Langit mu begitu
gelap malam ini. Tapi, aku bersyukur, karena setiap malam, aku selalu terlelap
dan terjaga dengan tenangnya malam mu.
Lama tak bersuara
ya? Senang rasanya bisa berbagi rasa dengan mu lagi. Banyak hal yang telah
terjadi,
Kabarku baik. Ya, aku baik-baik saja.
Seringkali tangisanku
hanya bisa bersembunyi di balik bantal tengah malam
mu. Sungguh menyakitkan,
rasanya. Malam itu aku dipeluk, didekap erat oleh balutan sunyi malam mu. Tapi
sungguh, kabarku baik-baik saja.
Banyak sekali cerita dariku. Namun, intinya semua
itu adalah ... INTROSPEKSI.Awalnya
semua terasa begitu sulit. Semua seolah
seperti salahku dan selalu aku yang salah.
Bisa jadi. Pernahkah mereka memikirkan dirinya sendiri? Pernahkah mereka
membalikkan semua itu pada diri mereka sendiri? Pernahkah? Tapi mungkin, tanpa
sadar aku juga bersikap seperti itu. Maaf.
Sahabatku, aku tahu
setiap orang itu berbeda. Jangan selalu salahkan
mereka Bulan, juga jangan selalu salahkan dirimu sendiri, jika saat ini kau
tidak bersinar di langit malam semesta.
Bersyukurlah,
karena sampai saat ini, sedikitnya kita bisa belajar dari rasa bersalah kita.
Manusia itu tak luput dari salah. Manusiawi jika seringkali kita berbuat salah.
Karena yang tulus
seringkali terlihat samar dari kacamata kita. Namun akan terhubung, dari hati
ke hati.
Sesekali takut mu
biar ditanam, menjadi benih-benih keberanian. Sesekali amarah mu biar meledak,
dan melebur dalam butir-butir kesabaran.
Salam
hangat,
Bulan
Kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Surat Untuk Syf