, hal yang paling sederhana, yang mungkin tak pernah kita sadari, tak pernah diingat, bagaimana kemurnian nurani, kesucian jiwa, akan hal-hal negatif yang menghambat jalannya Energi itu mengalir.
Selalu ada masalah, untuk apa ...
Kehidupan memang selalu ada masalah seitap harinya. Masalah itu adalah sebuah prses, proses penyempurnaan Jiwa. Masalah-masalah yang dapat menyisakan berbagai emosi dalam pikiran. Setiap hari sepanjang hidup ini kita akan berjumpa lagi dengan pengalaman atau peristiwa baru yang menimbulkan masalah dan emosi negatif baru. Ketika berharap menjadi jiwa yang selalu segar, tak ada salahnya meniru sifat alami tubuh, membuang kotoran dari organ cernanya setiap hari. Dengan pikiran sebagai organ cerna bagi Jiwa, biarlah ia selalu bersih dan bebas dari sisa "kotoran" emosional yang terbentuk dari permasalahan hari kemarin. Siapa saja pribadinya segar serupa "kesegaran pagi", dengan tubuh dan pikiran yang selalu dalam keadaan segar, bebas dari ampas makanan dan emosional, bisa dipastikan akan banyak orang yang datang kepadanya demi mencari "makanan" segar bagi Jiwa di perjalanan kehidupan ini.
Hari ini aku adalah awan. Awan putih menjadi lukisan langit. Awan hitam menjanjikan kesejukan bagi langit. Saling melengkapi, membangun makna yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf