Salam hangat Indonesia
Alhamdulillah, hari ini, kemarin, esok, dan
seterusnya tidak ada alasan untuk kita tidak berbagi. Akan selalu ada hal
menarik dan hal positif yang bisa kita ambil dari setiap harinya, meski ddalam
hal yang sangat kecil maupun dalam hal buruk sekalipun, pasti akan selalu ada
hikmah yang bisa kita ambil.
Bahasan kali ini sama seperti
bahasan-bahasan sebelumnya, mungkin akan sangat membosankan, tapi tidak ada
salahnya membacanya kembali untuk menambah wawasan dan membuka motivasi untuk
menjadi lebih baik lagi. Sebelumnya, pasti kita sering bertanya untuk apa sih
sekolah ? Untuk apa sih kuliah ? Sebagian besar dari kita menjawab, itu tradisi, untuk belajar, menambah pengalaman,
pengembangan diri, supaya pintar, untuk menerima doktrin-doktrin
dari guru, untuk mendapatkan ijazah,
untuk mendapatkan gelar, supaya masa depannya cerah, supaya mudah mendapat pekerjaan.
Semuanya itu memang ada
benarnya. Kita bersekolah untuk belajar, mendapatkan banyak pengalaman, mengembangakan
potensi diri kita, sehingga kita bisa menganalisa mana yang benar dan yang
salah, kita mendapatkan ijazah, gelar, sehingga memudahkan kita untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih tinggi. Dan pekerjaan yang tinggi inilah yang
akan menjamin masa depan yang cerah. Apa semua itu benar ? Belum tentu, karena
apa yang kita tanam tidak selalu tumbuh dan menghasilkan buah yang baik. Sama
seperti apa yang kita rencanakan belum tentu tepat, untuk itu kita selalu belajar
untuk berorientasi kemasa depan dengan menyiapkan banyak perencanaan dan menyiapkan
mental dan diri kita agar kuat menghadapi segala macam kegagalan.
Berikut beberapa yang ingin
disampaikan dari teman-teman kita:
“Bagiku sekolah itu untuk pengembangan diri,
pematangan emosi, pendewasaan, ya intinya untuk merubah pola pikir kita gituseperti
misalnya kita dihadapkan pada suatu masalah kalau kita masih SMA pasti kita mikirnya
cuma 'masalah harus cepat selesai' kalau kita kuliah kan bisa merubah pola pikir
itu 'bagaimana kita menyelesaikan masalah ini tanpa merugikan orang lain dan
diri kita sendiri' tapi semua itu kembali ke kitanya gimana kita menyikapinya”
“Sekolah itu untuk mendapatkan pendidikan, kan kalau enggak
puny bekal pendidikan kita bis ditipu. Contohnya kita belajar matematika itu juga
ilmu dari sekolah kan. Kalau kita enggak pernah sekolah dan enggak bisa ilmu
matematika kita kalo jualan di bohongin terus, ya kan ?”
“Saya sekolah
buat apa ya? Kalau bener-bener suruh jawab jujur pusing euy. Tapi yang jelas
gara-gara sekolah saya jadi bisa nulis bisa baca dan punya banyak temen !”
Banyak hal positif yang bisa
kita dapatkan dari bersekolah, kenyataannya selain dampak positif juga ada
dampak negatifnya, mulai dari pergaulan, sistem mendidiknya dan lainnya. Bagaimanapun
hal positif atau negatif itu kembali kepada kita yang bersekolah, guru, dan
orangtua yang berperan mengawasi perkembangan anak didiknya.
Belajar, semua dibentuk dari
sejak kita lahir diberikan asuhan dan di didik oleh orangtua kita. Well, sekarang
kembali ke tujuan kita bersekolah. Belajar? sebenarnya kita bisa belajar dimana
saja, dirumah juga bisa. Mencari ilmu? Mencari ilmu dimana saja juga bisa, di
sawah, di laut, di hutan, bahkan di pasar sekalipun. Untuk mendapatkan
pekerjaan? Kenapa tidak langsung bekerja saja? Mulai dari hal yang kecil,
seperti membantu membereskan pekerjaan rumah, berkebun, berjualan, atau yang
punya hobi bermain musik, bisa menghasilkan uang dengan musik-musiknya, yang
suka berkarya lainnya juga. Seperti salah satu contoh yang menciptakan batik
Indonesia, berawal dari kecintaannya dalam berkarya, sampai akhirnya dia
menjual hasil kain batiknya, sampai sekarang bisa terkenal dan sampai ada yang
mencoba meniru karyanya. Karena kecintaannya berkarya dia yakin, optimis, dan
kreatif, hingga sekarang dapat sukses dengan karya-karyanya. Atau untuk gelar?
Sekarang gelar bisa dibeli, seberapa tinggi gelar seseorang sekarang ini tidak
menjamin gelarnya bisa dipertanggungjawabkan.
Ini menjadikan pendidikan
yang seharusnya digunakan secara efektif, tapi tidak kenyataannya. Saya menulis
ini bukan semata-mata atas rasa penasaran saya dengan pertanyaan untuk apa saya
bersekolah, tapi juga mengajak semuanya untuk membuka mata. Terkadang terbesit
pikiran untuk malas bersekolah atau menjalani kuliah atas faktor-faktor
tertentu. Ketika kita membuka mata, kita melihat, anak-anak yang kurang mampu,
bersekolah, melanjutkan sekolahnya, masih tetap semangat belajar dan bekerja
keras, susah payah untuk mereka makan saja, apalagi untuk bersekolah, tapi kita
lihat beberapa diantara mereka yang masih semangat belajar sendiri, kreatif,
dan mau berbagi dengan sesamanya. Ternyata apa yang kita pikirkan ini sungguh
sesuatu yang tidak baik. Kita yang masih mampu untuk bersekolah, menuntut ilmu
setinggi-tingginya, kalah semangatnya karena hal kecil saja, dengan mereka yang
serba kekurangan. Dimana rasa syukur kita atas apa yang selama ini diberikan
olehnya. Kekuasaan, harta, jabatan, dan martabat, membutakan semua hal yang
begitu murni tapi tak nampak dalam jiwa yang kotor. Keharmonisan, kebersamaan, kehangatan,
dan berbagi, yang selama ini kian bersembunyi dibalik gengsi.
Berikut beberapa yang ingin
disampaikan dari teman-teman kita:
“Kalau saya enggak bisa nerusin sekolah saya, yang
penting saya masih bisa bantu orang tua dan keluarga saya, setidaknya
kecil-kecil jadi bukit”
“Kalau saya bisa terus bareng-bareng sama keluarga dan
teman-teman saya sih, meskipun keadaan kita kayak gini, yang penting hepi
sama-sama”
“Mau orang ngeliatnya kayak gimana juga, belum tentu
orang itu bisa jadi kayak saya, saya juga ga bisa kayak mereka”
Sekolah ataupun tidak, selama
kita masih bisa melakukan sesuatu yang baik untuk diri kita dan semua orang,
lakukanlah. Sesuatu yang dilakukan tidak dilihat dari besar kecilnya hal yang
kita lakukan, tapi kesungguhan kita untuk mau melakukannya. Untuk itu, kita
bersama-sama, saling berbagi. Apa yang kita dapat dari perjalanan hidup kita
ini yang baiknya kita amalkan dan yang buruknya kita jadikan pelajaran.
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam
tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia
yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah). (Qs. Al Baqarah: 269)
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada
yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Qs. Al Baqarah:
2)
Karena sesungguhnya menuntut
ilmu dan belajar dari setiap pengalaman adalah sebagai rasa syukur atas nikmat
yang telah diberikan olehNya.
Kalau boleh jujur saya
sendiri yang sangat saya syukuri karena
saya bisa bersekolah adalahsaya bisa mengenal mereka, teman-teman saya semuanya,
dengan bermacam-macam karakter dan pengalaman, dari situ saya belajar bagaimana
memahami sesama, berbagi, dan tersenyum bersama, dan dari proses ini jugalah saya tumbuh menjadi seorang yang dewasa. Bermimpi untuk masa depan ! Terimakasih semuanya !
Salam hangat, bulan kecil.
Mohon kritik & sarannya, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf