Rabu, 21 Mei 2014

Dia, Satu

Dia bukan orang yang pintar,
hanya senang menulis.


Dia bukan orang yang cantik,
hanya senang tersenyum atau cemberut.

Dia bukan orang dewasa,
hanya seorang gadis bodoh apa adanya.

Jangan bandingkan dia dengan mereka.
Karena dia tak akan pernah bisa menjadi mereka, dan mereka pun tak akan pernah bisa menjadi sepertinya.
Tidak pernah ada yang memaksa untuk menyukainya, namun sialnya aku suka.
Tapi jangan sekali-kali kau bandingkan dia dengan mereka.

Mungkin dia tak lebih spesial dari siapapun,
tapi dia satu-satunya pilihan,
dan satu-satunya yang di cinta oleh seseorang.

Jadi jangan, jangan sekali-kali kau bandingkan.
Karena akan selalu dia yang menjadi pemenang,
dan karena hanya dia yang tak bisa membuat seseorang itu berpaling,
ya, orang itu adalah aku.

Hanya dia dengan segala kebodohannya yang memilihku,
Dengan segala ocehan konyolnya, yang selalu terngiang di telingaku,
Di setiap detik kesabarannya selalu menungguku pulang,
Dengan segala kecewa dariku, yang selalu membuatnya menangis,
Namun dia selalu merindukan kehadiranku,
Dia yang selalu membuatku merasa sangat berguna dan berarti

Jadi jangan pernah kau berani bandingkan,
Kecuali kau bisa temukan, gadis sial lainnya
Yang selalu bisa menjadikanku yang paling hebat,
dan yang selalu bisa menjadikanku yang paling lemah.

Jika kau ingin tertawakan dia, tertawalah.
Dan saat itu terjadi, aku sedang menutup telinganya dengan nyanyian kami.
Jadi jangan pernah kau bandingkan lagi dengan wanita hebatmu.
Meski dia yang selalu ku tanya tidak tahu,
tapi dia selalu tahu tentang aku, dan seringkali ku tak sadar kalau dia sangat tahu itu

Dia, satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf