Sadar tidak, kalau keseharian kita selalu
dipengaruhi oleh oranglain?
Setiap hari
kita selalu berhubungan dengan berbagai urusan, bagaimana diri kita berpikir
dan merasakan tentang diri sendiri dan oranglain. Juga bagaimana pikiran dan
perasaan itu mempengaruhi perilaku kita dalam keseharian. Salah satu yang
dirasakan sangat penting adalah pikiran dan perasaan kita tentang oranglain
dalam bentuk ketertarikan atau yang kita sebut dengan attraction. Salahsatu yang menghabiskan waktu kita di malam-malam
dan hari-hari keremajaan kita, adalah bagaimana disukai dan menyukai oranglain.
Disukai dan menyukai. Serta bagaimana ketertarikan itu muncul? Apa yang membuat
seseorang tertarik? Dan bagaimana itu bisa terjadi?
Dalam
psikologi, attraction dan attractiveness ini dibahas dan
dikaji dalam sebuah mata kuliah psikologi
hubungan interpersonal. Pertanyaan utamanya adalah, "Apa yang membuat
orang-orang saling menyukai satu sama lain?" Hingga saling mencintai. Yang
jelas, proses awal dari cinta adalah menyukai, tertarik atau istilanya attraction.
Ketertarikan, atau perasaan suka ini
tidak hanya dengan lawan jenis ya, tapi juga termasuk bagaimana kita bisa
menyukai teman juga, dan bershabat. Ketertarikan dan perasaan saling menyukai
ini ternyata sudah lama dipikirkan, bahkan saat jaman-jaman dahulu. Anggap saja
misalkan dari jaman batu, orang yang tinggal di gua saja sudah memikirkan bagaimana
caranya agar disukai oleh tetangganya. Jadi, membuat orang tertarik terhadap kita,
dan menyukai orang lain itu, adalah bagian dari sifat alamiah kita. Nah, masalahnya seperti apakah
itu?
Teori pertama dan
yang sangat simple adalah proximity atau jarak..
Ini penjelasan paling sederhana dari attraction.
Jadi, kita cenderung lebih mudah untuk tertarik dan menyukai orang-orang yang
secara jarak itu, paling dekat dengan kita. Jadi, orang yang berjarak lebih
dekat, atau sering berdekatan, akan lebih mudah untuk saling menyukai atau
minimal saling tertarik satu sama lain. Sangat sederhana, tapi ternyata dampak
dan implikasinya tidak semudah itu. Ingin memperbaiki hubungan atau disukai? Gampang,
DEKATIlah dulu. That’s the proximity. Banyak
penelitian yang berhubungan dengan jarak ini. Orang yang berdekatan lebih mudah
berteman dan bersahabat, saling mencintai, dan lain-lain. Sederhanal, tapi
pasti, ya soal jarak.
Ada juga similarity adalah kemungkinan selanjutnya, orang dapat saling
tertarik dan menyukai. Kita cenderung tertarik
dan lebih mudah suka terhadap orang-orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Orang
yang cantik, senangnya berkumpul dengan yang cantik dan buat geng (contoh) Yang
suka musik, berkumpul dan saling menyukai, berteman, dan lain-lain. Kita lebih
mudah menyukai orang-orang yang memiliki kesamaan atribut fisik, sifat,
kesukaan, hobi, dan lain-lain. Itu biasanya, lebih mudah membuat kita tertarik.
Kalau jarak dan adanya kesamaan secara "otomatis" bikin kita berinteraksi,
tertarik, dan menyukai, maka ada faktor-faktor lain yang “psikologis banget”.
Yang paling
populer dan sering mengiringi pikiran dan perasaan kita untuk tertarik dan
menyukai oranglain adalah, "personal atribut" mereka. Salahsatu
"personal atribut" yang sering dan hampir selalu bikin kita klepek-klepek sehingga tertarik dan
menyukai mereka adalah faktor fisik. Istilah psikologinya itu physical
attractivenes. Ada orang yang
tertarik dengan seseorang, karena wajahnya yang tampan atau cantik. Tapi intinya, setiap orang punya physical
attractiveness dan cenderung
tertarik dan menyukai orang juga karena faktor fisiknya itu. Berbeda dengan
ketertarikan dan menyukai karena jarak dan kesamaan, faktor fisik ini cenderung
tidak bertahan lama, dan cenderung dianggap semu. Nah, selain faktor fisik, personal
atribut dari seseorang juga mencakup kompetensi atau kecakapan atau keahlian yang
dimiliki seseorang. Kita mungkin tertarik dengan orang yang pandai bernyanyi,
atau mungkin kita juga tertarik dan cenderung suka dengan orang yang pandai berkarate.
Ketertarikan dan kesukaan kita akan orang lain karena keahlian, kebisaan, dan
kompetensi yang orang itu miliki disebut personal atribut kompetensi.
Nah,tapi dalam
hal kompetensi seseorang ini, ada yang disebut sebagai pratfall effect. Pratfall effect ini adalah, bahwa
atribut kompetensi dari personal seseorang ini bisa jadi sangat disukai dan bisa
jadi malah menjadi bahan yang dibenci. Contohnya, seseorang ganteng dan pandai bernyanyi,
lalu ada sebagian orang yang menjadikan itu bahan untuk menyukai, ada yang
malah benci juga karena faktor itu. Personal atribut ini bisa juga sifat,
seperti hangat, ramah, baik, tukang nraktir, pintar, dan lain-lain.
Terkadang, saking antusiasnya kita tertarik
dan menyukai orang lain, kita sampai bingung menyukai dan tertarik terhadap orang
itu karena apa. Alami. Oke, lanjut ke
fase psikologis lanjut dan lebih kompleks dari sekedar menjelaskan apa itu attraction.
