Selasa, 30 April 2013

Sekilas Babakan Siliwangi & Gunung Padang

Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS. Az-Zumar: 21)

Manusia sebagai khalifah di bumi ini, bertanggungjawab dalam melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan alam dalam rangka amanah. Karena pada dasarnya, kita dan alam juga saling melengkapi. Karena alam ini adalah warisan dari terdahulu dan titipan untuk anak cucu kita kelak.
Salah satu topik yang akan dibahas adalah mengenai BABAKAN SILIWANGI, hutan kota yang luasnya sekitar 3,8 hektare ini kabarnya akan ditanami beton bertingkat dan semacamnya. Lahan asri ini akan digantikan dengan lahan angkuh kelak, untuk sebuah benda bernama uang.
Berdasarkan hitungan Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia-Jawa Barat, 1 hektare area yang dipenuhi pohon, perdu, semak, dan rumput akan menghasilkan kanopi seluas 5 hektare. Dalam 12 jam, kanopi ini dapat menarik 1.800 kilogram karbon dioksida (CO2) dan melepaskan 1.200 kilogram oksigen (O2), setara dengan 1.560 liter O2. Dengan perkiraan harga oksigen Rp. 25.000 per liter, maka nilai ekonomi oksigen yang dihasilkan dari lahan seluas satu hektar adalah Rp. 39 juta per hari.
Berdasarkan perhitungan tersebut, lahan Babakan Siliwangi seluas 3,8 hektar dalam sehari mampu menghasilkan oksigen senilai Rp. 117 juta. Bila dihitung dalam setahun, Babakan Siliwangi menghasilkan oksigen senilai Rp. 42,7 miliar. Artinya jika 20 persen lahan di Babakan Siliwangi dijadikan bangunan, maka kerugian minimalnya mencapai Rp. 8,5 miliar per tahun. Secara ekonomi, tidak sebanding dengan pendatapatan daerah yang akan diterima dari PT EGI selama 20 tahun sebesar Rp. 7 milyar atau setiap tahun sekitar Rp. 350 juta.
Babakan Siliwangi adalah tempat di mana antara manusia dan alam bisa bercengkerama di tengah-tengah kebisingan Kota Bandung yang sudah terlalu sumpek oleh kepadatan warga. Babakan Siliwangi adalah tempat “menyepi” dari ingar bingar “saling sikut” manusia untuk mencari nafkah.
Untuk itulah Babakan Siliwangi harus tetap asri agar kita tidak kehilangan  tempat yang menyejukkan.


Satu lagi mengenai ...
Seperti yang kita tahu, GUNUNG PADANG adalah bangunan MEGALITIK terbesar di Asia Tenggara yang memiliki nilai penting sebagai bukti peradaban umat manusia. Sebagai situs yang menjadi perhatian nasional dan internasional, sudah seharusnya situs Gunung Padang dilindungi secara sistematis dan terarah dari kemungkinan terjadinya kerusakan permanen.
Namun kabarnya, Gunung Padang justru terancam dengan adanya rencana EKSKAVASI besar-besaran yang menggunakan tenaga yang tidak terlatih. "Ini berpotensi menghilangkan data arkeologi yang tidak dapat dipulihkan kembali," tulis keterangan itu seperti tertuang pada hari Senin, 29 April 2013. Untuk itu, Sejumlah aktivis melancarkan petisi terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas rencana  ekskavasi massal situs megalitikum Gunung Padang di Desa Campaka, Cianjur, Jawa Barat itu.
Ekskavasi ini  diinisiasi oleh Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam Andi Arief. Andi Arief menjelaskan, peneliti tim terpadu riset mandiri  telah mengidentifikasi kemungkinan adanya peninggalan purbakala yang terpendam di dalam tanah. Selama ini sudah dilakukan ekskavasi lokal yang dilakukan tim yang terdiri dari ketua tim, peneliti, asisten peneliti, tenaga lokal. Tenaga lokal bekerja dengan biaya yang ditanggung oleh tim. "Karena tim tidak mampu membiayai tenaga lokal dalam jumlah besar--padahal situs yang akan diteliti luas sekali--maka dibuka sukarelawan yang bekerja secara sukarela. Jika tim punya dana yang besar, maka dapat merekrut tenaga lokal dalam jumlah yang banyak," kata Andi Arief.
Tim Terpadu Riset Mandiri yang diinisiasi oleh Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam, Andi Arief, membantah ekskavasi Gunung Padang dilakukan oleh tenaga yang tidak terlatih. Di rilis yang dikeluarkan Senin 29 April 2013, Andi Arief menjelaskan riset Gunung Padang sesuai dengan undang-undang yang ada. Direncanakan ada 100 arkeolog yang akan melakukan ekskavasi. Pelibatan masyarakat justru membantu, mengontrol sekaligus mengenalkan ilmu arkeolog kepada publik.
"Arkeologlah yang akan melakukan eskavasi. Dalam pembuktian hasil pemindaian alat-alat geofisika, peta IFSAR dan lain-lain,  berupa beberapa eskavasi lokal (spot survey) semua dilakukan oleh arkeolog yang dalam hal ini dilakukan oleh DR. Ali Akbar dan mahasiswa Universitas Indonesia," kata Andi Arief dalam keterangan tertulis itu.





Sourced:
__http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/408801-ekskavasi-massal-gunung-padang--presiden-dipetisi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Syf