Minggu, 23 September 2012

Attraction


Sadar tidak, kalau keseharian kita selalu dipengaruhi  oleh oranglain?
Setiap hari kita selalu berhubungan dengan berbagai urusan, bagaimana diri kita berpikir dan merasakan tentang diri sendiri dan oranglain. Juga bagaimana pikiran dan perasaan itu mempengaruhi perilaku kita dalam keseharian. Salah satu yang dirasakan sangat penting adalah pikiran dan perasaan kita tentang oranglain dalam bentuk ketertarikan atau yang kita sebut dengan attraction. Salahsatu yang menghabiskan waktu kita di malam-malam dan hari-hari keremajaan kita, adalah bagaimana disukai dan menyukai oranglain. Disukai dan menyukai. Serta bagaimana ketertarikan itu muncul? Apa yang membuat seseorang tertarik? Dan bagaimana itu bisa terjadi?
Dalam psikologi, attraction dan attractiveness ini dibahas dan dikaji dalam sebuah mata kuliah psikologi hubungan interpersonal. Pertanyaan utamanya adalah, "Apa yang membuat orang-orang saling menyukai satu sama lain?" Hingga saling mencintai. Yang jelas, proses awal dari cinta adalah menyukai, tertarik atau istilanya attraction.
Ketertarikan, atau perasaan suka ini tidak hanya dengan lawan jenis ya, tapi juga termasuk bagaimana kita bisa menyukai teman juga, dan bershabat. Ketertarikan dan perasaan saling menyukai ini ternyata sudah lama dipikirkan, bahkan saat jaman-jaman dahulu. Anggap saja misalkan dari jaman batu, orang yang tinggal di gua saja sudah memikirkan bagaimana caranya agar disukai oleh tetangganya. Jadi, membuat orang tertarik terhadap kita, dan menyukai orang lain itu, adalah bagian dari sifat  alamiah kita. Nah, masalahnya seperti apakah itu?
Teori pertama dan yang sangat simple adalah proximity atau jarak.. Ini penjelasan paling sederhana dari attraction. Jadi, kita cenderung lebih mudah untuk tertarik dan menyukai orang-orang yang secara jarak itu, paling dekat dengan kita. Jadi, orang yang berjarak lebih dekat, atau sering berdekatan, akan lebih mudah untuk saling menyukai atau minimal saling tertarik satu sama lain. Sangat sederhana, tapi ternyata dampak dan implikasinya tidak semudah itu. Ingin memperbaiki hubungan atau disukai? Gampang, DEKATIlah dulu. That’s the proximity. Banyak penelitian yang berhubungan dengan jarak ini. Orang yang berdekatan lebih mudah berteman dan bersahabat, saling mencintai, dan lain-lain. Sederhanal, tapi pasti, ya soal jarak.
Ada juga similarity adalah kemungkinan selanjutnya, orang dapat saling tertarik dan menyukai. Kita cenderung tertarik dan lebih mudah suka terhadap orang-orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Orang yang cantik, senangnya berkumpul dengan yang cantik dan buat geng (contoh) Yang suka musik, berkumpul dan saling menyukai, berteman, dan lain-lain. Kita lebih mudah menyukai orang-orang yang memiliki kesamaan atribut fisik, sifat, kesukaan, hobi, dan lain-lain. Itu biasanya, lebih mudah membuat kita tertarik. Kalau jarak dan adanya kesamaan secara "otomatis" bikin kita berinteraksi, tertarik, dan menyukai, maka ada faktor-faktor lain yang “psikologis banget”.
Yang paling populer dan sering mengiringi pikiran dan perasaan kita untuk tertarik dan menyukai oranglain adalah, "personal atribut" mereka. Salahsatu "personal atribut" yang sering dan hampir selalu bikin kita klepek-klepek sehingga tertarik dan menyukai mereka adalah faktor fisik. Istilah psikologinya itu physical attractivenes. Ada orang yang tertarik dengan seseorang, karena wajahnya yang tampan atau cantik.  Tapi intinya, setiap orang punya physical attractiveness dan cenderung tertarik dan menyukai orang juga karena faktor fisiknya itu. Berbeda dengan ketertarikan dan menyukai karena jarak dan kesamaan, faktor fisik ini cenderung tidak bertahan lama, dan cenderung dianggap semu. Nah, selain faktor fisik, personal atribut dari seseorang juga mencakup kompetensi atau kecakapan atau keahlian yang dimiliki seseorang. Kita mungkin tertarik dengan orang yang pandai bernyanyi, atau mungkin kita juga tertarik dan cenderung suka dengan orang yang pandai berkarate. Ketertarikan dan kesukaan kita akan orang lain karena keahlian, kebisaan, dan kompetensi yang orang itu miliki disebut personal atribut kompetensi.
Nah,tapi dalam hal kompetensi seseorang ini, ada yang disebut sebagai pratfall effect. Pratfall effect ini adalah, bahwa atribut kompetensi dari personal seseorang ini bisa jadi sangat disukai dan bisa jadi malah menjadi bahan yang dibenci. Contohnya, seseorang ganteng dan pandai bernyanyi, lalu ada sebagian orang yang menjadikan itu bahan untuk menyukai, ada yang malah benci juga karena faktor itu. Personal atribut ini bisa juga sifat, seperti hangat, ramah, baik, tukang nraktir, pintar, dan lain-lain.
Terkadang, saking antusiasnya kita tertarik dan menyukai orang lain, kita sampai bingung menyukai dan tertarik terhadap orang itu karena apa. Alami. Oke, lanjut ke fase psikologis lanjut dan lebih kompleks dari sekedar menjelaskan apa itu attraction.
Tadi kita sudah paham, kira-kira kenapa dan juga seperti apa, biasanya kita cenderung untuk tertarik atau menyikai seseorang. Lalu, bagimana menjelaskan ketertarikan bule-bule luar negeri yang suka sama orang indonesia yang menurut kita “engga banget”? Jarak tidak dekat, secara personal atribut, ah tidak juga. Kesamaan? Apalagi? Lalu kenapa?. Inilah yang disebut dengan opposite do attraction, justru perbedaanlah yang membuat kita tertarik dan suka dengan oranglain. Kita cerewet dan KEPO banget. Tapi malah tertarik dengan yang pendiam, nerd, kutubuku, dan lain-lain. Terus kok ada perempuan yang cantik sekali, tapi mau sama laki-laki yang seperti itu, kaya tidak, tampan tidak, well, tapi itulah ketertarikan. Nah ternyata theory of attraction ini seru dan unik sekali. Selain hal-hal natural dan kecenderungan wajar kenapa orang saling tertarik dan menyukai, diantaranya ada yang berhubungan dengan faktor kesepian. Ada juga sama self-esteem atau harga diri seseorang.
Kesukaan kita sama orang lain itu juga bisa meningkat dan bertambah, juga bisa berkurang dan malah berbalik tidak suka. Suka ini karena reward, dan tidak sukanya karena ada hal-hal yang membuat kita jadi berkurang rasa tertariknya. Ketika kita mendekat dan menyukai orang lain, dan orang yang kita sukai itu juga menyambut rasa suka dan sama-sama tertarik, kesukaan kita bertambah. Begitu juga sebaliknya, kesukaan yang tidak terbalas, atau penemuan hal-hal lain yang mengurangi kategori kita akan kesukaan itu, malah bikin ilfee. Itu namanya teori praise and favor dalam attraction yang disertai dengan reward. Semakin kita dipuji semakin kita suka sama yang memuji. Jadi, ketertarikan dan menyukai itu bukan hanya perasaan sementara, tapi juga berlanjut dan bisa dipelihara bahkan dihilangkan.
Nah, itu dari segi pemeliharaan atau istilah kerennya itu maintenance of attraction. Teori maintenance ini simple, kalo dia suka kamu karena kamu cantik, pertahankan kecantikan kamu, atau tambah juga dengan bumbu-bumbu cerdas. Atau kalau dia tertarik karena cuma kamu yang bisa menyukai dia, karena kamu tertarik karena opposite do attract, ya sabar saja, hehehe. Oke itu dari segi pemeliharaan yang simpel, kalo suka, ya perkuat efek atau faktor yang disuka, atau tambah faktor lain yang mmperkuat kesukaan.
Nah, sekarang dari segi personal, atau dari segi internal diri kita terhadap bagaimana menyukai dan disukai oranglain. Kondisi seseorang yang sedang galau dan dalam kondisi kesepian itu membuat seseorang, lebih mudah untuk menyukai seseorang. PENTING!. Istilahnya sih, orang yang lagi insecure itu lebih butuh untuk disukai dan mudah tertarik terhadap oranglain. Peluang kita untuk disukai oleh seseorang yang baru saja putus cinta itu lebih besar, daripada seseorang yang jomblo. PENTING BANGET KAN? Orang yang lagi confused secara psikologis cenderung untuk membalas rasa ketertarikan dan kesukaan seseorang, lebih cepat merespon. Inget ya, ini cuma membalas ketertarikan dan kesukaan dengan respon yang cepat, jadi cinta dan menerima pas kamu "tembak" ya belum tentu, hehe. Jadi, jangan berharap dulu, kecuali kamu bisa me-maintain rasa suka dan tertarik tadi hingga ke titik dimana bisa saling mencinta.
Oke, dan ini prinsip terakhir dari ketertarikan nih ya. Maintenance yang paling pas dan baik dalam attraction itu kalau kita menggunakan teori gradual dalam attraction. Jadi, kan tadi sudah dibilang bahwa maintain yang bagus itu ya mempertahankan apa yanng disukai atau yang membuat tertarik, dan kurangi yang bisa menghilangkan. Kalau gradual ini usahakan, pemeliharaan rasa tertarik dan suka ini berupa tahapan-tahapan atau grade-grade, jadi bersifat gradual gitu, itu lebih kena. Jadi, rasa suka dan tertarik yang di maintain atau dipelihara secara gradual itu lebih long-lasting, dan selalu juga pasti berujung ke love. Contoh, rasa suka yang berawal dari tidak suka, terus jadi suka karen jarak, terus jadi suka karena kesamaan, terus besok-besoknya jadi suka karena personal atribut, terus besok-besoknya suka lagi karena opposite do attrac-nya bikin saling ngelengkapin, biasanya berujung ke love yang long –lasting. Daripada yang sejak awal ketemu udah langsung JEGER suka gitu. Jadi yang lewat tahapan perjuangan lebih menetap lama daripada langsung suka. Jadi, menurut theory gradual method to attract someone itu, ya melalui tahapan-tahapan bukan langsung jeger suka.

Jadi istilah cinta pada pandangan keseribu itu... Hehehe

Sourced: @infopsikologi on twitter

1 komentar:

  1. Nice one...menjabarkan secara spesifik satu persatu poin demi poin...terlebih lagi gampang dicerna dan membawa pembaca pada suatu rangkuman yang sangat mudah dimengerti ;)

    BalasHapus

Surat Untuk Syf