Tadi kita sudah
paham, kira-kira kenapa dan juga seperti apa, biasanya kita cenderung untuk
tertarik atau menyikai seseorang. Lalu, bagimana menjelaskan ketertarikan
bule-bule luar negeri yang suka sama orang indonesia yang menurut kita “engga
banget”? Jarak tidak dekat, secara personal atribut, ah tidak juga. Kesamaan?
Apalagi? Lalu kenapa?. Inilah yang disebut dengan opposite do attraction, justru
perbedaanlah yang membuat kita tertarik dan suka dengan oranglain. Kita cerewet
dan KEPO banget. Tapi malah tertarik
dengan yang pendiam, nerd, kutubuku, dan
lain-lain. Terus kok ada perempuan yang cantik sekali, tapi mau sama laki-laki
yang seperti itu, kaya tidak, tampan tidak, well, tapi itulah ketertarikan. Nah
ternyata theory of attraction ini seru dan unik sekali. Selain hal-hal natural dan kecenderungan wajar
kenapa orang saling tertarik dan menyukai, diantaranya ada yang berhubungan
dengan faktor kesepian. Ada juga sama self-esteem
atau harga diri seseorang.
Kesukaan kita
sama orang lain itu juga bisa meningkat dan bertambah, juga bisa berkurang dan
malah berbalik tidak suka. Suka ini karena reward,
dan tidak sukanya karena ada hal-hal yang membuat kita jadi berkurang rasa
tertariknya. Ketika kita mendekat dan menyukai orang lain, dan orang yang kita
sukai itu juga menyambut rasa suka dan sama-sama tertarik, kesukaan kita bertambah.
Begitu juga sebaliknya, kesukaan yang tidak terbalas, atau penemuan hal-hal lain
yang mengurangi kategori kita akan kesukaan itu, malah bikin ilfee. Itu namanya teori praise
and favor dalam attraction yang disertai dengan reward.
Semakin kita dipuji semakin kita suka sama yang memuji. Jadi, ketertarikan dan
menyukai itu bukan hanya perasaan
sementara, tapi juga berlanjut dan bisa dipelihara bahkan dihilangkan.
Nah, itu dari
segi pemeliharaan atau istilah kerennya itu maintenance of attraction. Teori maintenance ini simple, kalo dia suka kamu karena kamu cantik,
pertahankan kecantikan kamu, atau tambah juga dengan bumbu-bumbu cerdas. Atau
kalau dia tertarik karena cuma kamu yang bisa menyukai dia, karena kamu
tertarik karena opposite do attract,
ya sabar saja, hehehe. Oke itu dari segi pemeliharaan yang simpel, kalo suka,
ya perkuat efek atau faktor yang disuka, atau tambah faktor lain yang mmperkuat
kesukaan.
Nah, sekarang dari segi personal, atau dari segi internal diri kita
terhadap bagaimana menyukai dan disukai oranglain. Kondisi seseorang yang sedang galau dan dalam kondisi kesepian itu membuat seseorang, lebih mudah
untuk menyukai seseorang. PENTING!. Istilahnya sih, orang
yang lagi insecure itu lebih butuh
untuk disukai dan mudah tertarik terhadap oranglain. Peluang kita untuk disukai
oleh seseorang yang baru saja putus cinta itu lebih besar, daripada seseorang
yang jomblo. PENTING BANGET KAN? Orang yang lagi confused secara psikologis cenderung untuk membalas rasa
ketertarikan dan kesukaan seseorang, lebih cepat merespon. Inget ya, ini cuma
membalas ketertarikan dan kesukaan dengan respon yang cepat, jadi cinta dan menerima
pas kamu "tembak" ya belum tentu, hehe. Jadi, jangan berharap dulu, kecuali
kamu bisa me-maintain rasa suka dan tertarik tadi hingga ke titik dimana bisa
saling mencinta.
Oke, dan ini
prinsip terakhir dari ketertarikan nih ya. Maintenance yang paling pas dan baik
dalam attraction itu kalau kita menggunakan teori gradual dalam attraction. Jadi, kan tadi sudah
dibilang bahwa maintain yang bagus itu ya mempertahankan apa yanng disukai atau
yang membuat tertarik, dan kurangi yang bisa menghilangkan. Kalau gradual ini
usahakan, pemeliharaan rasa tertarik dan suka ini berupa tahapan-tahapan atau
grade-grade, jadi bersifat gradual gitu, itu lebih kena. Jadi, rasa suka dan tertarik yang di maintain atau
dipelihara secara gradual itu lebih long-lasting, dan
selalu juga pasti berujung ke love. Contoh, rasa suka yang berawal dari tidak suka, terus jadi suka karen
jarak, terus jadi suka karena kesamaan, terus besok-besoknya jadi suka karena
personal atribut, terus besok-besoknya suka lagi karena opposite do attrac-nya bikin saling ngelengkapin,
biasanya berujung ke love yang long –lasting. Daripada yang sejak awal ketemu udah langsung JEGER
suka gitu. Jadi yang lewat tahapan perjuangan lebih menetap lama daripada langsung
suka. Jadi, menurut theory gradual
method to attract someone itu, ya melalui tahapan-tahapan bukan langsung jeger suka.
Jadi istilah cinta pada pandangan
keseribu itu... Hehehe
Sourced: @infopsikologi on twitter
Nice one...menjabarkan secara spesifik satu persatu poin demi poin...terlebih lagi gampang dicerna dan membawa pembaca pada suatu rangkuman yang sangat mudah dimengerti ;)
BalasHapus