Siapa mengira
pertemuan akan membawa kisah tentang aku dan kamu?
Siapa mengira pula
perpisahan akan mengikat aku dan kamu?
Tak ada alasan yang
tepat membalutnya,
Segulungan kisah
tentang cinta yang suci,
Disini, aku, bersyukur
atas sebuah keistimewaan ini ...
Mata yang tulus
memandang dalam
Sisi gelap pun
adalah nur baginya
Entah kekuatan apa
yang dapat merubah pandangannya
Hingga membuat benakku
menebak-nebak
Sentuhan lembut
jemarimu bercerita
Kekuatan yang tak
mampu terucap
Bahkan dalam
senyummu aku merasakannya
Ya ... Cinta
Hingga ketika ku
yakin, aku milikmu dalam genggaman
Pelangi setia menghiasi
hari-hari kita bersama
Butir kesedihan pun
indah bagai permata
Karena cintamu
dari-Nya adalah suci apa adanya
Sekalilagi, akankah
ini sebuah kepastian ?
Bagai nirmala yang kian redup terselimuti kegelapan
Rasa sakit yang menjerat aortaku hingga nafas ini terpenggal
Kau pergi dengan bayang-bayang angan
Tak bersuara, tak berbau
Hanya tinggal memori, dan kehangatanmu
Ada lembar cerita yang tertulis dan terlewati bersamamu
Saat perpisahan itulah, awal petualanganku yang baru
Ku hadapi dengan keteguhan hati dan cintaku
Agar diri ini lebih kuat dari sejak kita bertemu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf