Dari sahabatku, Indigo
Sekarang ini sudah
jarang sekali orang yang suci,
yang ada hanya
orang yang bertanggungjawab.
Awalnya, hanya niat
kecil untuk merubah seseorang yang dicintai,
sejak saat itu
jatuh bangun aku dalam pengorbananku.
Waktu telah banyak
terlewati, untuk nihil semata.
Mulai saat itu aku
sadar...
Kita tidak akan
pernah bisa merubah seseorang, sifat orang yang terbentuk bertahun-tahun,
dirubah dengan waktu satu-tiga hari saja tidak akan bisa.
Seseorang dapat
berubah oleh dirinya sendiri, sama dengan aku, aku dapat berubah karena usahaku
untuk berubah.
Aku terjatuh dan
terperangkap dalam keterpurukan...
Semua tampak asing
disekelilingku, ya, asing,
Kini aku telah
memilih, mungkin ini pilihan terbesar yang ada dalam hidupku.
Menghentikannya
mulai detik ini juga, atau meneruskannya untuk dosa-dosa yang menunggu.
Dalam setiap
pilihan selalu ada resiko, konsekuensi. Aku mencari yang terbaik tak peduli
seberapa besar konsekuensi yang ku dapat. Untuk kebaikan, aku memilihnya,
pilihan itu ...
Aku tahu, aku tidak
akan menyakiti orang lain jika aku meninggalkannya. Karena bila diteruskan aku
justru menyakiti diriku sendiri.
Aku berusaha
semampuku, menjalani tanggungjawabku atas apa yang aku lakukan selama ini.
Ya, Tuhan selalu
bersama kita, disetiap detik kita mengingatnya.
Aku ingin kamu
tahu, sayang ...
Tidak akan pernah
ada yang tahu, apa niatmu sebenarnya dalam setiap apa yang kamu lakukan,
kecuali Tuhan.
Bahkan selama ini
mungkin kita tidak pernah tahu hal buruk yang orang lakukan mempunyai niat baik
dibaliknya.
Jadi sayang,
lakukan dengan ikhlas dan tinggalkan jika hal itu memang buruk kenyataannya.
Aku ingin kamu
belajar dari pengalamanku, sesungguhnya waktu itu sangat berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf