Minggu, 10 November 2013

BAHASA MANUSIA VS BAHASA MESIN


Mempelajari bahasa itu sama dengan mempelajari banyak hal? Iya gak sih? Harusnya. Karena bahasa itu sifatnya umum, sebagai media komunikasi, dan hardskill. Jadi harus ada sesuatu atau skill tertentu yang bisa mengaplikasikan bahasa yang kita pelajari tersebut.
Sebelum kuliah, ayahku bertaruh padaku, katanya mempelajari bahasa itu sebenarnya, ada kuncinya, yang bisa buat kita lebih fleksibel dan mempermudah kita memahami setiap bahasa yang kita pelajari. Tapi, menurutku saat action nya lain. Katanya itu pengalaman beliau dalam mempelajari bahasa mesin. Hmm, satu yang saat itu aku yakini. Karena aku berbeda dengan ayah. Aku tak sejenius dia. Aku harus banyak belajar untuk memahami sesuatu dengan cepat. Tapi setidaknya itu menjadi pemacu untukku, untuk menemukan kuncinya, dan untuk mewujudkan mimpi-mimpiku tentunya.
Dua tahun terakhir ini, aku mencari kunci tersebut. Proses yang sangat membosankan. Terkadang aku merasa apa yang aku pelajari bukanlah passion maupun bidangku. Mungkin aku memang sedang mencari jati diriku sendiri, atau terlalu asyik dengan banyak hal yang menarik. Ditambah salah satu kelemahanku adalah mudah bosan, mudah tertarik dengan hal-hal yang baru dan menarik, meski pada dasarnya semua hal itu menarik.
Jadi apa kuncinya?! Hmm, dua tahun ini aku mulai bisa menarik benang merah antara BAHASA MANUSIA yang ku pelajari dan BAHASA MESIN yang papa pelajari. Singkatnya, jika satu orang bisa mengendarai satu jenis motor, mayoritas banyak yang bisa menggunakan motor jenis lain. Hal ini bisa di terapkan pada mempelajari bahasa yang aku sebut tadi. Memang jenis motor berbeda-beda, tapi tidak membutuhkan waktu yang lama bukan untuk bisa menggunakan jenis motor yang lainnya. Bahasa juga gitu gak sih pa?! Hmm, give me a time lagi ya pa, sampai aku bisa temuin kuncinya dan aku aplikasikan dalam belajarku. Thank you so much, love you dad!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf